Hari 17
Pikullah kuk-Ku dan belajarlah dari-Ku.
Matius 11:28-30 (TB) Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu.
Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.
Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.”
Perjalanan kehidupan semua manusia memiliki pola kemiripan, dimana didalamnya ada kelurangan, kelemahan tetapi juga kelebihan dan kekuatan yang semua itu hadir melalui suka duka, sedih gembira, badai dan keteduhan. Tetapi tidak banyak yang memahami dan menjalankan cara hidup yang benar dari Allah.
Banyak yang terpuruk, putus asa dan kecewa terhadap kehidupannya karena gagal menang dari berbagai pergumulan. Bahkan dalam menjalankan kehidupan rohaninyapun dirasakan sebagai beban2 yang makin mempersulit jalan hidupnya. Mereka kalah, menyerah dan tertelan dunia dan iblis, hingga meluncur kedalam kebinasaan kekal. Saudaraku ingatlah bahwa kasih Allah yang tersedia bagi kita dari Kristus adalah memerdekakan, melegakan karena jika Anak yang memerdekakan maka kita benar2 akan merdeka, Yoh 8:36.
Apa yang telah Tuhan Yesus lakukan di kayu salib adalah jalan satu2nya memulihkan persekutuan dengan Allah. Dan kehadiran Roh Kudus adalah menolong kita untuk memahami segala kebenaran termasuk memahami makna dibalik setiap peristiwa dalam kehidupan ini. Semua itu tidak dirancangkan mendatangkan kekalahan dan keputusasaan, tetapi kelegaan dan kedewasaan manusia roh kita yang berbuahkan karakter2 Kristus. Bila kita masuk kedalam kehidupan dalam pimpinan Firman dan bimbingan Roh Kudus, maka kuk Kristus yang adalah perintah2-Nya itu ringan dan mudah karena Tuhan Yesus memberikan kita kuasa dan Roh Kudus-Nya untuk melaksanakan, 1 Yoh 5:3.
Kisah berikut menolong kita merenungkannya.
Tahukah Anda bahwa seekor elang dapat memperkirakan kapan badai mendekat jauh sebelum itu tejadi ?
Alih-alih bersembunyi, elang akan terbang ke beberapa titik tinggi dan menunggu angin datang.
Ketika badai menerjang, ia mengatur sayapnya sehingga angin bisa mengambilnya dan mengangkatnya di atas badai. Sementara badai mengamuk di bawah, elang melonjak di atasnya.
Elang tidak melarikan diri atau bersembunyi dari badai melainkan menggunakan badai untuk mengangkatnya lebih tinggi. Ia naik di atas angin badai yang ditakuti orang lain.
Saudara terkasih, ketika kita melewati badai kehidupan atau tantangan menghantam kita, ingatlah bahwa kita adalah anak2 Allah yang telah menerima kuasa serta penyertaan Roh Kudus, sehingga kita bisa naik di atas mereka dan terbang tinggi seperti rajawali yang mengendarai angin badai. Jangan pernah takut dengan badai atau tantangan dalam hidup kita, karena melaluinya justru kita akan memasuki tingkat2 kehidupan yang semakin serupa Kristus. Gunakan itu untuk mengangkat kita dalam persekutuan dengan Firman dan Roh Kudus makin dalam, membongkar segala sisa2 kepahitan, menerima karakter2 Kristus yang membuat kita makin berbuah lebat dalam pelayanan dan penginjilan.
Tuhan Yesus memberkati.
hkw
0 Comments