Hari 5
Mempraktekkan disiplin.
Matius 6:1, 4, 6, 14, 16 (TB) “Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga.
Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.”
Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.
Karena jikalau kamu mengampuni kesalahan orang, Bapamu yang di sorga akan mengampuni kamu juga.
“Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
Para pahlawan2 di Alkitab adalah mereka yang menaklukkan ego, iblis dan dunia melalui disiplin2 rahasia. Kita akan siap sedia menghadapai tantangan kehidupan, masa sukar bahkan ancaman kematian ketika kita terbiasa mendisiplinkan diri di tempat2 tersembunyi. 3 disiplin yang akan menumbuhkan iman dengan hebat : memberi, berdoa dan berpuasa.
Ketiganya mengalihkan tujuan hidup dari diri sendiri kepada orang2 lain, dari kekuatan sendiri pada kuasa Allah dan dari kenikmatan untuk daging kepada pertumbuhan manusia roh. Seperti akar yang tersembunyi didalam tanah, yang akan memberikan sumber2 pertumbuhan, juga menopang maka demikianlah disiplin2 pribadi yang tersembunyi.
Kisah berikut akan memberikan perenungannya
Pada zaman kuno, seorang Raja menempatkan sebuah batu besar di jalan. Dia kemudian menyembunyikan dirinya dan memperhatikan apakah ada orang yang akan memindahkan batu itu. Beberapa pedagang dan abdi dalem terkaya raja datang dan hanya berjalan mengelilinginya.
Banyak orang dengan keras menyalahkan Raja karena tidak membersihkan jalan, tetapi tidak ada yang melakukan apa pun untuk menyingkirkan batu itu.
Seorang petani kemudian datang dengan membawa banyak sayuran. Saat mendekati batu, petani meletakkan bebannya dan mencoba mendorong batu keluar dari jalan. Setelah banyak mendorong dan berjuang keras, dia akhirnya berhasil.
Setelah petani kembali untuk mengambil sayurannya, dia melihat sebuah dompet tergeletak di jalan tempat batu itu berada.
Dompet itu berisi banyak koin emas dan catatan dari Raja yang menjelaskan bahwa emas itu untuk yg hati, dan kemauan untuk menyelesaikan sesuatu.
Saudaraku terkasih, ketika hidup kita tidak sekedar bertujuan untuk menyenangkan diri, tetapi berpikir bagi orang lain. Dan ketika kita telah melatih diri dengan keras dan disiplin untuk melakukan kebaikan2, maka saat situasi tertentu membutuhkan, kita tahu kebaikan yang mana yang harus kita lakukan. Tidak ada penjahat yang tiba2, dia pasti belajar dari kecil2an. Demikian tidak ada orang yang berbudi secara tiba2, tetapi melalui kedisiplinan diri yang serius.
Sudahkah saya menyerahkan kendali apapun yang saya miliki kepada Allah, untuk dipakai mendemonstrasikan kasih pada dunia ?
Tuhan Yesus memberkati.
hkw
0 Comments