Hari 68
Hidup dengan kualitas karakter kepekaan tidak masa bodoh.
Matius 7:12 (TB)
“Segala sesuatu yang kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah demikian juga kepada mereka. Itulah isi seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.”
Kepekaan adalah lawan dari kedengkian, dimana kita fokus dengan memperhatikan kebutuhan orang lain terhadap hal yang sama kita inginkan juga. Kepekaan adalah menggunakan panca indera yang terlatih untuk menangkap kesan, memahami sikap dan emosi orang lain, yang lembut dan mudah terluka, cepat berubah dan berfluktuasi dengan cermat dan tepat. Sehingga setiap sinyal itu langsung kita respon dengan cepat untuk menjaga jangan sampai terjadi penebalan rasa kita yang membuat kita menjadi tidak berperasaan lagi. Berbeda dengan sikap berani, yang segera melakukan dengan yakin apa yang adil dan benar. Peka menunjukkan kepedulian mengevaluasi kebutuhan secara lebih subyektif. Ia memperhatikan perasaan orang lain dan menjalankan rencana dengan penuh pertimbangan dan kelemahlembutan.
Orang yang peka memiliki kemampuan untuk melihat melampaui kebutuhan pribadi untuk memahami sikap, kebutuhan dan perasaan orang lain. Dengan penuh perhatian ia mengamati raut muka, postur, tindak tanduk, pilihan kata merunut tanda2 jasmaniah untuk menemukan penyebab batiniahnya. Kesabaran, ketelitian adalah tuntutan kepekaan, ia juga harus menempatkan kebutuhan orang lain diatas diri. Pandangan mata dan anggukan sering kali jauh lebih efektif menunjukkan kepedulian. Pikiran kita ikut masuk kedalam posisi orang lain, bayangkan bila kita berada di posisinya. Ini akan mendatangkan empati dan belas kasihan serta solusi yang terbaik.
Kadang kita menjadi tidak sabar ketika hidup dalam kepekaan, bahkan sering menyakitkan. Namun semakin cepat kita peka terhadap luka orang lain dan bertindak secara cepat, semakin besar kemungkinan kita untuk menghindari keadaan yang parah. Butuh berapa lama sampai kita tahu ada bahaya kebakaran? Apakah keadaan sudah seperti neraka saat saya mengerti adanya sinyal peringatan? Kita seharusnya mampu merasakan masalah ketika masih dalam tahap awal. Mereka mendengar dengan serius dan mencatat komentar singkat dan menyimak raut wajah. Mereka melihat masalah saat masih jauh dan segera bertindak menyelesaikannya.
Kepekaan selalu dimulai dengan melatih seluruh panca indera untuk memperhatikan penuh setiap informasi. Juga sikap mau menyelami kondisi orang lain, serta memberikan perhatian, raut muka, pilihan kata yang menunjukkan kepedulian yang besar. Itulah dasar-dasar kepekaan pada orang lain yaitu memiliki empati, memahami sudut pandang serta bisa memberikan penghargaan sepenuhnya pada orang lain.
Berikut 5 langkah untuk mengembangkan sifat kepekaan.
1. Saya akan mendengarkan orang lain dengan seksama.
Bertemu dengan orang yang mau mendengar dengan penuh perhatian tanpa interupsi sangatlah menenangkan mereka yang dilanda kekalutan. Dibutuhkan kerelaan mengesampingkan kebutuhan diri untuk mendengar dengan penuh perhatian. Mendengarkan hal2 kecil akan menolong mendapatkan informasi yang sulit untuk diperoleh dengan cara lain.
2. Saya akan memperhatikan raut wajah.
Komunikasi hanya terdiri 7% perkataan. Sisanya 38 % nada suara dan 55 % tanda2 non verbal. Dan tanda non verbal, raut muka berada di urutan tertinggi. Raut muka mengungkapkan banyak hal, yang diteguhkan atau disanggah kata2nya.
3. Saya akan menyimak nada suara.
Masalahnya bukan apa yang kau katakan, tetapi bagaimana kau mengatakannya. Maka membaca buku cerita berbeda antusiasnya dengan dibacakan cerita. Nada sukacita, kesedihan, frustasi, kemarahan, tawa dan stres dapat kita dengar saat menyimak dengan seksama.
4. Saya akan membayangkan bila berada dalam keadaan orang lain.
Sebelum menyimpulkan mengapa orang berperilaku tertentu, sangatlah bijak untuk mecoba memposisikan kita bila berada di sisi orang itu. Merenungkan kehidupan keluarga, latar belakang, kondisi fisik dapat mengubah sudut pandang kita.
5. Saya akan menunjukkan bahwa saya peduli.
Menggunakan indera untuk memahami sikap dan emosi orang lain, memungkinkan kita menanggapi dengan tepat. Kita bisa menyampaikan kepedulian itu melalui kata penghiburan, anggukan yang meneguhkan, uluran tangan dan lain2.
Saudaraku terkasih, kepekaan kita akan semakin bertambah bila kita terus menjaga persekutuan pribadi dengan Tuhan. Roh Kudus akan senantiasa memberikan petunjuk dan tuntunan-Nya hingga kita bisa mengerti hal2 yang ada dibalik sebuah peristiwa. Hingga kita bisa menjadi berkat dalam setiap keadaan.
Tuhan Yesus memberkati.
hkw
0 Comments