ST1, VII

Buku Saat teduh 1 Bagian 5 – Part 95

by | Feb 3, 2024 | 0 comments

Hari 95

VII. Kedengkian (Iri Hati).

3. Menggembalakan domba-domba Allah, kualitas karakter yang dihasilkan : DAPAT DIANDALKAN.

Yohanes 21:16 (TB)  Kata Yesus pula kepadanya untuk kedua kalinya: “Simon, anak Yohanes, apakah engkau mengasihi Aku?” Jawab Petrus kepada-Nya: “Benar Tuhan, Engkau tahu, bahwa aku mengasihi Engkau.” Kata Yesus kepadanya: “Gembalakanlah domba-domba-Ku.”

Berbeda dengan kedengkian yang memusatkan hidup pada diri sendiri maka menggenbalakan domba2 Allah perlu menyerahkan diri secara total dan memusatkan hidup pada orang2 lain dan Allah, Yoh 10:11b. Saat melayani umat, Yesus melakukannya dengan penuh kuasa, otoritas dan mengusir roh2 jahat. 

Allah menegur sangat keras para gembala Israel yang gagal memenuhi kewajiban2 pekerjaan mereka, Yehezkiel 34:4, “Yang lemah tidak kamu kuatkan, yang sakit tidak kamu obati, yang luka tidak kamu balut, yang tersesat tidak kamu bawa pulang, yang hilang tidak kamu cari, melainkan kamu injak-injak mereka dengan kekerasan dan kekejaman.” Menggembalakan kawanan domba Allah membutuhkan jauh lebih dari sekedar mengajarkan Alkitab. Karena seorang gembala harus memperhatikan kesembuhan jasmaniah, emosional, dan rohaniah dari umat Allah.

Saat mengutus murid2-Nya, Yesus memberikan kuasa untuk mengusir roh2 jahat dan untuk melenyapkan segala penyakit dan segala kelemahan, Mat 10:1b. Sehingga melalui penggembalaan kita akan mengalami kuasa dan karya Allah melalui pelayanan kita yang secara langsung menguatkan orang2 yang kita layani sekaligus diri kita sendiri.

Mengajarkan seluruh perintah Allah.

Ketika kita memperhatikan bagaimana kedua murid yang berjalan ke Emaus di Luk 24:32, hati mereka berkobar2 sewaktu Tuhan Yesus menerangkan isi Kitab Suci. Hal yang sama juga akan terjadi pada hati para domba yang digembalakan secara benar. Inilah yang diajarkan oleh Tuhan Yesus, Lukas 24:27, “Lalu Ia menjelaskan kepada mereka apa yang tertulis tentang Dia dalam seluruh Kitab Suci, mulai dari kitab-kitab Musa dan segala kitab nabi-nabi.”

Seluruh Alkitab terwakili saat peristiwa transfigurasi diatas Gunung, Mat 17:1-13. Pengajaran Yesuslah yang paling utama, Musa mewakili Hukum Taurat, Elia mewakili para nabi, Tuhan Yesus mewakili Injil dan para murid Yohanes, Petrus dan Yakobus mewakili surat2 para rasul.

Setiap perintah Kristus dalam Injil berakar pada berbagai kesaksian, contoh, pengajaran, kisah dari Perjanjian Lama dan penerapannya dalam surat2 para rasul dalam Perjanjian Baru. Ketiga kesaksian berlapis 3 ini diajarkan dengan benar dengan contoh2 pribadi, hati pendengarnya akan melompat dengan sukacita. Mereka digembalakan, diberi makan, menjadi makin kuat dan bereproduksi.

Saat kita memahami perintah ‘menggembalakan domba2Ku,’ maka yang kita jelaskan adalah bagaimana contoh Daud menggembalakan bangsa Israel melalui Mazmur2 yang digubahnya, lalu kita melihat bagaimana penerapannya dalam surat2 para rasul yang dipenuhi oleh ‘urapan Roh Kudus’. Dengan penerapan pengajaran2 seperti ini maka kita dapat mendemonstrasikan kasih kita kepada Tuhan Yesus.

Penerapan pribadi :

apakah saya memiliki tujuan untuk mempelajari dan menerapkan perintah2 Kristus sehingga saya dapat mengajarkan itu dengan efektif pada orang2 lain dari pengalaman pribadi ?

apakah saya mengetahui bagaimana menemukan contoh2 di Perjanjian Lama dan penerapan2 di Perjanjian Baru untuk setiap perintah Kristus ?

ketika saya mengajarkan perintah2 Kristus dengan cara ini, apakah saya berbicara dengan penuh keyakinan, menyadari bahwa saya menggunakan  Firman secara benar sesuai kehendak-Nya  ?

apakah hati para pendengar saya “berkobar-kobar” ketika Roh Kudus meneguhkan kebenaran dan penerapan dari apa yang saya bagikan ?

Masuk dengan sengaja dalam penggembalaan adalah sama dengan masuk dalam komitmen untuk memberikan diri pada Allah meninggalkan keegoisan diri termasuk kedengkian. Proses pemurnian hati ini akan berlangsung seumur hidup karena yang kita perangi adalah keinginan diri dan ikatan2 iblis yang terus ditanamkan melalui segala hal sepanjang hidup kita. Dan bila kita memenanginya kita bisa keluar sebagaimana Yesus yang keluar menjadi pemenang mengalahkan iblis di padang gurun, Yesus kemudian memulai pelayanan publik-Nya dengan otoritas, kuasa menyembuhkan dan mengusir roh2 jahat.

Tuhan Yesus memberkati.

hkw

Artikel Terkait

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 23

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 23

Hari 23 Jubah Kesulungan (3). Bagaimana Tuhan menginginkan sikap yang benar terkait dengan perkara rohani 'Jubah Kesulungan' ini terlihat dalam peristiwa setelah kebanhkitan-Nya ketika Tuhan menemui 2 murid-Nya dalam perjalanan ke Emaus diLukas 24:28-29.Tuhan...

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 12

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 12

Hari 12 Petrus Shalom puji Tuhan,Marilah kita buka di Lukas 22:28-30 =>Kamulah yang tetap tinggal bersama-sama dengan Aku dalam segala pencobaan yang Aku alami. Dan Aku menentukan hak-hak Kerajaan bagi kamu, sama seperti Bapa-Ku menentukannya bagi-Ku, bahwa kamu...

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 7

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 7

Hari 7 Garis Akhir Palsu Shallom, dalam pengiringan saya akan Kristus ada saat dimana saya merasa jenuh, capek, ngos – ngosan, dan saya berkata “Kita berhenti disini saja ya, Tuhan” tapi Tuhan berkata “Tidak, kita menyeberang kesana” Ada saat dimana, saya berhenti di...

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *