ST1, VI

Buku Saat teduh 1 Bagian 5 – Part 84

by | Feb 2, 2024 | 0 comments

Hari 84

VI. Ketakutan.

2. Hidup memikul kuk Kristus “pikulah kuk-Ku”, kualitas karakter yang dihasilkan : KETAATAN

Matius 11:29-30 (TB)  Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.

Sebab kuk yang Kupasang itu enak dan beban-Ku pun ringan.”

Kuk agamawi farisi adalah sistem agamawi yang begitu berat, yang mereka wajibkan untuk dilakukan para pengikut mereka dengan sangat tepat dan ketat. Cobalah kita perhatikan kewajiban2 anak2 lelaki Yahudi harus menghafal Torah (5 kitab Musa) pada usia 13 tahun, mereka masuk masa kedewasaan dengan upacara ‘bar mirzvah’ (putra hukum). Yang dilanjutkan dengan kewajiban penghafalan ayat2 Alkitab, usia 15 tahun mereka boleh memilih sekolah rabinikal yang memiliki dua pilihan yaitu sekolah Hillel atau sekolah schammai. Di sekolah2 ini akan diajarkan berbagai tambahan persyaratan, regulasi dan tradisi2 Yahudi. Yang dalam banyak cara justru membuat perintah2 Allah menjadi hampa, beban, membuat letih dan lesu. Sehingga seorang pemuda Yahudi yang dimasukkan ke sebuah sekolah rabinikal, dikatakan bahwa ia memikul “kuk” sekolah itu, yang berarti bahwa ia menempatkan diri dibawah beban dari semua peraturan, regulasi dan tradisi mereka.

Padahal seharusnya lima Kitab Musa (Torah) adalah ‘guru sekolah’ (ibr-paidagogos) yang membawa kita kepada Kristus. Biasanya keluarga2 kaya akan membayar seorang ‘paidagogos’ untuk menjadi pendisiplin ketat bagi seorang anak laki2 sampai ia mencapai usia dewasa dan kemudian dapat hidup dengan aturan2 aturan yang telah dipelajarinya.

Kegagalan mentaati Hukum Taurat dan aturan2 turunannya harus ditebus dengan mempersembahkan korban binatang. Dan inilah sebenarnya yang harus dilakukan, bukan karena melakukan Taurat orang dibenarkan, tetapi menggunakan hukum Taurat ditunjukkan dosa dan kelemahannya, hingga membutuhkan pertolongan Allah dengan memberikan korban. Dan dalam Perjanjian Baru maka Kristus lah yang menjadi Anak Domba Allah dan membayar lunas semua hukuman atas dosa, Yoh 1:29.

Kuk Yesus ringan dan mudah.

Bagi para pengikut agama2 yang letih dan putus asa dari agama2 buatan manusia itu, Yesus memberikan undangan secara pribadi yang menyegarkan, Mat 11:28-30. Datanglah pada Kristus mereka yang letih lesu oleh beban2 agamawi, Kristus akan memberikan kelegaan. Karena Ia akan menggantikan kuk itu dengan kuk Kristus yang enak dan beban yang ringan. Kristus sendiri yang akan menjadi Guru yang lemah lembut dan rendah hati.

Dahulu sistem rabinikal itu begitu berat, demikian pula para pengikut roh2 agamawi zaman ini berujung pada kondisi yang membuat frustasi atau sebaliknya mereka akan menjadikan hidup dalam kemunafikan. Karena Hukm2 agama itu ada didalam daging, ini yang disaksikan Paulus dalam Rm 7:10, “sebaliknya aku mati. Dan perintah yang seharusnya membawa kepada hidup, ternyata bagiku justru membawa kepada kematian.”

Bandingkan dengan kuk yang Yesus berikan berisi perintah2 Kristus dan itu ringan dan mudah karena Yesus mengutus Roh Kudus yang memberikan kuasa untuk memampukan kita dapat melaksanakannya. “Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah2-Nya. Perintah2-Nya itu tidak berat.” 1 Yoh 5:3.

Pengajaran2 yang banyak  disampaikan saat ini menghilangkan faktor ketersediaan kuasa melaksanakan perintah2 Kristus melalui kehadiran pribadi Roh Kudus dalam hati orang percaya. Sehingga kekristenan jatuh kembali kedalam roh agamawi lagi. Yang berujung pada beratnya kuk yang membuat putus asa atau menjalani hidup dalam kemunafikan. Alangkah meruginya keadaan ini, karena kuk Kristus itu enak dan beban Kristus itupun ringan yang dapat dilakukan dengan tidak berat bahkan bersamaNya ada sukacita dan kelegaan.

Penerapan pribadi :

sudahkan saya menerima kuk Kristus, yang dengan taat, setia mengenakannya, maka saya akan belajar tentang hati dan sifat-Nya ?

sudahkah saya menerima impartasi dari hamba Allah melalui penumpangan tangan agar saya memiliki pelayanan yang efektif ?

apakah setiap saat saya bersekutu secara pribadi dengan Roh Kudus untuk dipenuhi oleh kehadiran-Nya dan anugerah yang saya perlukan untuk memikul kuk Kristus ?

apakah saya mengerti dan menyadari bahwa melalui kehadiran Roh Kudus dan pengurapan-Nya atas kehidupan saya, saya selalu berada di bawah perlindungan, penyediaan dan pengarahan Allah ? 

Saudara terkasih, berita Injil tidak berhenti pada pertobatan tetapi berlanjut dengan menghidupi kebenaran bukan dengan kekuatan sendiri tetapi dengan pertolongan Roh Kudus yang tinggal di dalam diri kita. Sehingga kita cukup berjuang menyangkal diri, bertahan dalam pertobatan dan haus dan lapar akan hadirat Roh Kudus. Roh Kudus akan hadir (bekerja) ketika Kristus dimuliakan, sehingga hati kitalah yang harus kita jaga untuk tetap murni, tidak memiliki yang lain kecuali Kristus. Hingga Roh Kudus akan bekerja, berkarya melalui diri kita mewujudkan Kristus melalui karakter2-Nya dalam kehidupan kita.

Tuhan Yesus memberkati.

hkw

Artikel Terkait

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 17

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 17

Hari 17 Pengurapan Raja dan Imam. Shallom, saya rindu membagikan sesuatu yang menurut saya sangat kita butuhkan hari-hari ini untuk menyambut lawatan Tuhan yang luar biasa, beberapa bulan dan minggu ini mungkin banyak dari teman2 yang mendengar kalimat “Yobel Besar”,...

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 11

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 11

Hari 11 “Poemia” Kita percaya Tuhan adalah Pribadi yang omnipresent, Maha Hadir, Dia hadir dimana2, Namun saya juga melihat bahwa kalau Tuhan itu disediakn tempat yang seharusnya maka dari setiap doa, ibadah anak2-Nya pasti selalu ada kunjungan Allah yang sangat...

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 8

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 8

Hari 8 TOLA Shalom, puji Tuhan marilah kita belajar, Firman ini tidak hanya buat teman2 tetapi juga buat saya, saya ingin share Firman yang menegur saya juga tentang destiny..kita akan belajar dari satu tokoh yang luar biasa Ketika kita membaca tentang hakim hakim...

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *