Hari 52
Hidup dengan penuh ketertiban.
Lukas 24:49 (TB) Dan Aku akan mengirim kepadamu apa yang dijanjikan Bapa-Ku. Tetapi kamu harus tinggal di dalam kota ini sampai kamu diperlengkapi dengan kekuasaan dari tempat tinggi.”
Kehadiran Roh Kudus akan melengkapi kehidupan anak2 Allah untuk memiliki kehidupan yang tertib mencapai efisiensi yang sebesar2nya. Karena Allah kita adalah Allah yang teratur, melakukan rancangan-Nya secara berurutan, harmonis tidak acak2an. Meski kitapun melihat kelenturan, fleksibilitas dalam karya Allah, seperti kegagalan Adam yang kemudian digantikan dengan Kristus (Adam kedua), Yusuf yang menerima berbagai tindakan jahat, namun Allah dengan flexible justru memakai semua itu untuk mengarahkan Yusuf menggenapi rancangan-Nya.
Ketertiban bukanlah hal yang alamiah, saya teringat hukum Thermo dinamika ke-2, yang mengatakan bahwa tanpa ada campur tangan langsung maka materi akan berubah dari keadaan teratur menjadi tidak teratur. Sehingga pada dasarnya kita cenderung untuk tidak tertib. Karena ketidaktertiban akan banyak waktu terbuang sia2, akan menimbulkan kecerobohan yang menimbulkan frustasi yang berujung ketidakpuasan dan kemerosotan produktifitas. Bila ketertiban bisa kita buat sebagai kebiasaan, maka beban berat akan menjadi lebih ringan. Coba rapikan rumah yang berbulan2 tidak pernah dibersihkan, akan menjadi berat. Berbeda bila kita membersihkan rumah yang sudah tertib dan teratur tiap hari menjadi ringan.
Secara mendasar ketertiban akan membuat pertama, memiliki waktu yang lebih banyak.
Kemewahan paling luar biasa adalah ketika kita memiliki waktu yang memadai, dan itu bisa terjadi hanya ketika kita disiplin dan tertib. Kita akan punya waktu bukan saja untuk kegiatan setiap harinya tetapi juga merancangkan hal2 bagi masa depan. Hingga kita bisa menjalani hari ini dengan baik, tetapi juga dapat mempersiapkan masa depan.
Ketertiban dan produktifitas.
Tertib bukanlah tujuan, tetapi sarana untuk mencapai produktivitas yang lebih besar. Ketertiban hidup kita diarahkan untuk mencapai hasil2 yang semakin banyak dan cepat.
Ketertiban dan gagasan.
Orang yang hidup tertib akan lebih mudah memiliki ide2 dan gagasan karena hidupnya lebih tenang. Ia bisa mengerjakan semua tanggungjawabnya saat ini sekaligus karena masih punya waktu memikirkan gagasan2 hari depan. Setiap langkah2 hidup tidak dilakukan dengan serampangan tetapi selalu berkompas pada tuntunan Firman dan Roh Kudus, karena Allahlah yang mengerti hari depan kita. Dan menuntun kita melalui ketertiban hidup.
Saudaraku terkasih, perhatikan sistematika kehidupan Kristus, Ia melakukan setiap pelayanan sesuai dengan target-Nya. Iapun memiliki waktu2 bedoa, bahkan menyendiri berkontemplasi. Karena Yesus hidup tertib maka dalam 3,5 tahun saja semua tanggungjawab pelayanan-Nya dapat diselesaikan secara tuntas.
Berikut 5 tindakan sederhana untuk membiasakan hidup tertib :
1. Saya akan hidup dengan rapi.
Merapikan diri secara fisik, penampilan, aktivitas dan pelayanan akan memberikan banyak manfaat. Juga rapi dalam melakukan tanggungjawab, berorganisasi serta dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan2 pelayanan, tentu akan memberikan hasil guna yang maksimal.
2. Saya akan membiasakan menjaga kebersihan dan kerapian.
Kebersihan yang terjaga akan membangun suasana yang baik. Kita akan merasa nyaman, dan mudah menemukan barang2 yang kita butuhkan. Waktu tidak banyak terbuang untuk hal2 yang tidak penting karena tidak rapi dan bersih.
3. Mengembalikan barang2 pada tempatnya.
Kebiasaan ini perlu dibiasakan, karena bila setiap barang kita berikan tempat maka akan sangat mudah mencari saat membutuhkan. Selain itu kita menjadi merasa aman dan nyaman setiap waktu karena tahu semua sudah berada pada tempatnya. Ini juga berarti kita mentukuri dan merawat kepercayaan Tuhan.
4. Saya akan memakai barang2 sesuai dengan kegunaannya.
Ketika semua tertib maka kita bisa memilih menggunakan barang yang tepat. Hingga pekerjaan kita menjadi sempurna. Hal ini juga menyangkut keuangan kita. Bila kita mengaturnya dengan baik, maka efektifitasnya akan tinggi. Kita juga menjadi tertib menggunakan kapasitas dan kekuatan kita hanya untuk hal2 yang mulia.
5. Saya akan mengembalikan setiap barang yang bukan milik saya.
Kalau bukan milik kita maka tempatnya bukanlah di tempat kita, tetapi di tempat pemiliknya. Sikap tertib ini akan menolong hati kita untuk menjadi lebih tertata, hingga tidak mudah bergejolak. Karena ia mengerti keterbatasan dan kebergantungan pada pimpinan Allah.
Saudaraku terkasih, disiplin tidak harus selalu berarti keras, tetapi harus tegas yang dilandasi kasih. Sehingga ketertiban akan terwujud dengan penuh pujian yang menyemangati bahkan pada saat harus ada teguran dan tindakan disiplin.
Tuhan Yesus memberkati.
hkw
0 Comments