Hari 11
“Poemia”
Kita percaya Tuhan adalah Pribadi yang omnipresent, Maha Hadir, Dia hadir dimana2, Namun saya juga melihat bahwa kalau Tuhan itu disediakn tempat yang seharusnya maka dari setiap doa, ibadah anak2-Nya pasti selalu ada kunjungan Allah yang sangat spesial. Kalau kita mengenal Pribadi Allah dengan benar dan menempatkan Dia dengan benar, maka Roh Allah akan hadir dan melawat kita. Ini yang penting, banyak sekali orang kristen tidak mengerti bahwa Roh Kudus adalah Pribadi dan Ia adalah Tuhan, tidak kalah bobot dan derajat-Nya dengan Yesus dan Bapa, hanya karena Ia pribadi yang ketiga, tidak berarti, Ia menjadi yang nomor tiga. Ia tetap Tuhan yang sama dengan Bapa dan Putra.
Setiap gereja, pelayanan dan masing2 kita itu memiliki mantel atau jubah masing2, kalau kita bisa mengerti akan jubah kita akan pelayanan kita maka kita bisa menangkap kemana Roh Allah menggerakkan kita. Ini bukan soal jubah siapa yang lebih baik, tapi saya mau berkata setiap kita punya jubah yang berbeda, punya mantel yang berbeda. Begitu kita mengenali, menyadari akan mantel kita, maka akan mudah untuk menangkap kemana Roh Allah membawa kehidupan kita.
Efesus 2:10 =>
Karena kita buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya. Ia mau, supaya kita hidup di dalamnya.
Dalam bahasa inggris bukan hanya 1 pekerjaan baik, tapi pekerjaan- pekerjaan, lebih dari satu, yang di tetapkan, ditahbiskan oleh Allah. Kemudian dikatakan “walk in them” berjalan di dalam pekerjaan2 yang sebagaimana Allah menciptakan kita. Kita perhatikan kalimat buatan Allah, kata buatan itu berasal dari kata yunani “Poemia”dari kata poemia inilah kemudian lahir kata “poem” atau puisi, sanjak, sehingga kata poemia ini artinya buatan dalam pengertian “His work of art” hasil dari karya seni Allah bukan hasil karya matematik, pabrik bukan hasil karya iptek tapi HIS WORK OF ART, hasil karya seni Allah. Sebagaimana dari kata poemia lahir kata poem, puisi, sanjak, maka seperti sedang bersanjak dengan segala kekayaan batin-Nya, Allah itu menciptakan kita.
Ini yang harus kita mengerti, Allah bekerja sebagai seorang ahli seni yang menciptakan kehidupan kita di dalam Kristus Yesus. Ketika kita mengalami lahir baru, kita dibuat lagi oleh Allah, kita dilahirkan kembali, proses penciptaan hidup kita kembali itu adalah poemia, Dia menciptakan kita sebagai karya seni oleh tangan Tuhan sendiri. Nah karna Allah bekerja sebagai ahli seni, sebagai seorang artis, sebagai seniman, dan kita adalah hasil karya seni yang paling Agung dari Allah sendiri. Maka kita mulai mengerti sekarang, kalau Ia menciptakan kita, orang2 yang sudah dilahirkan kembali ini sebagai karya seni, tidak mungkin kita ini memahami pekerjaan Allah hanya dengan logika secara matematika, tidak mungkin kita bisa memahami Dia dan pekerjaan-Nya dengan beberapa rumusan singkat, artinya tidak bisa kita memahami Dia dengan berkata “Oh ada 4 hal, A, B, C, D” tidak bisa, seni itu tidak bisa dipahami hanya dengan logika. Itu mengharuskan kita kalau ingin memahami suatu seni, kita harus bisa membaca bagaimana suasana batin atau kondisi batin, yang ada pada sang seniman. Contoh Dalam puisi ada kalimat “Engkau laksana putri kahyangan” kita tidak bisa menilai “Oh dari kahyangan turunnya pakai apa, tingginya berapa, mendaratnya dimana?” tapi itu adalah sebuah ungkapan hati sang seniman kepada orang yang Ia cintai atau kagumi. Itu seni.
Naah ini yang harus kita mengerti, Allah menciptakan kita, kita ini buatan, poemia dari pada Allah, Allah menciptakan kita didalam Kristus Yesus sebagai suatu karya seni yang paling agung. Karena Ia pekerjaannya sebagai ahli seni, Dia menciptakan kita dengan seni, menciptakan gereja-Nya juga dengan seni, maka berurusan dengan Allah itu gampang2 susah.
Gampangnya adalah karena Ia mau dikenal dan berkenan memperkenalkan diri, susahnya kita tidak bisa merumuskan A,B,C,D nya, kita harus memahami nilai yang ada dibatin-Nya, dengan kata lain kita harus memahami akan hati Tuhan, kita harus mengenal siapa Dia, kita mesti mengenal karakter Allah, kita mesti mengenal kandungan batin-Nya, baru kita bisa menyelami lebih dalam akan pekerjaan Allah atas kehidupan kita. Ini dasar yang perlu kita mengerti dulu, pertama tama, kita harus tahu kita ini poemia.
Yang kedua karena kita ini poemia, buatan Allah, maka kita harus mengerti bahwa karya seni yang betul2 tulen itu hanya satu menghasilkan satu aja, tidak ada duplikatnya, “oh bisa dipotokopi?” itu hasil teknologi, kalau betul hasil seni reproduksinya tidak mungkin, karena mood pada waktu itu berbeda2, (mas anyes (kawan saya) mungkin lebih paham sebagai tukang kayu yang menaruh nilai seni ke karyanya, masing2 meja itu kan ukiran, pola, warna tidak persis sama bahkan berbeda, karna perasaan, ide, moodnya mas anyes bisa berubah2) demikian juga dengan kita, krn kita diciptakan sebagai suatu karya seni, maka masing2 kita punya kekhususan, keunikan yang luar biasa, setiap kita punya mantelnya sendiri2 yang khusus hanya milik kita. Dalam Efesus dikatakan ada pekerjaan2 baik yang Tuhan sudah sediakan sesuai dengan mantel kita, dan Allah mau kita berjalan didalamnya, sebagaimana Allah menciptakan kita, sebagaimana Allah memanggil kita, kita berjalan didalamnya.
Oleh karena itu saya rindu agar kita mengerti dasar yang pertama kita.
Dasar kedua dalam 2 Korintus 3:17=>
Sebab Tuhan adalah Roh; dan dimana ada Roh Allah, di situ ada kemerdekaan.
Kalau kita belajar matematika tidak ada kemerdekaan, yang ada patokan, ada rumusnya. Tapi kalau kita sudah bicara soal seni, ada kemerdekaan, bukan yang asal2an, tapi ada kebebasan, liberti. Dimana Roh Allah bekerja, dimana Roh Allah diberi kebebasan bekerja disitu ada kemerdekaan, dengan bebas Dia akan melanda kita, bagaimana caranya? Itu terserah Dia, ini yang harus kita mengerti, dimana ada Roh Allah disitu ada kemerdekaan, ada kebebasan, Dia mau bekerja bebas seperti yang Dia kehendaki.
Ada 2 hal yang saya mau jelaskan, kalau kita membebaskan Roh Kudus bekerja,
Roh Kudus akan menentukan atau merencanakan level dalam setiap kebaktian/ibadah/doa atau dengan kata lain Roh Kudus akan menentukan ketinggian atmosfer drpd pekerjaan Allah dalam setiap kehidupan doa kita. Kalau temen2 masuk dalam pelayanan doa syafaat, biasanya akan ngerti, akan seperti apa ibadah kita hari ini, kalau akan berat, akan tau ini akan berat, kalau sudah breakthrough akan tau ini sudah tembus, atau kita akan tau kira2 apa yang akan terjadi, memang tidak persis tapi paling tidak Roh Kudus biasanya akan memberikan ide tertentu akan seperti apa, kita tidak bisa tentukan level atmosfer Roh ditengah2 kita, Roh Kudus sendiri yang akan menentukan mau sejauh mana Dia akan membawa kita hari ini, kemudian besok akan sejauh mana Dia membawa kita dan seterusnya, dan itu bergantung sepenuhnya kepada Dia, kita hanya bisa menyerah dan Dia akan merencanakan yang terbaik. Makanya sebagai pelayan Tuhan, sebagai pendoa, kita ini tidak bisa tenang, karena kita tidak mengerti dengan cara bagaimana dan di level mana, Dia akan bekerja, mungkin hanya terlintas ide sesaat, karena kita harus ikuti apa yang Tuhan mau, kalau kita lihat cara Roh Kudus itu selalu berbeda, acaranya beda, semua bergantung pada Dia sepenuhnyaa, kita tidak bisa atur, sekali lagi ini seni, sulit mendeteksinya, tidak ada rumusnya, kita hanya perlu memahami batin-Nya.
Bagaimana caranya Roh Kudus bisa membawa kita ke level yang Dia mau? Banyak orang menggunakan istilah seperti ini “Roh Kudus membawa kita naik dengan sayap pujian dan penyembahan” , Dia membawa kita naik melalui pujian dan penyembahan, oleh karena itu orang2 yang melayani dalam bidang musik di gereja itu menentukan sejauh mana Roh Kudus bisa membawa kita ketempat yang Dia mau, misalnya dunia roh itu tidak bisa dipisahkan dengan dunia jasmani contoh setan itu bisa tertarik dengan hal2 jasmani, misalnya lukisan, lukisan naga atau simbol2 yang berbau mistis itu bisa ‘atract’ dia hadir, terus bau2an, kemenyan misalnya, ada bau2an yang bisa ‘attract’ dia (walaupun Tuhan juga suka bau kemenyan Cuma krn setan ini ingin jadi Tuhan jadi ikut2an, walaupun kemenyannya beda) bau itu bisa ‘attract’ setan untuk hadir, kemudian musik, vodoo misalnya (dari musik voodo ini kemudian lahir musik blues) ada musik khusus untuk ngundang setan, Roh Kudus tidak bisa tertarik dengan gambar, kita bisa pasang lukisan Yesus bahkan sampai seluruh dinding, kita pasang lukisan Yesus, itu tidak akan menarik Yesus untuk hadir, kita pake parfume yang paling wangi pun itu tidak akan membuat Roh Kudus tertarik, tapi yang bisa membuat Dia tinggal dan menguasai kita kalau keluar penyembahan kepada Allah. Dia melihat akan batin kita.
2 Raj 3:14-19 =>
Zaman dulu kalau orang punya predikat nabi, itu perkara yang serius sekali, beda dengan sekarang, kalau ia bernubuat, itu taruhannya nyawanya sendiri, kalau sampai meleset hukumannya di rajam sampe mati, dan ini 2 raja Israel dan Yehuda minta pentunjuk Allah, untuk itu Elisa perlu dilingkupi kuasa Tuhan, tapi sebelum itu Alkitab berkata “Panggil dulu pemain kecapi” ketika pemetik kecapi bermain maka kekuasaan Tuhan meliputinya, sehingga keluar nubuatan, setelah Roh Allah melingkupinya, Roh Allah melingkupinya setelah pemetik kecapi memainkan kecapinya, betapa luar biasanya pengaruh musik itu bisa membawa kita masuk dalam hadirat Tuhan, untuk Roh Kudus bisa bebas bekerja di tengah kita, pertama yang perlu kita lakukan adalah kenali dulu akan hati-Nya, kita harus mengerti apa yang Dia mau, sebab Dia punya kehendak, perasaan dan selera. Bob Winer berkata “jangan biarkan pengalaman, latihan kita itu menjadi agama,itu religious spirit” mungkin tidak ada pengarahan khusus sebelumnya dari Roh Kudus, kita buat ini dan itu, tapi sewaktu2, Dia bisa interupsi, kita harus dengan terbuka dan rendah hati berkata “YA, Tuhan” Seringkali kita ini kan sudah terkonsep “Ya pokoknya aku maunya caranya begini, caraku menyembah ya begini, aku mau nyanyinya lagu ini, suka gk suka ya begini” sejujurnya itu mendukakan hati-Nya, sebab Ia punya perasaan dan Ia adalah Pemimpin kita, hadirat-Nya akan kuat ditengah2 kita, kalau kita mau menyenangkan hati-Nya, kalau kita bisa mengerti dan membaca perasaanNya saat itu.
1 Taw 25:1-3 =>
Kita juga harus mengerti bahwa Allah itu adalah Pribadi yang strict atau ketat sekali didalam hal administrasi dan pola kepemimpinan, kalau terjadi kekacauan dalam struktur kepemimpinan, gereja bisa chaos. Mereka menyembah Tuhan, urapan Allah turun, Roh Allah bekerja, keluar nubuat sambil diiringi musik. Perjanjian Lama merupakan bayang2, kalau kita pelajari memudahkan kita mengenal siapa Tuhan kita, untuk hadirat-Nya turun itu tidak bisa semau kita. (Lihat perjalanan Tabut Tuhan, suatu ketika terjadi peristiwa di Eben Haezer, dimana saat itu tentara Israel berperang dengan pasukan filistin, karena mereka terdesak, maka mereka menyuruh hofni dan pinehas membawa tabut ke tempat perkemahan dan mereka pikir, kita pasti menang, nyatanya mereka dibantai orang filistin, tabut Allah dirampas dimasukkan ke kuil dagon, besok paginya dagon jatuh dengan kepala terpenggal di depan tabut, kemudian orang filistin dihajar dengan borok, tabut Allah dipulangkan dan masuk ke bet semes, beberapa orang penasaran, diintip tabutnya, disambar Tuhan, ditaruh di rumah ahimelekh, kemudian oleh Daud dipindahkan ke Yerusalem, tanpa meminta petunjuk Tuhan, ditaruh di kereta yang bagus, di tengah jalan lembunya tergelincir, uza bermaksud memegang tabut agar tidak jatuh, disambar Tuhan), gampang2 susah, tidak bisa semau kita sendiri, seringkali karena kita tidak mengerti pekerjaan Allah itu merupakan seni, lalu kita berpikir sudah cukup berpengalaman, maka kita membuat rumusnya, patokannya, A B C Dnya dan merasa cukup. Tidak bisa, kita harus mengerti hatiNya, kita harus mengenal PribadiNya, baru kita akan belajar mengerti bagaimana Ia bekerja.
Ibadah kita bukan liturgi,harus ini, harus itu, itu agamawi, beri Dia kebebasan bekerja, pujian penyembahan akan membawa kita ke puncak, yang perlu kita perhatikan ada titik tertentu dimana Allah betul2 mengunjungi kita dan mencurahkan berkat-Nya, Dia bawa kita naik, naik, di level tertentu itu titik puncaknya, disitulah tempatnya Roh Kudus melawat kita dan mengunjungi kita. Tuhan itu bekerja ada momentumnya, Dia punya momentum, Dia bukan kerja sembarangan.
Yoh 2:1-4
Ia berdaulat atas waktu, Dia bekerja dengan waktu yang Dia mau untuk melawat kita
Luk 19:41 =>
Ada momentumnya, ada saatnya, dimana Allah melawat kita dalam kehidupan kita, Dia memang omnipresent, tetapi ada kunjungan Allah yang begitu spesial, Roh Kudus itu kalau Dia hadir, Dia mau semua orang tahu, tapi kalau Dia menarik diri, tidak ada satupun yang tahu, ketika dititik Dia melawat secara spesial itulah, kita harus cepat tangkap, reaktif, karena disitulah anugerah-Nya, berkat-Nya, Ia sediakan, tapi kalau kita miss, kita kehilangan kesempatan itu mungkin tidak akan terulang lagi dan kita mesti menunggu lagi, entah kapan hal yang sama bisa terulang dan yang pasti kita kehilangan semuanya hari itu.
Kita perlu mencontoh sikap dari Filipus
Kis 8:30 =>
Dia mendengar Roh Allah berkata, dia tau itu momentumnya dia bukan Cuma jalan, tapi alkitab berkata “He ran to him”, Filipus lari, detik2 dimana Ia melawat kita jangan menunggu, itu saatnya kita cepat bertindak, nyantol ke Dia, disitulah apa yang kau rindukan sampaikan ke Dia, itu saatnya kita memperoleh sesuatu dari Roh Kudus, Alkitab berkata “Draw me (tarik aku) and we will run after you (dan kami akan menghampiri kamu) respon seperti itu yang Dia mau sebagai gaya hidup dan Roh Kudus kalau melawat kita itu tiba2, suddenly. (Kis 2:1-2)
Momentum Tuhan itu jangan sampai hilang, kita mau belajar mengenal Dia lebih lagi, makin kuat Ia bekerja, makin luar biasa, setiap kali Allah melawat kita, tangkap.
Yang terakhir, Bagaimana cara kita meraihnya, simpel dengan iman 2 Kor 4:13 =>
Spirit of faith, roh iman yang sama, iman itu hasil pekerjaan Roh Kudus, dan iman timbul dari Rhema, logos yang dihidupkan oleh Roh Kudus, perlu kita ketahui Bapa itu yang memutuskan, Yesus yang mengerjakan, Roh Kudus memanifestasikan, kalau diumpakan Bapa itu saklarnya on, offnya, Yesus itu kabel dan lampunya, Roh Kudus itu energinya, cahayanya, dari alam roh jadi alam natural itu pekerjaan Roh Kudus, makanya kita perlu akan Roh Kudus,
Hari ini kita masih mau belajar, beri Roh Kudus kebebasan bekerja, raih itu dan hidup kita akan berubah
Saya berdoa kita menjadi orang2 yang reaktif dengan apa yang Tuhan mau.
Amin
0 Comments