Ketepatan Waktu

Hidup dengan sangat rindu menanti2kan kedatangan Kristus.

Matius 24:42-44 (TB)  Karena itu berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu pada hari mana Tuhanmu datang.

Tetapi ketahuilah ini: Jika tuan rumah tahu pada waktu mana pada malam hari pencuri akan datang, sudahlah pasti ia berjaga-jaga, dan tidak akan membiarkan rumahnya dibongkar.

Sebab itu, hendaklah kamu juga siap sedia, karena Anak Manusia datang pada saat yang tidak kamu duga.”

Seringkali saya menghayati menanti2kan kedatangan Tuhan Yesus seperti saat masih anak2 dan masih tinggal di desa, kami bertiga sering ditinggal orang tua kami ke kota. Saat malam datang terasa benar keadaan seoerti mencekam, rumah besar kami di desa yang jauh dari tetangga terasa menakutkan. Biasanya kami bertiga akan berada di ruang yang sama sambil terus mendengarkan kalau motor ayah saya akan terdengar. Rasanya tidak ada hal apapun yang kami inginkan kecuali segera bertemu orang tua kami. Usia saya saat itu 4-5 tahun.

Bagaimanakah  sikap kita menanti2kan kedatangan Kristus ? Apakah dengan penuh kewaspadaan melihat tanda2, dengan penuh kerinduan serta penuh gairah sebagai satu2nya yang kita harap2kan ?

Bahkan dahulu kami sering salah mendengar suara karena begitu inginnya orang tua kami pulang. Kami nggak berani tidur meski sudah malam, dan lagi biasanya orang tua kami selalu membawa oleh2, itu juga yang memotivasi kami untuk terus berjaga2 dan waspada.

Kisah inspiratif berikut kiranya menolong kita memahaminya.

Suatu ketika seorang pemuda bertanya kepada orang bijak, rahasia kehidupan yang benar. Orang bijak itu dengan sabar mendengarkan pertanyaan pria itu dan menyuruhnya menemuinya di dekat sungai keesokan paginya untuk jawabannya. Pagi berikutnya orang bijak itu meminta pemuda itu berjalan bersamanya menuju sungai. Ketika mereka pergi di sungai, air naik ke leher mereka. Tapi yang mengejutkan pemuda itu orang bijak itu menidurkannya ke dalam air.

Pria muda itu berjuang untuk keluar dari air, tetapi dengan kuat orang bijak itu menahannya di sana sampai bocah itu mulai membiru. Orang bijak itu kemudian baru menarik kepala pria itu keluar dari air. Pria muda itu terengah-engah dan mengambil napas dalam-dalam. Orang bijak itu bertanya, ‘Apa yang paling Anda inginkan ketika kepala Anda berada di dalam air?” Pria muda itu menjawab, “Udara.” Ketika Anda ingin selamat sedemikian kerasnya sama dengan saat Anda menginginkan udara saat Anda berada di dalam air, maka Anda akan mendapatkannya. Inilah rahasia kehidupan yang berhasil. Tidak ada rahasia lain.”

Hanya ketika kehidupan diarahkan oleh keinginan yang membara pada perjumpaan dengan Kristus adalah titik awal dari semua pencapaian. Sama seperti api kecil tidak bisa memberikan banyak panas, keinginan yang lemah tidak dapat menghasilkan hasil yang bagus. Sehingga kerinduan kita pada kedatangan Kristus, dengan melihat betapa ‘sesak’nya kehidupan di bumi ini serta motivasi bisa menikmati kasih dan kemuliaan-Nya yang sempurna, berjumpa muka dengan muka bersama Kristus kekasih hati kita, akan membuat kita makin berkomitmen dalam pemuridan dan pelayanan, makin hidup kudus serta makin menjadi serupa dengan Kristus.

Berbeda ketika sikap kita mendua yang juga menikmati isi dunia ini, bahkan merasa betah dan nikmat disini. Tentu ini akan membuat kita semakin jauh dari keterdesakan diri bertemu Kristus. Saudaraku terkasih, berjaga2lah dan waspadalah, dimana hati kita, kita letakkan ? Kepada Kristus atau yang lain ?

Tuhan Yesus memberkati.

hkw

Terbaru