Hari 77
V. Ketamakan
5. Mengundang mereka yang miskin, kualitas karakter yang dihasilkan : PENGENDALIAN DIRI.
Lukas 14:13 (TB)
Tetapi apabila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh dan orang-orang buta.
Ketamakan adalah hasil dari berfokus pada kehidupan kita sendiri. Maka salah satu cara paling efektif untuk mengalahkan ketamakan adalah memandang kehidupan melalui kepedihan dan penderitaan yang dialami oleh pribadi2 yang mengalami kesulitan2 besar. Satu cara praktis untuk melakukan ini adalah dengan mengundang orang2 semacam itu ke rumah kita untuk makan bersama, dan carilah juga cara2 lain yang efektif untuk menghormati mereka.
Inilah yang Tuhan Yesus perintahkan di Mat 25:40b, segala sesuatu yang kamu lakukan pada saudara-Ku yang paling hina ini, kamu lakukan untuk Aku. Yang berarti kita harus membayangkan kehormatan saat mempersiapkan perjamuan yang tamunya adalah Tuhan Yesus ! Waow…… inilah yang sebenarnya terjadi dimata Allah saat kita mengundang orang2 miskin.
Fokuslah melaksanakan “misi” saat mengadakan perjamuan.
Memperhatikan orang2 terpinggir, miskin, dimulai dari langkah menemukan persamaan bagi setiap orang, dalam hal ini semua orang membutuhkan makanan. Langkah kedua, adalah bagaimana menciptakan suasana atau momen yang menjadikan mereka adalah orang2 istimewa, bukan sedekar penerima belas kasihan. Ketiga, bagaimana membangun suasana sehingga mereka merasakan didengar, diperhatikan serta dimengerti perasaan, keinginan, pertanyaan dan problem serta kebutuhan2 mereka. Dan perbincangan di meja jamuan akan menjadi tempat paling ideal melakukan hal2 ini.
Saya teringat saat berbicara dengan anak2 batita, sebaiknya orang tua harus berusaha untuk duduk atau jongkok agar tinggi mata kita dengan mata anak kita sejajar. Maka anak batita itu akan mudah untuk mendengar dan memperhatikan. Prinsip itu juga berlaku saat kita mengundang mereka yang miskin dan papa, kitalah yang harus mendahului menyiapkan “hati yang mau mendengar” dengan memposisikan diri sejajar dengan segala keterbatasan mereka, sehingga mereka merasa nyaman dan percaya pada kita. Bangunlah jalinan kasih, (hati) saling percaya sehingga akan mudah dikembangkan hal2 lain dikemudian hari dari relasi ini, bukankah dimana hartamu berada, disitu hatimu berada, Mat 6:21.
Upah dari perjamuan istimewa.
Tentu jamuan bagi orang miskin adalah langkah besar menuju penaklukan ketamakan. Berikutnya adalah sukacita besar karena kita bisa berbagi, Kis 20:35b. Dan juga, kita akan membuat hati kita menjadi lebih lapang dan gembur dari sifat kikir dan sempit selama ini.
Yang jauh lebih utama dari semua itu adalah apa yang dijanjikan Tuhan di Luk 14:14, “Dan engkau akan berbahagia, karena mereka tidak mempunyai apa-apa untuk membalasnya kepadamu. Sebab engkau akan mendapat balasnya pada hari kebangkitan orang-orang benar.” Buah yang akan kita nikmati sepanjang kekekalan. Saya sering membayangkan betapa bahagianya ketika kita nanti di Kerajaan Allah akan berkumpul dengan jiwa2 mereka yang kita undang dalam perjamuan di dunia saat mereka miskin dan papa, bertemu kembali dengan jiwa2 yang sama dalam keluarga Allah di sorga.
Penerapan pribadi :
sudah berapa kali saya mengadakan perjamuan dengan orang2 miskin ?
sudahkan saya mencari jalan dengan serius dan praktis untuk mengetahui orang2 yang terpinggirkan di kota saya ?
apa saya tahu bagaimana cara agar tamu2 perjamuan saya akan merasakan aman dan nyaman menceritakan problem2 mereka ?
apakah saya menyadari bahwa melakukan perjamuan semacam itu adalah seperti mengundang Yesus ke rumah saya ?
Saudaraku terkasih, begitu banyak orang miskin, terbuang dan orang2 yang dipinggirkan disekitar kita. Berinteraksi dengan mereka seringkali menakutkan, tetapi bila kita telah melangkah dan bergaul dengan mereka dengan penuh kasih, maka kita sendirilah yang mendapat banyak berkat. Benar, mungkin secara materi kita akan kehilangan, tetapi secara non materi (rohani) kita akan mendapatkan banyak sekali hal2 paling berharga dalam hidup ketika berjalan bersama mereka.
Tuhan selalu menepati janji-Nya, apa yang kamu lakukan pada orang2 miskin dan terpinggirkan adalah sama dengan pada Yesus sendiri. Karena itu Yesus akan membalasnya dengan tidak sedikitpun kurang, di bumi ini sampai pada kekekalan.
Tuhan Yesus memberkati.
hkw
0 Comments