IX, SGA

Seri Gambar Allah  – Part 15

by | Feb 13, 2024 | 0 comments

Hari 15

MEMPERBAIKI KELEMAHAN

Realita hidup dalam kelemahan kemanusiaan yang telah jatuh dalam dosa dan hidup ditengah dunia yang berdosa, membuat persoalan kelemahan menjadi semakin kompleks dan sukar. Tetapi Puji Tuhan, semua itu telah diselesaikan Kristus dengan karya sempurna-Nya. Bukan dengan merubah apa yang tidak bisa diubah, yaitu tubuh dan dunia yang sedang menuju kebinasaan, tetapi dengan memperbaiki manusia dari dalam. Sebuah esensi manusia yang bersifat kekal yaitu roh manusia, yang dimulai dari hatinya.

Secara mendasar beberapa langkah umum harus menjadi dasar perilaku kita menghadapi kelemahan kemanusiaan (jiwa dan tubuh).

Pertama, menerima dengan syukur, karena memang didalam kelemahanlah kita menjalani kehidupan. Kedua, hidup didalam kekuatan manusia roh, yang telah dihidupkan oleh kuasa Allah didalam Kristus melalui Roh Kudus yang tinggal didalam diri kita terdalam. Ketiga, setiap kali kita terjatuh dalam dosa, bangkitlah kembali karena Kristus telah menyediakan sarana yang selalu tersedia untuk menghapuskan dosa, yaitu darah Yesus sendiri. Keempat, teruslah berjuang didalam ketaatan dan kesetiaan melalui persekutuan, kemelekatan dengan Kristus. Kelima, jalani setiap pergumulan antara kelemahan (jiwa dan tubuh) dengan kekuatan (Roh) dengan penuh semangat dan keyakinan akan janji-janji kemenangan akan mewujud ketika kita tidak menjadi lemah.

Beberapa nasehat untuk orang lemah yang merasakan keterdesakan kelemahannya :

1. Jauhkan diri dari lingkungan dosa yang melemahkan kemauan kita.

Jauhi pelanggaran dan semua penyebab yang membawa kepada dosa, yang secara alami kita tidak dapat melawannya. Jauhkan diri Anda dari setiap efek buruk. Jangan katakan pada diri sendiri bahwa kita lebih kuat dari dosa dan iblis didalam peperangan. Telah dikatakan tentang dosa bahwa, ” … For she hath cast down many wounded: yea, many strong men have been slain by her (dia telah menjatuhkan banyak orang yang terluka, dan semua yang terbunuh olehnya adalah orang-orang kuat)” (Amsal 7:26(AV)). Jika kita memiliki kelemahan, akui kelemahan itu dan cari penyebabnya dan hindari …

Nasihat untuk menjauhkan diri dari penyebab dosa seharusnya diletakkan oleh gereja di awal Doa Pagi, dengan Mazmur Pertama: “Berbahagialah orang yang tidak mengikuti nasihat orang fasik, dan tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan tidak pula duduk di kursi orang-orang yang mencemooh” (Mazmur 1).

2. Carilah kekuatan dari Tuhan dan jadikan kelemahanmu sebagai ladang doamu.

Seperti yang dikatakan pemazmur: “TUHAN itu kekuatanku dan mazmurku; Ia telah menjadi keselamatanku” (Mazmur 118:14). Dan juga berkata: “jikalau bukan TUHAN yang memihak kepada kita, ketika manusia bangkit melawan kita, maka mereka telah menelan kita hidup-hidup, ketika amarah mereka menyala-nyala terhadap kita;” (Mazmur 124:2,3). “Jikalau bukan TUHAN yang membangun rumah, sia-sialah usaha orang yang membangunnya; jikalau bukan TUHAN yang mengawal kota, sia-sialah pengawal berjaga-jaga” (Mazmur 127:1). Rasul Paulus berkata: “…semuanya meninggalkan aku,… tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku,” (2 Timotius 4:16,17). Karena itu, carilah kekuatan dari atas dan katakan: “Pertolonganku datang dari Tuhan yang menjadikan langit dan bumi” (Mazmur 121:2).

Perdalam doamu. Banyak orang lemah yang menerima kekuatan melalui doa dan menjadi pemenang dan bernyanyi: “Sebab di tangan Tuhanlah pertempuran dan Iapun menyerahkan kamu ke dalam tangan kami” ; “sebab bagi TUHAN tidak sukar untuk menolong, baik dengan banyak orang maupun dengan sedikit orang” (1 Samuel 17:47 ; 14:6).

3. Selemah apapun keadaan kita, jangan putus asa.

Jangan pernah putus asa, karena keputusasaan menghancurkan jiwa dan membuat kita menyerah pada musuh, dan terus membawa kita makin merosot jatuh menjadikan seolah-olah tidak ada gunanya perjuangan yang sedang (terus) terjadi !! Ingatkan diri kita, bahwa banyak sekali orang-orang bahkan para Nabi, Rasul, Raja yang kondisinya jauh lebih buruk dari keadaan kita saat ini dan Tuhan menyelamatkan mereka dari dosa-dosa mereka, dari himpitan kesulitan yang mereka hadapi. Dorong dirimu dan katakan: Tuhan yang sama yang telah menyelamatkan bangsa Israel, Musa, Paulus, Yohanes, Lazarus…. pasti Dia akan menyelamatkanku juga…

Sehingga kuncinya adalah jangan berhenti didalam tantangan, dan jangan pernah menjadi putus asa karena keadaan justru akan semakin memburuk. Tetapi bangkitlah, meski itu hanya bisa dari dalam diri sekalipun. Ini adalah tindakan yang tidak bersandar pada kelemahanmu dan terus maju sesulit dan sekeras apapun dengan mengandalkan pertolongan Tuhan yang pasti akan datang!! Yang harus kita jaga adalah semangat, keyakinan iman dan menanti-natikan pertolongan Tuhan.

4. Berusahalah dengan sekuat tenaga, sekecil apapun itu.

Dan dengarkan perkataan Rasul Paulus yang menegur orang Ibrani: “Dalam pergumulan kamu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah” (Ibrani 12:4). Kemenagan Daud atas Goliat adalah dengan senjata batu yang dia masukkan ke dalam kantong dan dilekatkan ke ketapel. Oleh dia Tuhan mengalahkan Goliat yang ditakuti seluruh pasukan Israel (1 Sam 17:48-49).

Selalu harus melekat dalam ingatan kita, bahwa peperangan yang akan kita alami adalah peperangan yang wajib dialami semua manusia. Syukur kepada Allah bila kita telah diberikan seluruh senjata perlengkapan untuk memenangkannya. Dan musuh abadi kita adalah iblis, dan ia sudah dikalahkan dengan darah Kristus. Maka pertempuran yang sesungguhnya ada didalam diri kita, apakah kita akan menyerah dalam kuasa dosa (iblis), atau bangkit dengan sekuat tenaga menyingkirkannya dengan kuasa darah Yesus yang telah tersedia. Karena kemenangan di dunia nyata harus dimulai dari kemenangan di alam roh.

5. Berkonsentrasilah untuk melawan dosa-dosa yang berulang dan terus-menerus terjadi.

Perhatikan dengan serius dan seksama terhadap dosa-dosa yang terus-menerus berulang karena mereka adalah titik kelemahan dalam diri kita. Disiplinkan dalam melakukan pengakuan dosa dan mendeklarasikaan kuasa darah Yesus. Saya menyarankan paling tidak dilakukan pagi setelah bangun tidur dan malam sesaat sebelum tidur malam. Ulangi secara khusus dosa yang berulang itu dalam pengakuan dosa yang terus menerus itu lakukan dengan sepenuh hati. Berkonsentrasilah pada kelemahan ini, khususnya dengan latihan terus-menerus untuk melawannya, mendisiplinkan diri, menghindari pemicunya. Tindakan disiplin pada diri sendiri, bahkan menghukum dan menegur diri sendiri dalam setiap kejatuhan. Dan terus mencari pertolongan Tuhan, maupun nasehat dari bapa rohani.

6. Pembaruan pikiran, untuk mencapai pemahaman yang baik.

Rasul Paulus berkata: “Dan janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan akal budimu” (Roma 12:2). Ini berarti mengubah perspektif kita dalam hal-hal di mana kita melakukan kesalahan, yang dapat dikalahkan melalui memperbarui pikiran kita oleh karya Roh Kudus. Karena itu, saya sangat menekankan betapa penting menjaga apa yang kita baca, konsep pemikiran/filsafat yang kita pelajari bahkan nilai-nilai yang diberikan oleh media film, lagu dan postingan di media sosial yang kita ikuti. Itu semua bisa menyeret prespektif kita.

Manusia roh membutuhkan waktu mencerna apa yang diperoleh melalui aliran intuisi dari Roh Kudus yang kemudian oleh jiwa (pikiran, perasaan dan kehendak) nya ditata kedalam pokok2 pikiran, perasaan dan kehendak. Tentu akan diwarnai oleh benturan dari apa yang telah ada didalam jiwanya selama ini. Karenanya saya selalu mendorong untuk mengimplementasikan intuisi baru itu dalam tantangan kehidupan yang sederhana terlebih dahulu, sebelum masalah2 besar. Yang terpenting adalah bagaimana menciptakan kepekaan dan hikmat dan naluri (otomatisasi) dalam menghidupi manusia roh. Banyak sekali hal-hal yang besar salah diimplementasikan seperti memahami bagaimana menggunakan kekuatan, atau menerapkan martabat atau salah dalam menjalankan arti kemerdekaan…dll. Mereka semua membutuhkan pembaharuan pikiran, pemahaman yang baik tentang arti sebenarnya dari kekuatan, martabat dan kebebasan. Pemahaman baru seperti itu dan penerimaannya mencegah mereka jatuh. Semua membutuhkan latihan, kedisiplinan dan ketaatan serta kesetiaan.

7. Kelemahan Anda hilang jika cinta Tuhan masuk ke dalam hati Anda:

Anda menjadi lemah di hadapan dosa jika Anda mencintainya lebih dari Tuhan dan perintah-perintah-Nya. Jika cinta masuk ke dalam hatimu, cinta itu akan membuang cinta dosa dari dalam. Dengan demikian Anda menjadi kuat untuk menahan godaan apa pun … Inilah kebenarannya, ketika orang yang mengatakan bahwa pertobatan adalah menukar keinginan diri dengan keinginan-Nya. Artinya, keinginan roh menggantikan keinginan daging, dan cinta Tuhan menggantikan cinta dunia…

Jadi, ikuti semua sarana spiritual yang membawa Anda kepada kasih Tuhan. Juga bergaul dengan orang-orang yang mengasihi Dia dan membaca tentang orang-orang yang mengasihi Dia dan mengikuti teladan mereka.

8. Ingatlah bahwa banyak yang lemah menjadi kuat dan menjadi orang suci.

Rasul Petrus yang takut dan lemah di hadapan seorang gadis pelayan dan menyangkal Kristus (Mat 26:69-70), dia sendiri berdiri di hadapan imam besar dan berkata kepadanya: “Kita harus lebih taat kepada Allah daripada kepada manusia” (Kisah Para Rasul 5:29 ). Dia berkata kepada para penguasa, tua-tua dan imam: “Apakah benar di mata Tuhan untuk mendengarkan Anda lebih dari pada Tuhan, Anda hakim. Karena kami tidak dapat tidak mengatakan apa yang telah kami lihat dan dengar” (Kisah Para Rasul 4:19,20). Moses the Black, yang pada awal kehidupan kebiarawanannya, tidak dapat menahan pikiran itu, dan dia pergi sebelas kali ke bapa rohaninya untu melakukan pengakuannya, dalam satu malam… Tetapi akhirnya dia menjadi pembimbing spiritual bagi banyak biarawan…

9. Setiap kali Anda menjadi lemah, ingatlah kasih karunia Tuhan yang bekerja …

Rahmat Allah-lah yang mampu menguatkan Anda… Jadi, ingatlah perkataan Rasul Paulus: “Tetapi di mana banyak dosa, di situ lebih banyak kasih karunia” (Rm 5:20). Kasih karunia berlimpah untuk melindungi Anda dari dosa…Dan ingat juga: “Sebab jika aku lemah, maka aku kuat” (2 Kor 12:10)… Lemah oleh diriku sendiri tetapi kuat dengan kasih karunia Tuhan yang bekerja denganku. .. yang menguatkan saya.

10. Sadarilah fakta bahwa Tuhan selalu bersama yang lemah.

“Dia telah memilih yang lemah dari dunia untuk mempermalukan apa yang kuat” (1 Kor 1:27)… Di dalam kelemahannya, kekuatan-Nya muncul.

Saya ingat suatu ketika saya merenungkan mengapa iblis tidak bisa mengalahkan orang yang rendah hati, lemah dan tidak berdaya yang hanya memiliki tempat bergantung pada Allah : seolah “Iblis berkata kepada Tuhan: “Tinggalkan untuk saya yang kuat seperti saya, yang percaya dirinya mampu, tetapi jangan yang lemah, yang tidak dapat saya kendalikan, karena dalam perasaan kelemahan mereka, mereka mengandalkan Allah dan melawan saya dengan kekuatan-Mu…”

Amin

(HKW)

Artikel Terkait

Seri Gambar Allah  – Part 14

Seri Gambar Allah  – Part 14

Hari 14 KELEMAHAN MANUSIA TERMASUK MANUSIA ROH Sangat menarik adalah cara Tuhan yang tetap mengijinkan manusia melanjutkan kehidupannya menggunakan tubuh dan jiwa serta identitas dunianya setelah menjadi umat Allah. Mereka tidak dicabut dari keberadaan kemanusiaannya....

Seri Gambar Allah  – Part 13

Seri Gambar Allah  – Part 13

Hari 13 ELEMEN KEKUATAN MANUSIA ROHANI Kita akan membahas satu-persatu elemen kekuatan yang dimiliki manusia roh dalam kesehariannya. Sehingga kita akan bisa membiasakan hidup dengan penuh gairah, kuat dan produktif dalam mengiring Kristus. Elemen pertamanya adalah...

Seri Gambar Allah  – Part 12

Seri Gambar Allah  – Part 12

Hari 12 KOLABORASI KARYA ALLAH DENGAN MANUSIA Sebuah prinsip mendasar karya Allah didalam dan melalui hidup anak-anak-Nya yang banyak dilupakan dalam pengajaran dan kehidupan umat di akhir zaman ini. Secara mendasar benar bahwaTuhan sendiri adalah sumber kekuatan...

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *