Hari 6
Cerdik seperti ular tulus seperti merpati.
Matius 10:16 (TB) “Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.
Sering saya bertanya dalam hati, apakah yang akan terjadi bila hidup saya selalu mudah, apapun yang saya butuhkan selalu ada tanpa melalui kesukaran. Tentu saya akan menjadi manusia yang lemah, tidak kokoh tapi rapuh dan saya bukan pula orang yang bisa peduli pada orang lain, saya juga akan menjadi penuntut dan egois. Di bumi ini satu2nya cara membangun pribadi yang kokoh adalah melalui penderitaan, kesulitan dan perjuangan. Sebagaimana cara Tuhan Yesus mendidik dombanya adalah diutus ditengah kawanan serigala. Bukan agar domba2 itu menjadi mangsa serigala, tetapi agar domba2 itu menjadi domba2 yang tetap berkarakter domba tapi berkapasitas dapat mengalahkan serigala.
Sering saya membayangkan pasukan kerajaan Allah adalah pasukan tentara khusus, pasukan komando, bukan hansip. Sehingga latihan dan pendidikannya sangat berat, dan tidak semua orang bisa lulus kualifikasinya. Benar banyak yang dipanggil tetapi sedikit yang dipilih, karena lebarlah jalan menuju maut tetapi sempit jalan menuju hidup yang kekal.
Pertobatan itu membutuhkan perjuangan yang begitu berat, sulit penuh kedisiplinan, meskipun anugerah itu disediakan secara gratis oleh Tuhan. Pengajaran yang semakin langka diajarkan saat ini kepada umat Tuhan. Dan berjuangan berat itu disertai Sang ‘comforter’ yaitu Roh Kudus yang diam didalam diri dan senantiasa sabar menolong dan menguatkan kita.
Cerita berikut menolong kita merenungkannya.
Seorang pria menemukan kepompong kupu-kupu.
Suatu hari sebuah celah kecil muncul. Dia duduk dan memperhatikan kupu-kupu itu selama beberapa jam ketika ia berusaha memaksakan tubuhnya melewati lubang kecil itu.
Sampai tiba-tiba berhenti membuat kemajuan dan tampak seperti macet.
Maka lelaki itu memutuskan untuk membantu kupu-kupu itu. Dia mengambil gunting dan memotong kepompong yang tersisa. Kupu-kupu kemudian muncul dengan mudah, meskipun memiliki tubuh bengkak dan sayap kecil yang layu.
Pria itu tidak memikirkan apa-apa tentang itu dan duduk di sana menunggu sayap membesar untuk mendukung kupu-kupu. Tetapi itu tidak terjadi. Kupu-kupu menghabiskan sisa hidupnya tidak bisa terbang, merangkak dengan sayap kecil dan tubuh bengkak.
Terlepas dari kebaikan hati pria itu, ia tidak mengerti bahwa kepompong yang membatasi dan perjuangan yang dibutuhkan oleh kupu-kupu untuk mencapai dirinya melalui celah kecil; adalah cara Tuhan untuk memaksakan cairan dari tubuh kupu-kupu ke sayapnya. Mempersiapkan diri untuk terbang begitu sudah keluar dari kepompong.
Saudaraku terkasih dibutuhkan
perjuangan dan keteguhan hati kita dalam pertobatan dan mengembangkan kapasitas kita didalam Kristus. Tanpa perjuangan, kita tidak pernah tumbuh dan tidak pernah menjadi lebih kuat, jadi penting bagi kita untuk mengatasi tantangan kita sendiri dalam pimpinan Roh Kudus dan tuntunan Firman, dan tidak mengandalkan kekuatan sendiri atau mengandalkan bantuan dari orang lain. Andalkan Tuhan yang akan senantiasa menyertai kita dan memberikan kuasa-Nya melalui Roh Kudus yang tinggal didalam diri kita, dalam tuntunan Firman Tuhan.
Tuhan Yesus memberkati.
hkw
0 Comments