ST2, VII

Buku Saat teduh 2 Bagian 6 – Part 71

by | Feb 13, 2024 | 0 comments

Hari 72

Hidup dengan karakter kehati-hatian tidak terburu2.

Matius 28:19 (TB) Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,

Orang yang berhati2 selalu berpikir dahulu menghindari bahaya, ia mengindahkan peringatan serta selalu waspada, ia mengerti pentingnya memilih waktu yang tepat untuk mengambil tindakan yang benar. Kehati2an akan membangkitkan rasa aman, membuang ketakutan dan membangun keyakinan. Ia tidak membiarkan hidupnya dalam posisi terdesak, karena selalu meluangkan waktu untuk berpikir dan menganalisa langkah2nya.

Baptisan ada dua yaitu baptisan air dan baptisan roh. Keduanya adalah melambangkan kelahiran baru dan pemberian kuasa atas mereka yang bertobat. Ini adalah langkah hati2 agar hidup orang percaya akan berada dalam payung perlindungan Allah. Ini seperti raja Israel yang menang perang akan membersihkan jarahannya dengan air dan api yang melambangkan baptisan, Bil 31:21-24. Seperti bejana yang menjadi kuat melalui air dan api. Sehingga kita akan mengikuti jalan Tuhan dengan penuh kehati2an menggunakan setiap perlengkapan yang telah Tuhan sediakan. Karena dalam perjalanan selanjutnya kita akan berhadapan dengan berbagai keadaan yang tidak bisa kita duga sebelumnya. Ketika kita telah mempersiapkan diri dengan memperkuat karakter dan kecakapan, maka kita akan bisa bertahan mengatasi tantangan seberat apapun juga. Ingat seluruh perlengkapan senjata iman di Ef 6:11-18.

Sikap berhati2 menyadari potensi bahaya yang bisa datang sewaktu2, sehingga berjuang untuk tepat waktu, serta menentukan langkah menghindari bahaya. Ini seni memadukan tindakan yang benar di waktu yang tepat serta kecepatan yang akurat. Seperti jangan berolah raga di tepi jalan raya, jangan berkendaraan cepat di daerah perumahan, dll. Dengan peringatan yang memadai, anak2 kita akan terhindar melakukan kesalahan yang pernah kita lakukan di usia mereka. Jangan memutuskan terlalu cepat demikian jangan terlalu lambat.

Demikian sikap berhati2 juga mengajarkan tindakan pencegahan. Dengan mencegah kita menghindari masalah. Bukankah mengikuti petunjuk hanya menuntut waktu ekstra sedikit, dibandingkan waktu memperbaiki atau mengobati bila terluka. Karenanya berpikirlah sebelum bertindak, ikuti peraturan yang ada, mewaspadai setiap peluang bahaya, tetap menjaga kesopanan dimanapun kita berada.

Berikut 5 langkah mengembangkan karakter berhati2.

1. Saya akan berpikir sebelum bertindak.

Berpikir adalah olah data dan informasi dengan membayangkan apa yang akan terjadi bila memilih langkah tertentu ; merenungkan dan mengingat pengalaman masa lalu ; mempertimbangkan apakah akan melakukan dengan cara yang sama atau berbeda ; hingga meyakini langkahnya yang terbaik telah mengantisipasi setiap langkah lawan

2. Saya akan mengikuti petunjuk.

Seperti setelah pertobatan kita diberikan petunjuk untuk menerima baptisan air dan roh. Ini cara Tuhan melindungi kita, dengan mematuhinya kita telah menyelesaikan kewajiban kita.

3. Saya akan meminta nasehat dan izin lebih dahulu.

Sikap hati2 juga memperhatikan nasehat dan izin dari otoritas. Bila kita kurang setuju, maka kita bisa bertanya dengan sikap hormat. Kalau tidak diterima sebaiknya kita tetap bertahan didalam nasehat otoritas.

4. Saya akan berbicara pada waktu yang tepat.

Banyak orang terjebak masalah karena perkataan mereka. Kadang tidak disebabkan isi perkataannya tetapi waktunya yang tidak tepat. Kita harus hati2 memanfaatkan waktu berbicara, juga memilih isi perkataan kita.

5. Saya akan waspada terhadap bahaya.

Kewaspadaan itu muncul ketika kita menyadari kita dipanggil untuk hidup dalam kebenaran menjadi saksi Kristus dan mewartakan Injil di dunia yang telah jatuh dalam dosa ini

Saudaraku terkasih, saya sering membayangkan hidup kita adalah melangkah satu demi satu langkah, memastikan hati kita terus melekat pada Allah. Dan melakukannya yang terbaik dalam kebenaran, tidak melanggar Firman dan tuntunan Roh Kudus melalui hati nurani kita. Maka seperti berjalan di escalator, yang membuat cepat bukan langkah kita adalah kekuatan escalator, demikian hidup kita akan dipercepat bukan karena kekuatan kita tetapi Allah.

Tuhan Yesus memberkati.

hkw

Artikel Terkait

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 23

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 23

Hari 23 Jubah Kesulungan (3). Bagaimana Tuhan menginginkan sikap yang benar terkait dengan perkara rohani 'Jubah Kesulungan' ini terlihat dalam peristiwa setelah kebanhkitan-Nya ketika Tuhan menemui 2 murid-Nya dalam perjalanan ke Emaus diLukas 24:28-29.Tuhan...

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 12

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 12

Hari 12 Petrus Shalom puji Tuhan,Marilah kita buka di Lukas 22:28-30 =>Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami. Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku, bahwa kamu...

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 7

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 7

Hari 7 Garis Akhir Palsu Shallom, dalam pengiringan saya akan Kristus ada saat dimana saya merasa jenuh, capek, ngos – ngosan, dan saya berkata “Kita berhenti disini saja ya, Tuhan” tapi Tuhan berkata “Tidak, kita menyeberang kesana” Ada saat dimana, saya berhenti di...

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *