ST1, VI

Buku Saat teduh 1 Bagian 5 – Part 85

by | Feb 3, 2024 | 0 comments

Hari 85

VI. Ketakutan.

3. Menghidupi cerdik seperti ular tulus seperti merpati, kualitas karakter yang dihasilkan: HIKMAT.

Matius 10:16 (TB)  

“Lihat, Aku mengutus kamu seperti domba ke tengah-tengah serigala, sebab itu hendaklah kamu cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati.

Ketakutan eksis karena tidak ada topangan kebenaran, karenanya Hikmat dari Firmanlah yang akan mengalahkan ketakutan. Kita cenderung takut pada apa yang tidak kita mengerti dan kuasai. Dan kita lebih sering memuja2 apa yang kita takuti, kita pikirkan siang dan malam sampai segala hal seolah selalu berujung padanya. Lihat perilaku mereka yang ketakutan dengan pemanasan global berujung pada sikap memuja bumi seolah bumi akan segera berakhir hari ini.

Seharusnya kesadaran bahwa kita berada ditengah2 dunia yang begitu jahat, serigala2 kelaparan yang setiap waktu siap memangsa kita membentuk motivasi besar untuk tetap tinggal dekat dengan Sang Gembala Agung kita yang bijak. Karena tidak akan pernah kita bisa  hidup diluar Dia.

Bukankah untuk menjadi bijak seharusnya kita memilih bergaul dengan orang2 bijak, Ams 13:20. Hikmat itu begitu pentingnya, karena kepungan serigala di sekitar kita. Sangat mutlak bagi kita dengar2an, mengerti dan mengikuti Firman Gembala kita yang bijak dengan sangat ketat.

Allah memiliki tujuan menempatkan kita di antara serigala, Mat 10:16.

Sering terasa ironi melihat kawanan domba yang tidak berdaya di antara serigala yang kelaparan, dan itulah yang Allah lakukan di bumi ini. Bukan agar domba2 itu dikoyak2 dan dimangsa serigala, tetapi agar domba2 itu berlaku bijak. Tujuan Allah melalui berada ditengah2 kawanan serigala adalah untuk melumpuhkan kawanan serigala itu agar mereka tidak terus merusak kawanan domba Allah.

Tentu Allah dapat menghancurkan kawanan serigala itu dalam sekejap, tanpa bantuan domba. Namun dengan sengaja Allah menggunakan pihak yang lemah untuk mengacaukan yang kuat, dan apa yang dunia sebut dengan bodoh akan mengacaukan hikmat manusia, 1 Korintus 1:27-29 (TB)  “Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,

dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,

supaya jangan ada seorang manusia pun yang memegahkan diri di hadapan Allah.”

Kita dapat menang melalui kematian.

Sebuah kebenaran mendasar yang sering dilupakan manusia adalah bahwa hidup manusia adalah tercipta sejak semula adalah kekal, jadi kematian adalah kejadian yang tidak menghentikan hidupnya yang kekal itu. Karenanya orang yang terkuat di muka bumi adalah orang2 yang tidak takut mati. Orang2 yang mengerti esensi panggilan kekalnya bukan tujuan sementaranya. Mereka menjalani kehidupan di bumi ini untuk memberikan kehidupan kekal bagi banyak orang. Agar semakin banyak orang tidak sekedar hidup di bumi tetapi masuk kematian kekal, tetapi tetap hidup kekal sejak di bumi sampai di sorga.

Bagi pembawa mandat Kristus, kematian tidaklah menakutkan dan ancaman kematian juga tidak akan menggentarkannya. Lihatlah yang dinyatakan dalam Kitab Wahyu 12:11, bahwa orang2 percaya “mengalahkan dia (iblis) oleh darah Anak Domba, dan oleh perkataan kesaksian mereka. Karena mereka tidak mengasihi nyawa mereka sampai kedalam maut.”

Penerapan pribadi :

jika saya benar2 murid Kristus, maka Ia mengirim saya ke antara serigala. Bisakah saya mengenali serigala2 itu ?

Allah memperingatkan kita bahwa iblis setiap hari berjalan berkeliling seperti singa yang mengaum2, mencari orang yang dapat ditelannya, 1 Pet 5:8. Apakah saya mendengar aumannya dalam kehidupan saya ?

apakah saya selalu berusaha mengantisipasi situasi2 berbahaya dan merencanakan cara2 bijak untuk menghindarinya atau meresponinya ?

sudahkah saya memiliki ketetapan hati untuk menyerahkan hidup saya untuk melayani Tuhan dan membawa kabar baik Injil-Nya ke banyak bangsa lainnya ?

Saudaraku terkasih, ketakutan yang dibiarkan akan mengerdilkan hidup kita, memojokkan kita hingga tidak mampu bergerak dan mati dalam ketidak berdayaan. Dan iblis menggunakan kebohongan2, hal2 yang tidak kita mengerti untuk menciptakan ketakutan2 itu. Selalu ada pilihan dalam hidup ini, seperti seekor ular yang merasakan bahaya disekitarnya dengan lidahnya dan cepat menghindari konfrontasi jika memungkinkan. Itu pulalah yang harus kita lakukan, cerdik seperti ular tetapi tulus seperti merpati. 

Ingat kita bukan dipanggil menjadi pengantin Kristus yang pasif hanya menanti2kan kedatangan-Nya, tetapi pengantin prajurit-Nya Kristus yang aktif terus berperang dan merebut kemenangan demi kemenangan sampai saatnya Kristus datang.

Tetap semangat dan terus layanilah Tuhan. Tuhan Yesus memberkati.

hkw

Artikel Terkait

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 17

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 17

Hari 17 Pengurapan Raja dan Imam. Shallom, saya rindu membagikan sesuatu yang menurut saya sangat kita butuhkan hari-hari ini untuk menyambut lawatan Tuhan yang luar biasa, beberapa bulan dan minggu ini mungkin banyak dari teman2 yang mendengar kalimat “Yobel Besar”,...

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 11

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 11

Hari 11 “Poemia” Kita percaya Tuhan adalah Pribadi yang omnipresent, Maha Hadir, Dia hadir dimana2, Namun saya juga melihat bahwa kalau Tuhan itu disediakn tempat yang seharusnya maka dari setiap doa, ibadah anak2-Nya pasti selalu ada kunjungan Allah yang sangat...

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 8

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 8

Hari 8 TOLA Shalom, puji Tuhan marilah kita belajar, Firman ini tidak hanya buat teman2 tetapi juga buat saya, saya ingin share Firman yang menegur saya juga tentang destiny..kita akan belajar dari satu tokoh yang luar biasa Ketika kita membaca tentang hakim hakim...

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *