I, WSKBA

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 19

by | Mar 19, 2024 | 0 comments

Hari 19

Membentuk Nurani yang murni.

Yohanes 8:2-9 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan berbuat zinah. Mereka menempatkan perempuan itu di tengah-tengah lalu berkata kepada Yesus: “Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia sedang berbuat zinah. Musa dalam hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari perempuan-perempuan yang demikian. Apakah pendapat-Mu tentang hal itu?” Mereka mengatakan hal itu untuk mencobai Dia, supaya mereka memperoleh sesuatu untuk menyalahkan-Nya. Tetapi Yesus membungkuk lalu menulis dengan jari-Nya di tanah. Dan ketika mereka terus-menerus bertanya kepada-Nya, Iapun bangkit berdiri lalu berkata kepada mereka: “Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu.” Lalu Ia membungkuk pula dan menulis di tanah. Tetapi setelah mereka mendengar perkataan itu, pergilah mereka seorang demi seorang, mulai dari yang tertua. Akhirnya tinggallah Yesus seorang diri dengan perempuan itu yang tetap di tempatnya.

Dalam terjemahan bahasa inggris ada sebuah kalimat yang tidak ada dalam ayat ini, kalimat itu berbunyi “Being convicted by their own conscience” Karena ditemplak oleh hati nurani mereka sendiri, pergilah mereka seorang demi seorang, dari yang tertua. Hati nurani itu apa? Hati nurani adalah bagian dari roh manusia. Itu adalah suara roh kita, Roh Kudus bekerja lewat Firman yang diucapkan Yesus, masuk langsung ke dalam roh atau nurani mereka. Bukan hanya masuk kedalam pikiran atau perasaan mereka, tetapi kuasa Firman itu menghujam masuk kedalam hati nurani (roh) mereka. Lalu alkitab berkata “karena ditemplak oleh nurani mereka sendiri”, maka suara batiniah mereka berkata “Kamu sendiri berdosa” Lalu mereka sadar dan pergi seorang demi seorang, dari yang paling tua, yang paling banyak dosanya, karena udah makan asam garam kehidupan.

Karena Tuhan bekerja melalui hati nurani, maka hati nurani itu penting. hanya ketika hati nurani tersentuh kebenaran Firman, manusia bisa bertobat. Kalau sebatas pikiran, perasaan dan kehendaknya maka pertobatan itu belum menyentuh roh manusia, dan hanya sementara dan penuh manipulasi.

Kita akan belajar tentang nurani lebih dalam lagi,

Titus 1:15 dikatakan Bagi orang suci semuanya suci; tetapi bagi orang najis dan bagi orang tidak beriman suatupun tidak ada yang suci, karena baik akal maupun suara hati mereka najis.

Bagi orang yang belum percaya dan orang yang najis, dikatakan akal dan suara hati mereka najis, sebetulnya pada dasarnya, hati nurani manusia itu baik, karena Alkitab berkata “Kalau orang tidak mengenal Tauratpun, dalam nuraninya sebetulnya ada Tauratnya. Tetapi oleh karena dosa, menjadi tercemar atau najis. Akibatnya semua yang keluar adalah kenajisan. Maka kita perlu Tuhan Yesus yang menebus dan membebaskan dari ikatan dosa. Dalam

Ibrani 9:14 => betapa lebihnya darah Kristus, yang oleh Roh yang kekal telah mempersembahkan diri-Nya sendiri kepada Allah sebagai persembahan yang tak bercacat, akan menyucikan hati nurani kita dari perbuatan-perbuatan yang sia-sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup.

Jadi tanpa melalui dan didalam Yesus, kita tidak mungkin beribadah kepada Allah yang hidup, karena nurani kita akan terus mengerjakan yang sia – sia, perbuatan – perbuatan yang mati, jadi diperlukan darah Yesus untuk menyucikan hati nurani kita dari kenajisan. Dengan darah Yesus yang menyucikan hati nurani kita yang cemar, sehingga kita tidak lagi melakukan perbuatan yang sia – sia, supaya kita dapat beribadah kepada Allah yang hidup. Tapi apakah hati nurani yang sudah disucikan itu tidak bisa lagi dicemari oleh dosa?

Dalam

1 Korintus 8:1-7 => Tentang daging persembahan berhala kita tahu: “kita semua mempunyai pengetahuan.” Pengetahuan yang demikian membuat orang menjadi sombong, tetapi kasih membangun. Jika ada seorang menyangka, bahwa ia mempunyai sesuatu “pengetahuan”, maka ia belum juga mencapai pengetahuan, sebagaimana yang harus dicapainya. Tetapi orang yang mengasihi Allah, ia dikenal oleh Allah. Tentang hal makan daging persembahan berhala kita tahu: “tidak ada berhala di dunia dan tidak ada Allah lain dari pada Allah yang esa.” Sebab sungguhpun ada apa yang disebut “allah”, baik di sorga, maupun di bumi—dan memang benar ada banyak “allah” dan banyak “tuhan” yang demikian—namun bagi kita hanya ada satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup, dan satu Tuhan saja, yaitu Yesus Kristus, yang oleh-Nya segala sesuatu telah dijadikan dan yang karena Dia kita hidup. Tetapi bukan semua orang yang mempunyai pengetahuan itu.
Ada orang, yang karena masih terus terikat pada berhala-berhala, makan daging itu sebagai daging persembahan berhala. Dan oleh karena hati nurani mereka lemah, hati nurani mereka itu dinodai olehnya

Jadi orang kristen pun masih banyak ternoda hati nuraninya. Kita punya nurani yang memang sudah disucikan oleh darah Yesus. Tetapi yang perlu diingat, kita ini bukan orang yang tanpa masa lalu, semua kita termasuk saya adalah orang – orang yang dengan masa lalu tertentu. Seringkali masa lampau dengan semua pengalaman dan konsep hidup kita, itu sudah mewarnai nurani kita.

Sebagai contoh : Ada sebuah gereja yang memiliki tradisi, kalau mereka kebaktian selalu memakai pakaian putih – putih, dan yang wanita tidak pernah make up, itu sudah jadi kebiasaan mereka sejak dulu. Suatu kali ada seorang hamba Tuhan diundang ke gereja ini, namun beliau tidak mengerti tentang tradisi gereja yang ada. Dia datang dengan jas, dasi berwarna merah, isterinya memakai gaun warna cerah, dengan make up tebal. Ketika masuk dalam gereja, semua orang berkata “Loh kog pendeta begitu” Nurani mereka langsung syak. Lalu apakah nurani mereka benar? Bagi mereka itu benar, karena nurani mereka sudah terpengaruh oleh tradisi mereka pada masa lampau.

Alkitab juga mencatat ketika Petrus diberi penglihatan tentang sebuah kain yang lebar dan berisikan semua binatang yang haram, lalu Tuhan berfirman “Petrus bangunlah, sembelih dan makanlah! Tapi Petrus menjawab “Tidak Tuhan, sejak kecil tidak pernah aku makan makanan yang haram, nuraninya berkata “Aku tidak bisa” akhirnya dia diberitahu bahwa Kornelius mengundang dia, barulah ia mengerti bahwa yang najis yang harus dia makan, adalah bangsa kafir. Nurani Petrus belum sepenuhnya bebas, maka Petrus membawa beberapa murid dari Yope untuk ikut dia. Maksudnya kira – kira begini “Kalau keliru biarlah keliru bareng – bareng.” Sebab ajaran orang Yahudi tidak memperbolehkan masuk rumah kafir apalagi makan bersama. Dan terjadilah saat Petrus berkhotbah Roh Kudus turun kepada kornelius dan teman2nya.

Dan untuk hal itu Petrus harus diadili oleh rasul – rasul yang lain, yang berkata “Petrus ini keliru!” Baru setelah Petrus memberikan kesaksiannya, sadarlah mereka karena pengetahuan akan Kritus turun atas mereka, wahyu Allah turun sehingga terbukalah mata rohani mereka “Oo, jadi Yesus juga untuk bangsa – bangsa lain” Jadi saat kita mendengar suara Tuhan, kita perlu cek, ini murni suara Tuhan atau tercampur dengan nurani kita. Maka Paulus berkata “Semua aku lepaskan, aku anggap sampah, supaya aku memperoleh pengetahuan akan Kristus yang luar biasa itu, yaitu pewahyuan

Dalam Yohanes 8:43 => Apakah sebabnya kamu tidak mengerti bahasa-Ku? Sebab kamu tidak dapat menangkap firman-Ku.

Dalam terjemahan lainnya dikatakan “You do not know my language, kamu tidak tahu bahasa-Ku, Because My revelation is beyond your breath” oleh karena pewahyuan-Ku di luar kemampuanmu untuk menjangkaunya. Selama kita belum bisa menerima pewahyuan dari Allah, kita tidak akan mampu mengerti bahasanya Tuhan. Tuhan bicara bahasa kasih, kita bicara bahasa penghukuman, itu membuat kita bertolak belakang dengan kehendak-Nya. Jadi nurani kita harus terus berkembang, berubah sesuai dengan apa yang Tuhan mau.

Berikutnya apa yang perlu kita alami secara pribadi dalam hidup kita?

Yohanes 8:32 => dan kamu akan mengetahui kebenaran, dan kebenaran itu akan memerdekakan kamu.”

Dalam terjemahan inggris dikatakan “You shall know the truth, and the truth shall make you free” kata mengenal disini diambil dari kata “personal experience”, pengalaman pribadi, yaitu pewahyuan yang dibukakan secara pribadi. Seringkali kalau kita baca di Alkitab ada sebuah kalimat yang muncul ketika sebuah pristiwa yang terjadi, yang berbunyi “Maka teringatlah para murid akan nas Alkitab yang tertulis di salah satu kitab”. Jadi waktu mengalami pengalaman tertentu, Rhema Tuhan turun atas hidupnya. Untuk bisa mengalami hal itu, hidup kita harus sepenuhnya berjalan bersama dengan Allah, nanti akan seperti Guru Besar Dia menjalankan kurikulumnya dalam hidup kita. Kebenaran melalui pengalaman pribadi kita dengan Tuhan itu, membuat roh kita tiba2 bebas.

Banyak orang Kristen terikat, bukan oleh setan, tetapi oleh konsep – konsep lama dalam hidupnya. Kalau kita terus terikat dengan masa lampau kita, roh kita tidak akan bisa merdeka. Jikalau kita mengira sudah punya pengetahuan, Paulus berkata, itu membuat kita menjadi sombong, dan sebenarnya kita belum tau apa apa. Sebaliknya, semakin kita mengenal kebenaran, kita akan berkata “Ya Tuhan, aku belum tau banyak.”

Dengan Tuhan, hidup kita harus mengalir mengikuti pimpinan Tuhan, jangan terlalu “menekan gas” sepenuhnya, karena seringkali dengan tiba2 Ia berkata “belok”, kalau kita terlalu kencang dengan daging kita sendiri, kita akan terkejut “kog beda ya? Kog gak sama ya”

Berikutnya kalau orang itu makin kuat nuraninya, rohnya akan bebas dalam melakukan kehendak Allah, dan makin sensitif dengan perasaan Tuhan

1 Petrus 2:19 mengakatan demikian => Sebab adalah kasih karunia, jika seorang karena sadar akan kehendak Allah menanggung penderitaan yang tidak harus ia tanggung.

Dalam bahasa inggrisnya dikatakan “If because of conscience toward God endure grief”, oleh karena perasaan nuraninya sensitif terhadap Tuhan, orang itu akan mengalami kedukaan dalam rohnya, dan itu merupakan kasih karunia Allah. Kita layak bersyukur kalau perasaan sensitif terhadap Tuhan membuat hati kita berduka. Mungkin kita pernah mendengar orang yang berduka dalam rohnya, itu karena dia mulai mengerti perasaan Tuhan yang sedang didukakan oleh anak2Nya dan dunia ini. Tapi itu baru bisa terjadi kalau roh kita merdeka.

Ayat terakhir dalam Roma 9:1=> Aku mengatakan kebenaran dalam Kristus, aku tidak berdusta. Suara hatiku turut bersaksi dalam Roh Kudus,

Ketika kita sungguh2 menerima “Pewahyuan dari Kristus” suara hati kita, suara roh kita, atau suara nurani kita bersaksi dalam Roh Kudus, maka kita telah mengatakan kebenaran. Kalau kita mengerti ini, kita tidak akan reaksioner, tetapi kita akan lebih mudah memahami orang lain. Saya tahu ini tidak mudah, tapi Roh Kudus akan membantu dan menolong kita hari lepas hari dalam kebenaran-Nya.

Amin

Artikel Terkait

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 25

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 25

Hari 25 Jubah Kesulungan (5) Cara untuk memperoleh anugerah Jubah Kesulungan berikutnya adalah : 2.Mendapatkan impartasi dari orang lain. Kita bisa baca di Kejadian 27:1-46 disitu diceritakan bahwa Yakub menipu Ishak. Sebelum kejadian 27 Esau sudah menjual hak...

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 24

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 24

Hari 24 Jubah Kesulungan (4) Shalom hari ini kita akan membahas bagaimana cara kita memperoleh Jubah Kesulungan? Beberapa yang kita temukan didalam Alkitab : 1. Mendapatkan langsung dari Tuhan. Orang-orang tertentudalam proses hidupnya dengan Tuhan, mereka mendapatkan...

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 23

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 23

Hari 23 Jubah Kesulungan (3). Bagaimana Tuhan menginginkan sikap yang benar terkait dengan perkara rohani 'Jubah Kesulungan' ini terlihat dalam peristiwa setelah kebanhkitan-Nya ketika Tuhan menemui 2 murid-Nya dalam perjalanan ke Emaus diLukas 24:28-29.Tuhan...

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *