Hari 83
VI. Ketakutan.
1. Hidup mengikut Kristus (“Ikutlah Aku”), kualitas karakter yang dihasilkan : KELEMBUTAN HATI.
Matius 4:19 (TB)
Yesus berkata kepada mereka: “Mari, ikutlah Aku, dan kamu akan Kujadikan penjala manusia.”
Ketakutan adalah konsekuensi langsung dari hidup berada diluar perlindungan otoritas Allah. Seperti seekor domba yang ngluyur menjauhi Gembalanya. Ingat kisah Gideon si lenakut yang mengirik gandum bukan ditempat terbuka tetapi bersembunyi di tempat pemerasan anggur, Hakim 6:11. Barulah memiliki keberanian setelah menerima ucapan berkat dan visi dari Allah untuk suatu pekerjaan besar. Ketakutan2 itu lenyap oleh kasih ketika kita menerima panggilan Allah untuk menarik banyak orang kepada kuasa kasih dan kebenaran Kristus.
Berbeda dengan domba yang tetap berada dekat dengan Gembalanya, tidak peduli berapa banyak bahaya yang mengintai dalam kekelaman di padang, domba tidak takut karena ada Gembalanya. Hal yang sama disaksikan oleh Daud di Maz 23:4, “Sekalipun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku.”
Bahaya terbesar yang dihadapi domba adalah membiarkan diri mereka dijauhkan dari gembala mereka oleh nafsu makan mereka sendiri. Dengan itu mereka akan sangat rentan terhadap sergapan kawanan serigala, singa, beruang dan pencuri. Perhatikan benar peringatan dalam Yak 1:14-15, tiap2 orang dicobai karena keinginannya sendiri.
Visi besar membawa keberanian besar pula.
Ketika menerima Firman di Hakim 6:12, Gideon adalah anak muda yang penakut. Tetapi kemudian seiring dihidupinya Visi Allah dalam hidup Gideon, berkat Allah itu nyata, dan visi untuk membebaskan bangsanya dari pemerintah bangsa Midian yang kejam itu bisa diwujudkan oleh Gideon si penakut ini.
Bukankah hal yang sama dikatakan Tuhan Yesus di Mat 4:19 diatas, Visi Allah itu diberikan kepada kita untuk mengikut Kristus dan menjadi penjala manusia. Visi untuk menarik orang sebanyak mungkin kepada kasih dan kuasa Tuhan Yesus. Dan saat melakukan visi itu maka janji berkat Abraham di Kej 28:14b akan kita alami, melalui kita dan keturunan kita semua kaum di bumi mendapatkan berkat.
Sehingga menghadapi ketakutan bukan kita mencari2 jalan untuk bersembunyi tetapi justru kita menerima Visi Besar dari Allah yang melaluinya kita mendapatkan keberanian besar pula, disitulah ketakutan akan mati. Ketika kita mengikut Yesus dan mengizinkan-Nya menjadikan kita penjala manusia, maka Tuhan Yesus sendiri yang tidak akan pernah meninggalkan kita sebagai Gembala Agung, Mat 28:19-20. Bersama Yesus dalam perlindungan dan otoritas-Nya kita akan mewujudkan karya2 besar Allah.
Penerapan pribadi :
seandainya Tuhan Yesus ditanya, seberapa dekat kita mengikuti Dia, bagaimanakah jawaban Tuhan Yesus ?
keinginan2 salah apakah yang sering membuat saya menjauh dari Tuhan dan menyebabkan saya memiliki ketakutan dan keraguan ?
apakah saya mengerti bahwa tujuan Allah bagi kehidupan saya adalah membawa sebanyak mungkin orang kepada Kristus dan memuridkan mereka untuk mewujudkan karakter Kristus ?
sudahkah saya menerima panggilan ini dan menerima berkat untuk mampu melaksanakannya ?
Saudaraku terkasih, hidup ini adalah pilihan tetapi setiap pilihan memiliki konsekuensi2 yang akan menentukan akhir hidup kita, sia2 menuju maut, atau berbuah2 kemuliaan bersama Kristus di sorga. Mengikuti Yesus, menerima panggilan-Nya dan hidup terus dalam perlindungan Tuhan, adalah satu2nya jalan hidup untuk menghasilkan perkara2 besar. Dan Tuhan akan memberikan kapasitas yang membawa keberanian besar, mengalahkan ketakutan.
Tuhan Yesus memberkati.
hkw
0 Comments