Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 2

by | Mar 19, 2024 | 0 comments

Hari 2

SIMSON

Kisah simson di alkitab sebenarnya sangat tragis. Jangan sampai karakter dan keadaan Simson ada dalam hidup kita. Kita harus menyiapkan diri agar keadaan Simson tidak sampai terjadi dalam hidup kita atau bahkan jangan ada yang seperti Simson. Dalam Kitab Hakim – hakim dicatat Simson lahir dengan destiny yang sangat jelas dan akurat. Sebuah keistimewaan, sehingga menurut saya dari pihak Tuhan seperti mau berkata, “Aku sungguh sungguh serius dengan anak ini.” Simson lahir dibutuhkan pada zamannya untuk melaksanakan rancangan Tuhan yang khusus bagi dia.

Simson lahir karena sebuah kebutuhan bangsa. Sama seperti Anda dan saya lahir juga karena sebuah kebutuhan bangsa. Kita lahir bukan karena Tuhan iseng membuat kita tetapi Tuhan perlu seseorang yang akan dipakai menjadi berkat buat bangsa ini.

Simson lahir atas penentuan Tuhan dengan destiny yang jelas. Namun perhatikan apa yang Simson buat dengan hidupnya sampai akhirnya dia tidak pernah sungguh sungguh mencapai puncak dari destiny nya. Walaupun alkitab mencatat Simson dianggap sebagai pahlawan iman seperti Yusuf dan Musa (ibr 11:22-23). Jelas bukan cara hidup seperti itu yang Tuhan mau. Bukan itu puncak destiny yang Tuhan siapkan bagi Simson sebenarnya.

Apa yang membuat Simson gagal ?

1. Simson hidup berdasarkan keinginan matanya.

Hakim – hakim 14:1-2 => Simson pergi ke Timna dan di situ ia melihat seorang gadis Filistin.Ia pulang dan memberitahukan kepada ayahnya dan ibunya: “Di Timna aku melihat seorang gadis Filistin. Tolong, ambillah dia menjadi isteriku.”

Simson ini hidup berdasarkan keinginan matanya yang liar. Keinginan mata, keangkuhan hidup dan ‘mood’nya. Simson tidak bisa menguasai nafsunya akan perempuan. Inilah kelemahannya yang nanti akan membawanya jatuh ke tangan musuh.

2. Simson gagal menundukkan diri terhadap otoritas dari orang tuanya.

Tetapi ayahnya dan ibunya berkata kepadanya: “Tidak adakah di antara anak-anak perempuan sanak saudaramu atau di antara seluruh bangsa kita seorang perempuan, sehingga engkau pergi mengambil isteri dari orang Filistin, orang-orang yang tidak bersunat itu?” Tetapi jawab Simson kepada ayahnya: “Ambillah dia bagiku, sebab dia kusukai.” Hakim hakim 14:3

Simson hidup karena apa yang dia rasa, dia lihat, dia pikir, dia suka. Semua bicara tentang sebatas ego-nya saja. Pada masa itu adalah tabu bagi orang Israel dimana bangsa yang bersunat menikah dengan bangsa yang tidak bersunat, itu adalah kafir. Namun demikian Simson memaksakan keinginannya kepada orang tuanya dan tidak ada penundukan diri di dalam diri Simson.

3. Sikap bangga diri dan sesumbar/mengobral janji.

Kata Simson kepada mereka: “Aku mau mengatakan suatu teka-teki kepada kamu. Jika kamu dapat memberi jawabnya yang tepat kepadaku dalam tujuh hari selama perjamuan ini berlangsung dan menebaknya, maka aku akan memberikan kepadamu tiga puluh pakaian lenan dan tiga puluh pakaian kebesaran. Hakim-hakim 14:12

Disinilah letak kekonyolan Simson. Dikatakan bahwa Simson itu tidak mempunyai pakaian lenan dan pakaian kebesaran, tetapi dia berjanji akan memberikan itu. Ini namanya mengobral janji atau sesumbar.

Kalau kita lihat yang menjadi pekerjaan Simson hanyalah sibuk berpesta, main main dan guyon. Coba kita lihat hidup kita hari-hari ini. Saya mau berkata perhatikan sungguh sungguh hidupmu. Jangan hidup karena melihat, jangan hidup karena mood, jangan omong kosong yang tidak perlu, jangan sibuk berpesta. Berpesta juga berarti berpesta marah, berpesta mengasihani diri sendiri, berpesta hawa nafsu, bahkan berpesta dengan cuma bersantai.

4. Membiarkan yang merengek – rengek menguasai hidupnya.

Tetapi isterinya itu menangis di sampingnya selama ketujuh hari mereka mengadakan perjamuan itu. Pada hari yang ketujuh diberitahukannyalah kepadanya, karena ia merengek-rengek kepadanya, kemudian perempuan itu memberitahukan jawab teka-teki itu kepada orang-orang sebangsanya. Hakim hakim 14:17

Hidup Simson yang suka bermain main dengan perempuan merupakan kelemahan dirinya. Simson membiarkan perempuan itu mengatur moodnya dan hidupnya dengan membiarkannya merengek – rengek dan memaksa dirinya. Dia tidak tahan jika perempuan itu sudah merengek rengek dan akan diturutinya semua keinginannya. Ini bicara bukan hanya perempuan dalam arti sesungguhnya. Ini bicara tentang kelemahan demi kelemahan kita yang bisa ada dalam diri kita.

Misalnya ada orang yang hidupnya ditentukan oleh urusan perut. Kalau perutnya sudah merengek rengek dan lapar, dia akan bad mood dan marah marah. Tetapi ada juga yang karena kehidupan seksualnya, tiba tiba ingin pacaran dan berkata ”Masa sih saya hidup sendirian terus, ayo dong minta pacar atau jodoh Tuhan…” jika sampai dia sudah merengek rengek seperti itu, maka itu akan membuat dia jatuh dalam dosa perzinahan. Ada yang merengek karena egonya, “Masa sih kita ditekan, masa kita diperlakukan seperti ini, masa kita terus yang disuruh bekerja, masa kita yang dituntut ini dan itu…” Atau ada juga yang hidupnya dan moodnya ditentukan oleh uang. Banyak sekali yang membuat kita suka dengan yang namanya merengek rengek. Bicara tentang keinginan daging yang menuntut untuk dipuaskan itulah merengek rengek.

Hari-hari ini coba waspadai hidupmu. Waspadai apa yang menjadi kelemahanmu. Kita perlu mengerti persis tentang Simson ini betapa berbahayanya jika kita membiarkan yang merengek rengek itu masuk dalam hidup kita, sekali di dengarkan dua kali didengarkan dan seterusnya itu yang akan menguasai kita.

Bunuh yang merengek rengek itu, penggal dan jangan pernah dengarkan! Saya sangat serius dengan hal ini. Kuasa sudah Tuhan berikan untuk kita menyingkirkan, untuk kita membungkam, untuk kita memenggal dan membunuh yang merengek rengek itu dari hidup kita. Dan itu harus kita sendiri yang menyingkirkan.

5. Tidak mengenal diri sendiri dan kelemahannya.

Kita lihat hidup Simson terus seperti itu, dia tidak pernah mengenal kelemahannya dan dia tidak pernah mengenal kesalahannya. Buat dia itu biasa dan jujur saya merasa takut sekali dengan orang-orang yang menganggap kelemahannya itu biasa. Bohong itu biasa, merengek rengek itu biasa, kemanjaan itu biasa. Perhatikan kalau kita sudah merasa terbiasa dengan semua itu dan kita tidak mengerti kelemahan kita, ini sangat berbahaya dan mengerikan, karena ujungnya tidak ada pertobatan.

Iblis suka kalau kita tidak pernah sembuh. Kebanyakan hidup kita itu masih ada luka, berontak, sakit dan marah ditengah semua yang kelihatannya wow! Simson melihat sesuatu yang wow, dia seperti mau berkata, “lihat singa bisa saya koyakkan, pintu gerbang kota bisa saya pindahkan, saya bisa membunuh siapa saja yang saya mau dan dia terus berpikir hidupnya sangat Wow!

6. Tidak mengenal hati Tuhan dan tidak perduli.

Tapi ini yang sebenarnya terjadi. Simson tidak mengerti hati Tuhan, dia tidak pernah mengetahui apa yang menjadi tugas dan panggilannya. Simson bahkan tidak berusaha mengenal Tuhannya. Simson hanya tau kekuatan yang dia miliki. Kekuatan yang membuat dia bisa merasa hidupnya Wow. Ini sangat teragis dan mengerikan ketika kita hidup dan merasa semua oke dan baik baik saja karena selalu ada pemberian Tuhan atas hidup kita , namun kita tidak tau dan kenal siapa Tuhan yang sudah memberi itu.

7. Lupa bahwa semua adalah anugerah dan pemberian Tuhan

Pada waktu itu berkuasalah Roh TUHAN atas dia, sehingga singa itu dicabiknya seperti orang mencabik anak kambing—tanpa apa-apa di tangannya. Tetapi tidak diceriterakannya kepada ayahnya atau ibunya apa yang dilakukannya itu. Hakim – hakim 14:6

Waktu Roh Tuhan berkuasa atas Simson maka itu yang membuat semuanya luar biasa. Semua itu karena Tuhan dan itu karena sebuah perjanjian. Yaitu perjanjian antara orang tua Simson dan Tuhan. Dalam hidup kita harus selalu ada sebuah perjanjian besar antara kita dengan Tuhan. Saya belajar bahwa Roh Tuhan yang berkuasa atas Simson sepertinya tidak dibiarkan tinggal cukup lama sampai menghasilkan buah buah Roh dalam hidupnya, seperti misalnya buah penguasaan diri. Namun rupanya tiap kali Roh Tuhan berkuasa atas Simson itu memberikan kekuatan besar pada dirinya dan itu cukup buat Simson. Ini yang menjadi masalah besar.

8. Memiliki nafsu yang rendah

Maka berkuasalah Roh TUHAN atas dia, lalu pergilah ia ke Askelon dan dibunuhnya tiga puluh orang di sana, diambilnya pakaian mereka dan diberikannya pakaian-pakaian kebesaran itu kepada orang-orang yang dapat memberi jawab teka-teki itu. Tetapi amarahnya masih juga bernyala-nyala, lalu pulanglah ia ke rumah ayahnya. Hakim – hakim 14:19

Simson hidup dalam kemarahan demi kemarahan, kemarahan Simson membuat dia brutal dan sebenarnya itu tidak beda dengan musuhnya. Jika kita tidak mengerti hal ini, akan sangat berbahaya. Dalam kemarahannya dia membuat seperti orang Filistin perbuat, standarnya adalah orang orang sekitarnya, merasa bangga kalau sama seperti orang filistin. Buat saya ini mengerikan, masih ada orang yang bisa bangga kalau sama dengan dunia. Hal ini mengerikan

Jika orang dunia bisa menghabiskan uang buat beli tas-tas terkenal atau bermerk yang harganya mencapai ratusan juta, dan padahal menurut saya itu tas biasa namun orang orang dunia ini bangga karena bisa membeli tas seharga ratusan juta. Menurut saya ini mental Simson sekali. Simson berkata apa yang orang filistin buat, akan saya buat yang sama, dan saya balaskan yang sama. Tetapi ingat kita tidak hidup serendah itu, kita hidup di atas level semacam itu, kita tidak hidup karena sekadar kita suka!

Akhir hidup Simson menjadi budak yang buta, terikat, terbelenggu dan mati.

Lalu berserulah perempuan itu: “Orang Filistin menyergap engkau, Simson!” Maka terjagalah ia dari tidurnya serta katanya: “Seperti yang sudah-sudah, aku akan bebas dan akan meronta lepas.” Tetapi tidaklah diketahuinya, bahwa TUHAN telah meninggalkan dia. Hakim – hakim 16:20

Yang paling menyedihkan dari seluruh kisah ini adalah Tuhan meninggalkan Simson dan dia tidak mengetahuinya. Itu sama seperti jika kita sedang ibadah bersama dan kita tidak tahu Tuhan hadir atau tidak dan itu merupakan sebuah kebodohan besar. Bahkan kalau anda pergi kemanapun, bernyanyi, pelayanan anda tidak tahu Tuhan suka atau tidak dan Tuhan hadir atau tidak. Kebodohan itu adalah sebuah kemalangan dan kebinasaan yang mengerikan. Simson tidak pernah tahu apakah Tuhan berkenan akan hidupnya atau tidak. Simson tidak pernah tahu apakah hari ini Tuhan bersama dia atau tidak. Simson tidak pernah menghargai saat Tuhan di dekatnya atau tidak. Buat dia yang penting adalah apa yang dia lihat, dia sukai, dia rasa, tepuk tangan orang, pesta dan perempuan.

Simson memilih untuk hidup sembarangan dan tidak mengerti perasaan Tuhan. Saya berdoa kita tidak berbuat hal yang sama. Beberapa orang berpikir jika hendak pelayanan diluar atau latihan bisa memakai baju yang sebagus bagusnya sedangkan di rumah sendiri hanya memakai baju sembarangan saja karena sudah merasa di lingkungan sendiri. Tetapi sebenarnya jika kita berada di dalam markas kita, dirumah kita saja Tuhan sudah tidak hadir jangan harap diluar Tuhan akan menyertai kita. Justru kita harus memberi yang terbaik sampai Tuhan suka dan memilih berdiam di dalam markas. Cara kita menyembah, cara kita bernyanyi, sangat menentukan apakah Tuhan disukakan atau tidak Tuhan mau hadir atau tidak. Kalau di dalam markas sendiri, kita sudah tidak bisa menyembah, tidak bisa memberi yang terbaik, bagaimana kita bisa berkuasa di luar tanpa kehadiran Tuhan karena sesungguhnya Dia disukakan oleh hidup dan penyembahan kita.

Orang Filistin itu menangkap dia, mencungkil kedua matanya dan membawanya ke Gaza. Di situ ia dibelenggu dengan dua rantai tembaga dan pekerjaannya di penjara ialah menggiling. Ketika hati mereka riang gembira, berkatalah mereka: “Panggillah Simson untuk melawak bagi kita.” Simson dipanggil dari penjara, lalu ia melawak di depan mereka, kemudian mereka menyuruh dia berdiri di antara tiang-tiang. Hakim-hakim 16:21,25

Inilah sebuah kengerian dari perjalanan seorang hakim yang dipilih Tuhan bahkan sejak dalam kandungan ibunya. Dilevel awal dengan semua karakter dan sifat main mainnya seakan- akan tidak ada apa-apa. Bahkan Tuhan terus memberikan semua yang Simson inginkan. Dan suka tidak suka dia dibawa Tuhan masuk dalam level yang semakin naik. Karena tuntutan sebuah jawaban dan juga tuntutan iblis atas hidupnya.

Waktu kita ada di satu level yang masih dibawah, apapun yang kita buat tidak berdampak terlalu besar dan bahkan mungkin kita masih bisa terus bermain main dengan dosa dan seakan akan hal itu tidak apa apa. Tapi saat kita semakin naik dan naik, maka apa yang dulu kita buat dan sepertinya tidak apa-apa, sekarang bisa jadi masalah besar. Perhatikan untuk setiap kedudukan atau jabatan yang Tuhan berikan buat kita, ada sebuah tanggung jawab yang mengikutinya.

Ada satu level, yaitu level ‘raja-raja’ dimana kita diberikan kuasa dan otoritas begitu rupa dari Tuhan. Namun ini level yang berbahaya, level yang penuh batu-batu licin dan tajam. Musa jatuh dalam level ini, Musa tidak berhasil menguasai kemarahannya.

Ketika Simson jatuh dengan Delila, ini bicara tentang hal lebih memilih menyenangkan manusia dan nafsunya sendiri. Dikatakan Simson tidak tahan mendengar Delila merengek rengek menangis di depannya berhari hari. Begitu Simson jatuh disaat dia menjabat sebagai hakim, iblis langsung menuntutnya untuk dijadikan tawanannya sepenuhnya. Simson memilih jalan hidupnya dengan menghancurkan semua destinynya sendiri, padahal Simson lahir karena suatu kebutuhan bangsa dan pilihan Tuhan yang sangat spesial dalam hidupnya. Hati Tuhan sebenarnya tidak mau melihat anak-anakNya mati sia sia.

Hari ini pilih kemana akan kita bawa hidup kita disaat masih ada kesempatan. Simson disaat terakhir hidupnya masih mendapat kesempatan, itu adalah anugerah Tuhan yang besar. Namun ingatlah bahkan Musa yang Tuhan sendiri berkata adalah orang yang sangat lembut hatinya, tidak mendapat kesempatannya yang kedua.

Sebuah pelajaran dan peringatan besar buat setiap kita. Perhatikan di level mana engkau berdiri saat ini. Jangan sampai saat ujian dan timbangan itu datang engkau di dapati tidak setia dan terlalu ringan bobotmu dimana engkau sampai harus disingkirkan. Karena penuntutan iblis tidak kenal belas kasihan.

Semua yang sampai di level atas akan mengalami ujian raja – raja. Karena destinymu adalah menjadi raja yang mencapai garis akhir dan menjadi raja yang berkenan di hati Tuhan sampai dalam kekekalan seperti Daud. Jika kita berjalan bersama Roh Kudus dan dengan hati hamba ‘hineni’ kita akan sampai. Terus berdoa, taat dan miliki hati yang mau untuk terus belajar dan diajar, maka saya yakin akan selalu ada perkenanan Tuhan untuk kita semua.

Amin

Artikel Terkait

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 25

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 25

Hari 25 Jubah Kesulungan (5) Cara untuk memperoleh anugerah Jubah Kesulungan berikutnya adalah : 2.Mendapatkan impartasi dari orang lain. Kita bisa baca di Kejadian 27:1-46 disitu diceritakan bahwa Yakub menipu Ishak. Sebelum kejadian 27 Esau sudah menjual hak...

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 24

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 24

Hari 24 Jubah Kesulungan (4) Shalom hari ini kita akan membahas bagaimana cara kita memperoleh Jubah Kesulungan? Beberapa yang kita temukan didalam Alkitab : 1. Mendapatkan langsung dari Tuhan. Orang-orang tertentudalam proses hidupnya dengan Tuhan, mereka mendapatkan...

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 23

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 23

Hari 23 Jubah Kesulungan (3). Bagaimana Tuhan menginginkan sikap yang benar terkait dengan perkara rohani 'Jubah Kesulungan' ini terlihat dalam peristiwa setelah kebanhkitan-Nya ketika Tuhan menemui 2 murid-Nya dalam perjalanan ke Emaus diLukas 24:28-29.Tuhan...

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *