Hari 44
Memuridkan dengan keteladanan hidup.
1 Timotius 4:12b, “Jadilah teladan bagi orang-orang percaya, dalam perkataanmu, dalam tingkah lakumu, dalam kasihmu, dalam kesetiaanmu dan dalam kesucianmu.”
Keteladanan adalah kesanggupan untuk memberi pengaruh dan dampak positif pada orang2 sekitar melalui sikap, tingkah laku, tutur kata, kasih dan komitmen. Keteladanan adalah suatu cara efektif untuk memancarkan kharisma yang akan menularkan karakter kita. Dan panggilann kita menjadi teladan hanyalah bisa kita lakukan pada saat kita terus fokus pada pancaran teladan Kristus melalui Firman dan tuntunan Roh Kudus. Aliran Air Hidup yang memenuhi hati itu akan memancar memenuhi hidup kita, hingga keluar dalam perkataan dan perbuat kita menjangkau sesama dan semesta. Firman dan Roh Kudus ibarat dua tangan yang bekerja bersama mewujudkan kehendak Allah didalam dan melalui kita.
Saat kita menjalani kehidupan didalam Kristus maka karakter Kristus itu akan memenuhi hati kita, kedalam diri akan membentuk pola ketaatan dan kesetiaan, dan keluar akan memngalirkan aliran2 kehidupan dari Allah. Dan pemuridan yang Tuhan Yesus amanatkan di Mat 29:18-20, terkait langsung dengan sikap keteladanan anak2 Allah.
Cerita berikut kiranya menolong kita merenungkannya.
“Dua sahabat berjalan melewati padang pasir. Pada satu tahap dalam perjalanan mereka, mereka bertengkar dan satu teman menampar wajah yang lain.
Orang yang ditampar terluka, tetapi tanpa mengatakan apa pun ia menulisnya di pasir, “Hari ini sahabatku menampar wajahku.”
Mereka terus berjalan sampai mereka menemukan oasis, di mana mereka memutuskan untuk mandi. Orang yang ditampar terjebak dalam lumpur dan mulai tenggelam, tetapi temannya menyelamatkannya. Setelah pulih dari keterkejutannya, ia menulis di atas batu, “Hari ini sahabatku menyelamatkan hidupku.”
Teman yang menampar dan menyelamatkan sahabatnya bertanya, “Setelah aku menyakitimu, kamu menulis di pasir dan sekarang, kamu menulis di batu, mengapa?”
Teman yang lain menjawab, ‘Ketika seseorang menyakiti kita, kita harus menuliskannya di pasir di mana angin pengampunan dapat menghapusnya. Tetapi, ketika seseorang melakukan sesuatu yang baik untuk kita, kita harus mengukirnya di batu di mana tidak ada angin yang bisa menghapusnya.” kemudian sahabat itu merangkulnya dan meminta maaf atas segala kesalahannya, dan persahabat mereka kemudian menjadi semakin kuat.
Saudaraku terkasih, Tuhan Yesus memuridkan dengan hidup bersama dengan 12 rasul-Nya. Transformasi karakter Kristus dapat terjadi setiap hari secara langsung, dengan melihat 1×24 jam dan 7hari x seminggu Gurunya. Nampaknya saat ini para pemimpin rohani telah menghindarkan untuk hidup bersama dengan murid2nya. Mereka membuat tembok yang membatasi kehidupan pribadi dengan pemuridan. Inilah yang menyebabkan banyak kekacauan di level pimpinan gereja, yang menyebabkan 80 % artinya 4 dari 5 orang kristen tidak memiliki dasar2 iman kristen, sungguh suatu hasil yang sangat mengerikan.
Padahal kehidupan rohani itu bertumbuh saat ada keteladanan di situasi2 sulit dan penuh pergumulan yang dihadapi bersama2 guru dan muridnya. Bagaimana menghidupi iman dalam praktek di kondisi2 kritis, banyak sekali tidak lagi ada dalam pemuridan.
Ketika gereja makin kering kasih dan ketika pewartaan Injil menjadi lemah maka pemuridan adalah satu2nya jalan keluarnya. Dan keteladanan adalah cara yang terpenting dalam pemuridan. Marilah semua kita menyadari kondisi paling kritis yang sedang terjadi ini. Bertobatlah karena Kedatangan Kristus makin dekat.
Tuhan Yesus memberkati.
hkw
0 Comments