Hari 43
Meminta dengan iman.
Matius 21:21-22 (TB) Yesus menjawab mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu percaya dan tidak bimbang, kamu bukan saja akan dapat berbuat apa yang Kuperbuat dengan pohon ara itu, tetapi juga jikalau kamu berkata kepada gunung ini: Beranjaklah dan tercampaklah ke dalam laut! hal itu akan terjadi.
Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan menerimanya.”
Allah yang begitu mengasihi isi dunia ini, hingga memberikan Putra-Nya yang tunggal, Yoh 3:16. Hingga tidak ada hal lain yang tidak akan dianugerahkan kepada kita yang berguna untuk hidup yang saleh, 2 Petr 1:3. Jika Anak-Nya yang tunggal direlakan bagi kita, maka segala sesuatu akan diberikan juga bagi kita bersama2 dengan Dia, Rm 8:32. Dan Tuhan sendiri yang telah mempersiapkan hal2 baik, jauh sebelum kita dilahirkan, dimana kita bisa hidup didalamnya, Ef 2:10.
Lalu mengapa banyak anak2 Tuhan yang merasa tidak menikmati segala sesuatu yang diharapkannya dapat diperoleh saat di bumi ini. Saya mencoba membayangkan bagaimanakah sikap, cara berpikir yang jauh lebih bijaksana dari seorang bapak yang bertanggungjawab yang hanya akan menyediakan segala sesuatu yang terbaik bagi anak yang dikasihinya. Seringkali pikiran seorang anak adalah hanya pada apa yang diberikan bapaknya, sangat berbeda dengan apa yang dipikirkan bapaknya. Ia tidak memikirkan pada objek apa yang diberikannya tetapi apakah yang diberikan itu mendatangkan hal2 yang baik bagi anaknya, dan bukan hal2 yang buruk. Karena bagi seorang bapak yang paling penting anak2nya akan bertumbuh menjadi dewasa, mandiri dan bertanggungjawab.
Demikian cara berpikir Bapa kita sorgawi, bagi Allah tidak satupun yang tidak bisa Allah berikan, tetapi apakah itu akan membangun anak2-Nya ? Apakah membawa mereka semakin serupa Kristus dalam karakternya ? Karena sebenar2nya itulah yang paling penting mereka miliki di bumi sampai di sorga, yaitu karakter Kristus. Sehingga saat kita meminta maka pastikan dahulu apakah kita ada didalam Kristus : pertobatan, persekutuan, ketaatan dan kesetiaan. Bila iya, maka apa yang kita pikirkan juga adalah pikiran2 Kristus, yang akan memunculkan kebutuhan2 yang akan mendatangkan kehidupan yang semakin mulia, semakin saleh.
Kisah inspiratif Kolonel Sanders ini kiranya menolong kita.
“Suatu hari, ada seorang pria yang tua, yang bangkrut, dia tinggal di sebuah rumah kecil dan hanya memiliki sebuah mobil tua yang rusak. Dia hidup dari $ 99 cek jaminan sosial. Pada usia 65 tahun, ia memutuskan segala sesuatu harus berubah. Jadi dia berpikir tentang apa yang bisa dia tawarkan, yaitu resep ayam goreng yang diciptakannya. Teman-temannya banyak yang menyukai ayam goreng dengan resep itu. Dia memutuskan bahwa ini adalah kesempatan terbaiknya untuk membuat perubahan.
Dia meninggalkan Kentucky dan melakukan perjalanan ke berbagai negara bagian untuk mencoba menjual resepnya. Dia mengatakan kepada pemilik restoran bahwa dia punya resep ayam yang lezat. Dia menawarkan resep kepada mereka secara gratis, hanya meminta sebagian kecil dari ayam goreng yang dijual. Kedengarannya bagus, bukan?
Sayangnya, tidak untuk sebagian besar restoran. Dia mendengar TIDAK lebih dari 1000 kali. Akan tetapi setelah semua penolakan itu, dia tidak menyerah. Dia percaya resep ayamnya adalah sesuatu yang istimewa. Dia ditolak 1009 kali sebelum dia mendengar untuk pertama kalinya jawaban YA.
Dengan satu keberhasilan itu Kolonel Hartland Sanders mengubah cara orang Amerika makan ayam. Kentucky Fried Chicken, dikenal sebagai KFC, lahir.
Saudaraku terkasih, apakah yang akan terjadi bila Kolonel Sanders menyerah pada jawaban TIDAK yang ke 1000 ? Pastilah legenda KFC tidak akan pernah terjadi. Apakah yang akan terjadi kalau kita tidak terus bertahan menjaga hati dan cinta serta kerinduan kita dan kepercayaan pada Allah ? Maka saat kita menyerah segera si jahat akan merusak segala hal baik yang telah kita perjuangkan selama ini.
Ingat sikap bertahan dan terus maju sekalipun segala yang kita doakan, butuhkan belum tiba, adalah kuncinya. Saya selalu mengingat perumpamaan seorang janda miskin dan hakim yang lalim yang Tuhan Yesus berikan di Lukas 18:1-8. Kita bisa memperhatikan ayat 7 dan 8a, “Tidakkah Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka?
Aku berkata kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka.”
Inilah kunci beriman yang tidak menyerah dan terus menjaga hati tetap melekat pada Allah, yang tidak lagi banyak ditemukan di zaman akhir ini.
Saudaraku, jangan pernah menyerah, terus bergerak maju dengan memegang Firman dan tuntunan Rih Kudus dalam keadaan apapun yang sedang Anda alami. Bapa Sorgawi kita pasti tidak akan menunda2 mengulurkan pertolongan-Nya. Kalau Kristus, Putra Allah yang tunggal dikorbankan demi menyelamatkan anak2-Nya (kita), tidak ada apapun yang kita butuhkan (bukan yang kita inginkan), yang terbaik yang tidak akan Allah sediakan buat kita.
Tuhan Yesus memberkati.
hkw
0 Comments