ST2, V

Buku Saat teduh 2 Bagian 6 – Part 64

by | Feb 3, 2024 | 0 comments

Hari 65

Hidup dengan kerajinan dan inisiatif tidak malas.

Matius 6:33 (TB)  

Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.

Pemahaman ‘semuanya’ dalam ayat diatas sering dibatasi hanyalah makanan , minuman dan pakaian tetapi ayat berikutnya (34) memerintahkan ‘jangan khawatir tentang hari besok’, karena segala sesuatu yang menjadikan kita kuatir itu akan diberikan agar kita tidak menjadi khawatir lagi. Termasuk karakter Kristus kerajinan dan inisiatif. Karena orang dengan karakter rajin akan mengerahkan segala daya upaya untuk menyelesaikan tugas tanpa penundaan yang tidak perlu dengan kehati2an dan kesungguhan. Kerajinan muncul dari kecintaan yang mendalam yang disadari dan dipilih bukan proses kebetulan. Ini akan mengantisipasi kekhawatiran sebelum terjadi, sebuah tindakan proaktif agar rancangan Allah disambut dengan kesiapan diri, berada di waktu teoat, tempat teoat, kapasitas tepat dan diantara orang2 yang tepat. Sehingga saat Tuhan melawat kita, kita akan meraih dan menerimanya.

Kerajinan harus dilakukan dengan keseimbangan. Meskipun ia ingin melakukan segala sesuatu secepatnya dengan gangguan sekecil2nya. Namun seringkali ada tantangan yang diluar kendali. Ia bisa menerima itu dengan sabar tanpa frustasi atau kecemasan berlebihan. Banyak orang merasa tugasnya adalah miliknya. Sehingga bila pimpinan merubah arah, kita menjadi marah dan tersinggung. Ini banyak terjadi dalam pelayanan, kita ini hanyalah hamba dan Allah adalah pemilik dan Tuan ‘Lord’ kita. Sehingga kita perlu menyeimbangkan juga dengan karakter fleksibel. Disisi lain meskipun ia rajin bekerja keras disiplin yang luar biasa untuk menyelesaikan tugas, tetap  peka terhadap kebutuhan orang lain. Kita bisa mendesak orang untuk juga melakukan dengan cepat tetapi harus dengan kelemah lembutan.

Bagi orang rajin pekerjaan yang berhasil adalah buah investasi waktu, gagasan dan tenaga yang sungguh2. Ia selalu menyelesaikan apa yang telah dimulainya. Ia menghitung, merencanakan dengan baik sampai resikonya. Kerajinan adalah karakter yang dilakukan untuk tugas besar atau kecil, penting atau tidak. 

Orang yang rajin dengan sengaja memilih untuk mempergunakan setiap kemampuan dan kemauan sebaik2nya untuk mengatasi setiap kelemahan. Mereka terus melakukan yang terbaik tanpa peduli apakah menang atau tidak. Mereka tidak menang secara kebetulan, tetapi menang karena pilihan. Karena dalam kehidupan selalu ada faktor yang dapat kita persiapkan dan ada faktor yang tidak bisa kita kendalikan. Kenyataan ini harus kita terima saat kita sudah dengan rajin melakukan kewajiban kita, tetapi kita tidak bisa berjasil karena pihak lain tidak melakukan kewajibannya, ini harus kita pahami agar tidak frustasi.

Saudaraku, karakter rajin memiliki fokus dalam bejerja, tidak malas dan selalu berusaha mengikuti petunjuk Tuhan dan atasan sehingga pekerjaan dilakukan dengan benar bahkan meski melalui kegagalan dan tantangan yang banyak. Kerajinan sama sekali tidak melepaskan kepekaan kebergantungan pada Allah, sebagai sumber inspirasi dan kekuatan serta Pribadi yang menyertai kita disetiap proses.

Berikut 5 langkah mengembangkan karakter kerajinan.

1. Saya akan menyelesaikan setiap proyek saya.

Jauh lebih mudah memulai dari pada menyelesaikan pekerjaan. Karena dalam perjalananlah tantangan itu muncul, pengambilan keputusan, energi yang terkuras, konsentrasi itu semua dibutuhkan. Itu semua menuntut pengorbanan yang tidak terduga. Mengorbankan kenyamanan dan menunda kenikmatan.

2. Saya akan melakukan pekerjaan dengan benar.

Bila ada suatu pekerjaan patut dilakukan maka mengerjakannya harus dengan benar. Ketelitian dan ketuntasan tugas itu menjadi penting. Setiap keteledoran akan menambah waktu bekerja untuk memperbaikinya. Bagi orang rajin, ia lebih baik mengerjakan sateliti dan sekeras mungkin dari pada harus menyediakan waktu lagi untuk memperbaiki nanti. Ia sadar benar Tuhan hanya akan memberikan kesempatan yang lebih besar pada mereka yang setia dalam perkara kecil, yaitu yang rajin dan teliti.

3. Saya akan melakukan petunjuk.

Seseorang yang berada di jalur yang salah, upaya kerasnya akan makin menjauhkan dari tujuan. Jadi pastikan kita melakukan tepat sesuai petunjuknya. Lebih baik bertanya saat tidak jelas, dan minta petunjuk saat tersesat secepatnya. Sehingga upayanya tidak sia2. Inilah mengapa Roh Allah berkenan menyertai kita bahkan tinggal didalam hati kita. Ia yang akan terus memberikan tuntunan-Nya saat hati kita tunduk dan merindukan-Nya.

4. Saya akan memusatkan perhatian pada pekerjaan saya.

Orang rajin penuh perhatian pada tanggungjawab, tidak akan terganggu lingkungan. Mereka setiap kali memiliki konsentrasi pada satu hal dan melakukan tugas dengan segenap hati. Konsentrasi adalah salah satu ciri orang yang jenius.

5. Saya tidak akan malas.

Pemalas adalah orang yang malas bergerak, menyukai diam, mengabiskan banyak waktu untuk makan dan tidur. Lebih baik ia kelaparan dari pada berusaha lebih keras. Sikap ini banyak dimiliki orang yang bersembunyi didalam kerajinan orang lain. Ia membiarkan orang lain menutupi kemalasannya. Orang ini akan menyedot energi disekitarnya.

Bila kita menyerah ditengah jalan, maka kita tidak akan pernah mendapatkan hasil. Pekerjaan bukan hanya dibutuhkan benar tetapi juga tepat, rapi dan tuntas. Serta mengikuti semua petunjuk, kecermatan, detil, dan dikerjakan dengan sengaja bukan asal2an.

Allah kita adalah Tuhan yang bekerja sampai saat ini, karakter rajin itu dimiliki Bapa kita. Sehingga selayaknya lah kita juga terus mengembangkan kerajinan dalam kehidupan kita. Dan kalau kita menyadari begitu banyak hal yang harus dikerjakan di Kerajaan Allah sementara manusia cenderung malas dan tidak peduli. Maka kita harus semakin rajin dalam melakukan tugas pelayanan. Saya selalu mengingat dan menekankan pada diri saya : bahwa hidup kita ini singkat yang akan cepat berlalu. Maka cari dan temukan rancangan Allah yaitu yang terbaik atas hidup kita. Lalu lakukan dengan penuh kerajinan, agar kita tidak menyesal saat harus mengakhirinya nanti.

Tuhan Yesus memberkati.

hkw

Artikel Terkait

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 22

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 22

Hari 22 Jubah Kesulungan (2). Lalu apa yang perlu kita lakukan, agar kita bisa mendapatkan dan memakai jubah kesulungan itu? Marilah kita sama2 belajar,Maleakhi 1:1-5 => Ucapan ilahi. Firman TUHAN kepada Israel dengan perantaraan Maleakhi. “Aku mengasihi kamu,”...

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 14

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 14

Hari 14 Peperangan Rohani (1) Saya percaya bahwa setiap dari kita pasti rindu keluarganya dilawat Tuhan, kota kita dipulihkan, bangsa kita diberkati, hidup kita dipulihkan tapi semua itu tidak mungkin terjadi tanpa sebuah peperangan, peperangan kita bukanlah melawan...

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 1

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 1

Hari 1 Tempe dan Tuhan (kisah nyata seorang ibu dari Magelang) Di suatu desa hiduplah seorang ibu penjual tempe.Tak ada pekerjaan lain yg dpt dia lakukan sbg penyambung hidup.Meski demikian, nyaris tak pernah lahir keluhan dr bibirnya.Ia jalani hidup dgn riang “Jika...

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *