Hari 24
Menyangkali kehendak diri, menggantikan dengan kehendak Allah.
Lukas 9:23-25 (TB) Kata-Nya kepada mereka semua: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku.
Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya.
Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?
Keberhasilan yang tertinggi yang dapat diraih manusia, adalah seberapa yang bisa ditaklukkan oleh kematian, bukan oleh kehidupannya. Secara umum manusia berpikir, akan mengalami kepenuhan hidup dengan membangun, menjaga dan memproteksi hal2 yang menyediakan kenikmatan. Sehingga kita akan menjadi sangat reaktif pada orang2 yang mengganggu atau menghalangi kesenangan diri kita.
Manusia melihat selalu yang diluar dirinya, berusaha keras merubah, mengatur bahkan dengan biaya dan pengorbanan yang besar sekalipun. Mereka sangat jarang melihat dan masuk kedalam diri sendiri, untuk melihat apakah dari situlah segalanya akan jauh lebih mendasar dapat dicapainya. Keberanian mengoreksi kedalam diri bisa menghasilkan perubahan yang tidak terbayangkan efektifnya. Karena dari hatilah terpancar kehidupan keluar kita, dan itu adalah jalan menuju perubahan2 yang diluar kita.
Berikut kisah inspiratif yang menolong kita memahaminya.
Di suatu kota pernah hidup seorang pria kaya yang terganggu oleh sakit mata yang parah. Dia berkonsultasi dengan banyak dokter, tetapi tidak ada yang bisa mengobati sakitnya. Dia menjalani banyak sekali prosedur perawatan tetapi rasa sakitnya tetap ada bahkan memburuk. Sampailah ia bertemu dengan seorang bijaksana yang terkenal karena mengobati berbagai penyakit. Sang bijak itu dengan cermat mengamati mata pria itu dan menawarkan solusi yang sangat aneh.
Ia memberi tahu lelaki itu agar berkonsentrasi hanya pada warna hijau selama beberapa minggu dan menghindari warna lain.
Pria yang makin putus asa untuk menyingkirkan rasa sakit, berpikir bagaimana bisa ia hanya melihat warna hijau saja. Ia bertekad melakukan apa saja, hingga ia menunjuk sekelompok pelukis dan membeli berbarel cat hijau untuk mencat semua objek di sekitar pria kaya itu berada, agar matanya cenderung jatuh dicat hijau .
Setelah beberapa minggu, sang bijak datang mengunjungi pria itu untuk menindaklanjuti kemajuan pria itu. Ketika ia berjalan menuju kamar pria kaya itu, penjaga yang ditunjuk menuangkan seember cat hijau pada sang bijak itu. Sang bijak itu dapat melihat bahwa seluruh koridor dan ruangan itu dicat hijau. Ketika ia menanyakan alasan mengecat semuanya hijau, orang kaya itu mengatakan bahwa dia hanya mengikuti saran sang bijak untuk melihat hanya hijau.
Mendengar ini, sang bijak itu tertawa dan berkata, “Seandainya saja kamu membeli sepasang kacamata hijau, nilainya hanya beberapa puluh ribu, kamu bisa menyelamatkan sebagian besar kekayaanmu. Karena kamu tidak akan pernah bisa mengecat dunia menjadi hijau. “
Saudaraku terkasih, yang menarik terjadi di bumi ini adalah bahwa kitalah sang pembawa warta. Karenanya yang paling penting adalah apakah yang sesungguhnya kita bawa dari dalam diri kita, atau siapakah diri kita, karena itu yang akan kita wujudkan keluar melalui perkataan dan perbuatan ? Karena di luar sana segalanya akan menyesuaikan dengan itu. Ubahlah visi kita dan dunia akan muncul dengan sendirinya. Inilah hukum alamnya, karenanya pastikan hati kita dipenuhi oleh Firman dan ketaatan pada tuntunan Roh Kudus, hingga seluruh semesta akan tunduk pada otoritas Illahi yang mengalir melalui setiap perkataan dan perbuatan kita.
Matikan keinginan diri dan gantikan dengan keinginan Kristus, matikan daging kita dan hiduplah dengan manusia Roh, maka melalui kehidupan kita Kristus akan hadir kembali di bumi. Yesus adalah Sang Pencipta, dan otoritas-Nya akan menggerakkan manusia dan semesta membuat setiap detil rancangan-Nya terjadi sempurna.
Tuhan Yesus memberkati.
hkw
0 Comments