Hari 58
Hidup penuh inisiatif.
Matius 6:33 (TB)
Tetapi carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu.
Pemerintahan Kristus itu ada didalam hati kita, sehingga setiap orang yang menyadarinya akan memiliki kerinduan untuk terus berinisiatf dalam mewujudkan tanda2 kehadiran-Nya melalui hidupnya. Ia tidak mungkin malas, dan tidak tanggap oleh kesempatan mulia yang Allah percayakan. Seperti orang berkarakter inisiatif ia memiliki kekuatan dan kemampuan memulai dan menyelesaikan rencana. Ia mengenali adanya kebutuhan, ia berani memikul tanggungjawab untuk bertindak, ia juga menetapkan suatu penyelesaian dan akhirnya ia akan menyelesaikannya dengan tuntas.
Orang yang memiliki karakter inisiatif bukanlah sekedar taat pada kewajiban tetapi lebih jauh mengambil inisiatif terhadap tugas tanggungjawabnya meski tidak ada dalam perintah. Ini adalah tindakan seorang pemimpin yang memberikan keteladanan berani mengambil resiko dengan kehati2an untuk berinisiatif. Ia memperhitungkan keputusannya akan bisa menyelesaikan kebutuhan tugasnya dengan tuntas.
Karakter inisiatif tidak akan meninggalkan tanggungjawabnya sebelum tuntas. Ia tidak menunggu sampai orang lain melakukan. Ia tidak pernah berdalih dalam tanggungjawab. Ia akan tepat dalam bertindak atau tidak bertindak. Ia menghormati kewenangan orang lain saat berinisiatif. Ia tidak malas dan tidak pernah menunggu waktu yang sempurna, karena itu memang tidak akan pernah ada.
Saudaraku terkasih berikut 5 sikap yang akan memupuk karakter inisiatif.
1. Saya akan melakukan yang benar tanpa harus disuruh terlebih dahulu.
Inisiatif adalah tindakan proaktif karena melihat kebutuhan dan mau mengambil tanggungjawab dan resiko. Seperti saat kita memperbaiki kesalahan sebelum ditegor. Bukankah misi Kerajaan Allah bagi setiap orang itu sama. Walaupun karunia masing2 orang berbeda, tetapi ada ruang yang Allah sediakan untuk setiap orang bisa melakukan inisiatif sesuai dengan kapasitasnya. Dalam perintah Tuhan untuk berjalan 2 mil dari kewajiban 1 mil, dan memberi pipi kiri setelah ditampar pipi kanan, adalah bentuk proaktif dan inisiatif berujung melempangkan jalan misi Kerajaan Allah.
2. Saya tidak akan menunda sampai besok apa yang dapat kita kerjakan hari ini.
Menunda hari besok yang akan selalu ada dengan melewati hari ini yang nyata adalah cara tidak menyelesaikan tanggungjawab saja. Karena satu2nya kesempatan adalah lakukan hari ini, menundanya adalah mengundang kemalasan dan ini wujud orang yang tidak bertanggungjawab. Pada hamba yang mengubur talentanya di tanah, Tuhan Yesus menyebutnya sebagai hamba yang malas.
3. Saya akan menjadi pemasok keberhasilan team bukan penghambat.
Kita selalu berada didalam team : keluarga, komunitas, tempat kerja, gereja, bangsa, dll. Setiap anggota berkontribusi dalam keberhasilan atau kegagalan team. Seperti perpaduan warna di lukisan, masing2 memiliki kontribusi pada keindahan yang ditampilkan. Hilangkan kontribusi satu atau dua warna, maka keindahan itu akan memudar. Demikian peran kita dalam keluarga Allah, kita akan menjadi batu yang akan tersusun membangun Kerajaan atau akan menjadi batu sandungan yang akan dibuang karena tidak menghasilkan buah apa2.
3. Saya akan menjadi bagian dari penyelesaian masalah, bukannya bagian dari masalah.
Bila orang mencela maka ia sedang menarik energi orang lain kepada hal2 sia2, dan membuang2 energinya sendiri. Orang berkarakter inisiatif tidak mencela, karena fokusnya pada jalan keluar. Ia akan menyatukan kapasitasnya : kreativitas, akal, keberanian, tanggungjawab, untuk melangkah.
5. Saya akan mengupayakan cara2 untuk menolong orang lain.
Karakter kasih itu selalu membutuhkan obyek untuk menerima kasih. Demikian bila kita melekat pada Allah yang adalah kasih, maka hati kita akan dipenuhi oleh kasih yang kemudian akan mengupayakan cara2 kreatif penuh inisiatif mengasihi sesama dan semesta. Inilah karakter pemberi semangat ‘energy giver’ bukan pematah semangat ‘energy taker’. Allah adalah sumber kehidupan, melalui anak2Nya Allah rindu mengalirkan kehidupan menyentuh umat manusia. Anak2 Allah semestinya merespon kesempatan dan kemuliaan ini menjadi mitra kerja Allah di bumi ini dengan penuh gairah dan inisiatif.
Saudaraku terkasih, inisiatif adalah karakter yang menjadi salah satu faktor utama keberhasilan hidup. Dan karakter yang sangat dibutuhkan dalam Kerajaan Allah. Karena merekalah yang mau mengambil tanggungjawab lebih dan melakukan sampai tuntas. Mereka tidak menjadi beban, tetapi menyelesaikan beban menjadi keberhasilan bersama. Inisiatif juga akan menjadi faktor pembeda, menunjukkan kedalaman dan keseriusan yang lebih bagi anak2 Allah saat menjalani kehidupan imannya. Apakah mereka merasa sudah tercukupi hingga bisa menyalurkan energi pada sesamanya, atau merasa kelelahan bahkan korban yang harus menghisap energi sesamanya. Singsingkan lengan bajumu, melangkahlah, tegakkan kepalamu dan bertindaklah, karena kuasa, penyertaan dan misi Allah sudah diberikan. Kita akan menjadi bagian dari penuntas tugas generasi akhir zaman ini, hingga saat Kristus datang kita akan dipuji sebagai hamba yang baik dan berinisiatif.
Tuhan Yesus memberkati.
hkw
0 Comments