Hari 63
Hidup dengan karakter kreatif, bukan mengasihi diri.
Matius 5:44-46 (TB) Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.
Karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di sorga, yang menerbitkan matahari bagi orang yang jahat dan orang yang baik dan menurunkan hujan bagi orang yang benar dan orang yang tidak benar.
Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian?
Karakter kreatif adalah melakukan hal2 yang tidak biasa. Mengasihi orang yang mengasihi kita itu hal yang biasa, tetapi mengasihi orang yang membenci kita adalah tindakan kasih yang kreatif. Kasih Allah melalui kita adalah bagaikan kehangatan mentari yang melelehkan kebekuan hati musuh2 kita. Kreatif adalah kemampuan untuk mewujudkan sesuatu dari sesuatu yang sebelumnya tidak ada. Sehingga ia mendekati sebuah kebutuhan, tugas atau ide dari suatu perspektif baru. Ia orisinil, yang sama sekali baru. Allah kita adalah Sang Pencipta yang kreatif, penuh imajinasi yang mencipta dari ketiadaan. Kita gambar-Nya haruslah memancarkan kreativitas yang dimiliki Bapa kita itu juga.
Kreativitas adalah sebuah pendukung pekerjaan seseorang, jadi bukan suatu cara untuk menghindari tanggungjawab. Justru dengan cara2 kreatif seseorang akan bisa menyelesaikan tugasnya dengan lebih efisien dan efektif. Menarik sekali kreativitas harus terkait dengan penyelesaian tugas, sehingga tidak patut kita mengerjakan proyek kreatif yang tidak ditugaskan. Demikian melakukan Firman adalah tugas kita, dan kreativitas adalah cara yang bisa kita kembangkan melalui doa, pengalaman dan keberanian berimajinasi, tetapi tidak boleh melanggar kebenaran.
Saya sering merasakan bahwa kreativitas adalah bentuk keseriusan kita dalam menjalankan Firman dalam praktek kehidupan yang begitu komplek ini. Cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati adalah cara yang membutuhkan kreativitas. Ini adalah olah jiwa yang dipimpin oleh hati yang menagsihi Allah. Dan kekristenan telah terbukti melahirkan para ilmuwan, komposer, sosiolog, ekonom, pemimpin, politikus bahkan seniman yang tak terhitung yang telah merubah wajah dunia. Generasi2 kristen yang dipakai Allah yang dengan kreatif melaksanakan panggilan melakukan kebenaran Firman dalam berbagai aspek dan tingkat kehidupan mereka.
Inilah peran anak-anak Allah di akhir zaman ini yang dinanti2kan dunia untuk menyelesaikan berbagai krisis dan tatangan yang begitu berat. Contoh paling sederhana adalah merebaknya korupsi yang jelas2 melawan kebenaran. Ini hanya bisa dilakukan orang yang berani menghidupi kebenaran apapun resikonya dengan cara2 kreatif. Kita harus menguasai secara mendalam pengetahuan yang dibutuhkan yang dengan prinsip2 nya kita pecahkan berbagai masalah. Dan dengan kreatif menemukan cara2 baru untuk menjadi orang yang berkarakter hingga berani dalam membangun bangsa tanpa korupsi demi kesejahteraan rakyat.
Berikut 5 langkah sederhana untuk menumbuhkan karakter kreatif.
1. Saya akan menggunakan talenta saya untuk kebaikan.
Kreativitas muncul dari sebuah semangat mewujudkan suatu ambisi, bila itu untuk kebaikan ia kan membawa manfaat besar. Tetapi bila dipakai kejahatan akan sangat merusak, karena kreativitas sama dengan api yang bisa diarahkan untuk hal2 baik juga buruk. Saya melihat kreativitas adalah akitivitas jiwa manusia yang mengekplorasi segala pengetahuan, seni, imajinasi untuk menemukan tetobosan baru dalam berbagai bidang. Allah sejak semula mengijinkan manusia untuk mengembangkan kreativitas sebagaimana Allah yang juga sangat kreatif. Ia mempercayai Adam menentukan nama2 binatang setelah meneliti dan memutuskannya sendiri.
2. Saya akan melihat segala sesuatu dari berbagai sudut pandang.
Dari mana sudut pandang kita, akan menghasilkan perpektif yang berbeda. Karenanya orang kreatif akan menjaga jarak dari obyek agar bisa melihat dari berbagai sudut pandang yang memberikan kelengkapan prespektif. Hingga ia bisa menemukan banyak hal baru untuk dilakukannya. Seoerti 2 pedagang sepatu yang dikirim ke Cina yang menemukan tidak seorangpun memakai sepatu. Pedagang yang satu putus asa dan mengirim balik semua sepatu yang dibawanya. Tetapi pedagang yang je-2 justru minta dikirim sebanyak2nya sepatu, karena prespektifnya melihat bahwa setiap orang di cina membutuhkan sepatunya.
3. Saya akan menggunakan prinsip2 untuk memecahkan masalah.
Kreatifitas tidak akan dipakai untuk melanggar kebenaran itu batasan yang Tuhan berikan. Karena apapun pekerjaan manusia harus selaras dengan nilai kebenaran, itu baru akan berhasil guna dan tidak membawa kerusakan. Kreativitas selalu mencari solusi didalam bingkai kebenaran, karena solusi yang dihasilkan akan mendatangkan kebaikan dan bertahan lama. Kompromi dengan keculasan, kejahatan akan menimbulkan konsekuensi menyakitkan.
4. Saya akan belajar sebanyak mungkin.
Orang yang kreatif menemukan kreatifitasnya karena mendalami sebuah ilmu ataupun keahlian tertentu. Ia menguasai prinsip2 dasar ilmunya, dan terus berani mengembangkan dengan mencoba2 serta mewujudkan imajinasinya. Ia berani masuk ke area2 yang bahkan belum pernah ada. Dengan banyak belajar dan mencoba sebanyak mungkin kita bisa menerapkannya diberbagai tantangan. Hingga muncul temuan kreatif untuk menyelesaikan suatu masalah. Dan Roh Kudus adalah Roh Kreatif, yang juga akan menolong kita menghasilkan terobosan2 kreatif.
5. Saya akan mencari cara2 baru untuk menjadi orang yang berkarakter.
Menjadi orang berkarakter ditengah dunia yang makin rusak bukanlah hal yang mudah. Tetapi itulah tantangan anak2 Allah untuk terbit menjadi terang dan keteladanan hidup yang berani menanggung resiko menjadi pelaku kebenaran. Cara2 baru diperlukan untuk menembus tembok kejahatan yang telah terstruktur disegala lini. Kita harus memiliki prinsip kuat, terus memperkatakan kebenaran dan menjalani dengan berani melalui cara kreatif. Seperti usaha menangkap ikan tanpa membuat keruh airnya.
Saudarku tetkasih, saya selalu berusaha menyeimbangkan melihat secara mikro dan makro, melihat secara detil dan secara umum, terus bergantian untuk mendapatkan prespektif yang lebih lengkap. Dan saya sekarang diajar Roh Kufus untuk melihat dengan perspektif manusia dan perspektif Allah melakui tuntunan Roh Kudus. Hingga kita tidak akan kehilangan sukacita, pengharapan, kegairahan didalam segala keadaan yang sedang kita jalani. Memiliki dasar pengetahuan, meniliki pengalaman yang banyak, serta biasa bebas berimajinasi dan berani mencoba dan terus mencoba meski gagal, adalah modal untuk menemukan solusi kreatif. Tidak ada cara lain.
Tuhan Yesus memberkati.
hkw
0 Comments