ST2, VI

Buku Saat teduh 2 Bagian 6 – Part 72

by | Feb 13, 2024 | 0 comments

Hari 73

Hidup dengan karakter BERANI bukan ketakutan.

Matius 10:28 (TB)
Dan janganlah kamu takut kepada mereka yang dapat membunuh tubuh, tetapi yang tidak berkuasa membunuh jiwa; takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka.

Hamba Tuhan John Wesley menyadari benar kuasa besar akan muncul saat kita bisa mengatasi ketakutan dengan berkata, “Berikan padaku seratus pengkotbah, yang tidak takut apapun selain dosa, dan tidak menginginkan apapun selain Allah, dan saya tidak peduli apakah mereka pendeta atau orang awam, mereka sendiri dapat mengguncang gerbong-gerbong neraka dan menegakkan Kerajaan Sorga di bumi.”

Dalam pemerintahan Ceausescu diktator komunis Rumania, Dr. Josef Tson ditangkap karena memberitakan Injil. Penangkapnya mengancam akan segera membunuhnya. Inilah jawabannya dengan berani, “Seharusnya anda tahu bahwa senjata utama anda adalah membunuh. Sedang senjata utama saya adalah mati.” “Tahukan anda kaset2 khotbah saya sudah beredar di seluruh negeri. Ketika anda menembak saya, maka anda sedang memerciki kotbah2 saya dengan darah saya. Tuan, kotbah saya akan berbicara 10 x lebih lantang setelah anda membunuh saya, silahkan lakukan saja!” Para penangkapnya itu berteriak, “Jangan berharap! Kami tidak akan membiarkan itu terjadi!”

Saudaraku terkasih saya bersyukur dengan karakter BERANI yang akan menutup seri renungan kita ini. Karena berani adalah kualitas yang tidak ada rasa takut, muncul dari keyakinan kuat, tidak dibatasi norma dan pendapat umum, mendesak, menonjol dan unggul. Ia yakin bahwa apa yang dikatakan dan diperbuat adalah jujur, benar dan adil. Keberanian memiliki unsur :

  • keteguhan, yaitu kekuatan menghadapi bahaya, penderitaan, atau kesukaran tanpa undur diri.
  • kegagahan, berarti memiliki tekad yang lebih kuat dari pada desakan rasa takut.
  • keuletan, yaitu kekuatan dan kelenturan untuk bertahan dalam menghadapi serangan.
    Ketiganya seolah membentuk jalinan tali yang sedemikian kokoh tan terputus yang siap mempertahankan apa yang jujur, benar dan adil. Keberanian memiliki alasan jelas akan tujuan yang dicapai dengan pengorbanan yang dibutuhkan.

Tokoh2 Alkitab adalah saksi hidup memiliki karakter berani ini. Mereka berdiri dengan penuh keberanian mempertahankan kebenaran. Mereka menanggung kecaman berat, penderitaan, aniaya bahkan hukuman mati. Karena mereka tahu, penderitaan di bumi ini tidak ada apa2nya dibandingkan kemuliaan yang Allah sediakan di sorga nanti. Kitapun dipanggil untuk hidup berani mengorbankan kesuksesan jangka pendek demi hasil jangka panjang. Kebenaran selalu menuntut pengorbanan, sebagai bukti keyakinan dan cinta kita. Hanya orang2 yang tidak mengikuti arus yang memahami ini. Banyak orang menggadaikan kebenaran demi rasa aman, meski tidak pernah seorangpun bisa menyenangkan semua orang yang terus berubah kemauannya. Hanya kejujuran, kebenaran dan keadilan yang tidak akan berubah yang layak kita perjuangkan sampai titik darah penghabisan.

Saudaraku terkasih, hidup didalam Kristus dimulai dengan mempertahankan hati nurani yang murni, menjaga kerendahan hati, mendorong orang lain bila mereka benar, dan tidak takut menyatakan kebenaran serta bersedia berdiri sendiri dengan konsekuensinya.

Berikut 5 langkah praktis mengembangkan karakter keberanian.

1. Saya tidak takut menyampaikan kebenaran.

Meski tidak mudah bahkan sering membuat kita dicemooh atau menentang arus, tetapi kita harus yakin bahwa kebenaran itu lebih penting dari reputasi diri atau penerimaan sementara orang2 lain.

2. Saya akan menjaga hati nurani yang murni.

Pertentangan kebenaran yang ditaruh Allah melalui Roh Kudus tidak akan diam saat kita berbuat dosa. Maka rasa bersalah akan menggerogoti kebenaran. Kemurnian hati nurani yang ternoda menimbulkan rasa tidak aman dan khawatir yang hebat. Ia mudah terpicu pada peristiwa2 kecil yang membuat mereka menutup diri dan bereaksi berlebihan. Sehingga jagalah kemurnian nurani dengan membuang kesombongan, mau mengakui kesalahan, meminta maaf sehingga kita bisa bertindak dengan penuh keyakinan tanpa ada yang bisa menuduh kita.

3. Saya akan mendukung orang lain jika mereka benar.

Kebenaran harus dipertahankan dan ditularkan dan itu membutuhkan kerjasama. Jaringan perlu dibuat bagi mereka yang menyuarakan dan melakukan kebenaran. Kalau ada orang bersalah, kita berani menentang kesalahannya tetapi bukan pribadinya. Meski tegas membedakan benar dan salah, tetapi tidak gampang menghakimi, itulah orang yang berani.

4. Saya akan bersedia berdiri teguh.

Keberanian itu lebih mudah bila didukung orang2 lain. Tetapi itu jarang terjadi, sehingga saat sendiri itulah kita diuji. Ketika situasi menjadi kacau, tidak ada otoritas yang dihargai, ada paksaan untuk berbuat salah kita harus mengambil sikap tetap teguh pada kebenaran.

5. Saya akan berbicara dengan rendah hati.

Inilah yang harus benar2 diperhatikan, meski kita berada dalam kebenaran kita tidak boleh congkak, sombong atau kasar. Bukankah Tuhan Yesus adalah pribadi yang lemah lembut dan rendah hati, meskipun selalu berada dalam kebenaran. Keberanian tidak meninggalkan sikap kerendahan hati. Kita harus berani tetapi tidak menjadi sembarang.

Saudaraku terkasih kita harus menjadi alat kudus di tangan Allah, sehingga kekudusan, kemuliaan Allah dapat dengan lancar memenuhi hidup kita dan mengalir keluar dengan lancar bagi sesama dan semesta yang sangat membutuhkan.

Tuhan Yesus memberkati.

hkw

Artikel Terkait

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 17

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 17

Hari 17 Pengurapan Raja dan Imam. Shallom, saya rindu membagikan sesuatu yang menurut saya sangat kita butuhkan hari-hari ini untuk menyambut lawatan Tuhan yang luar biasa, beberapa bulan dan minggu ini mungkin banyak dari teman2 yang mendengar kalimat “Yobel Besar”,...

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 11

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 11

Hari 11 “Poemia” Kita percaya Tuhan adalah Pribadi yang omnipresent, Maha Hadir, Dia hadir dimana2, Namun saya juga melihat bahwa kalau Tuhan itu disediakn tempat yang seharusnya maka dari setiap doa, ibadah anak2-Nya pasti selalu ada kunjungan Allah yang sangat...

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 8

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 8

Hari 8 TOLA Shalom, puji Tuhan marilah kita belajar, Firman ini tidak hanya buat teman2 tetapi juga buat saya, saya ingin share Firman yang menegur saya juga tentang destiny..kita akan belajar dari satu tokoh yang luar biasa Ketika kita membaca tentang hakim hakim...

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *