Hari 69
IV. Kepahitan.
Bagaimana mengenali dan menanggulangi depresi dan keputusasaan.
Ketika keputusasaan atau depresi datang, bacalah ayat2 Firman berikut ini dengan suara keras (tegas penuh keyakinan) dan sepenuh hati.
Yesaya 40:31 (TB)
tetapi orang-orang yang menanti-nantikan TUHAN mendapat kekuatan baru: mereka seumpama rajawali yang naik terbang dengan kekuatan sayapnya; mereka berlari dan tidak menjadi lesu, mereka berjalan dan tidak menjadi lelah.
Galatia 6:9 (TB) Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik, karena apabila sudah datang waktunya, kita akan menuai, jika kita tidak menjadi lemah.
Mazmur 43:5 (TB) Mengapa engkau tertekan, hai jiwaku, dan mengapa engkau gelisah di dalam diriku? Berharaplah kepada Allah! Sebab aku bersyukur lagi kepada-Nya, penolongku dan Allahku!
Amsal 24:10 (TB)
Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.
Ibrani 12:3 (TB)
Ingatlah selalu akan Dia, yang tekun menanggung bantahan yang sehebat itu terhadap diri-Nya dari pihak orang-orang berdosa, supaya jangan kamu menjadi lemah dan putus asa.
Ibrani 12:12-13 (TB) Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah;
dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.
Membedakan keputusasaan dengan depresi.
Keputusasaan adalah suatu respon emosional (jiwa) terhadap suatu peristiwa yang kita rasakan sebagai hal yang buruk. Sedangkan depresi adalah kegundahan mendalam terhadap kehidupan masa lalu, masa kini dan masa depan, yang membuat kita terkurung dari segala sisi, ini adalah suatu kondisi roh.
Sehingga keputusasaan : suatu kondisi jiwa ; yang menyerah, hingga meninggalkan panggilan Allah ; karena kehilangan prespektif mental ; lebih percaya dan mendengarkan tipu daya iblis.
Sedang depresi adalah : suatu kondisi roh ; yang menyeret keinginan untuk mati ; disebabkan kehilangan prespektif rohani ; karena percaya pada tipu daya iblis.
Memahami depresi.
Secara fisiologis, depresi dapat dijelaskan demikian : situasi ketika stres meningkat, akan terjadi pelambatan hormon tiroid yang langsung berpengaruh pada metabolisme tubuh yang melambat. Ini mengubah keseimbangan hormonal yang akan mengganggu sistem neurotransmiter yang mengakibatkan depresi. Salah satu penyebab paling nampak adalah penggunaan energi emosional secara berlebihan.
Sehingga menyelesaikan masalah depresi harus mencakup penanganan secara fisik, mental, emosional dan rohani. Perhatikan bagaimana cara Allah menghadapi Elia saat mengalami depresi, menghadapi Elia yang ingin mati, yang Allah lakukan adalah membuatnya tertidur lelap. Kemudian Allah membangunkan dan menyediakan makanan dan minuman yang cukup dan sehat. Kemudian Allah membuat tertidur lelap kembali. Kemudian Allah mengarahkannya ke tempat sepi didekat tepi sungai, disanalah Elia beristirahat dan merenungkan siapakah Allah, baca di 1 Raja 19:4-13.
Perhatikan pula saat Yunus mengalami depresi yang membuatnya ingin mengakhiri hidupnya karena energi emosionalnya terkuras habis di Yunus 4. Allah membuatnya merenung, bagaimana kemarahan dan frustasinya kemudian berubah mengenal Allah yang mengasihi bangsa2. Hati2 saat hidup kita mulai bergeser lebih berfokus pada diri sendiri dari pada Kerajaan Allah, itu celah besar masuknya putus asa yang berujung depresi.
Memperbaharui energi emosional.
Meski kita baru mempelajari bagaimana mengalahkan 4 stres dari 7 stres, tetapi jelas bahwa kita harus menghadapi stres itu dan menyelesaikan dengan tuntas sebelum kita akan mengalami kelegaan. Saya menemukan bahwa anugerah keselamatan itu memindahkan kita dari maut kedalam hidup tetapi memenangkan 7 stres mematikan adalah bukti kita telah layak menerima mahkota otoritas illahi, yang dengannya kita memiliki kuasa mengalahkan iblis dan memakai kuasa Illahi untuk memberitakan Injil, menyembuhkan orang2 sakit bahkan melakukan perintah2 Kristus dalam hidup. Melaluinya kita bisa menghidupi destiny Illahi.
Bila kita dalam keadaan terkuras energi emosional kita, bacalah ayat2 diatas dengan pelan, bersuara terdengar di telinga kita, dengan penuh iman dan menghormati otoritas Firman. Baca, renungkan, hafalkan setiap kata yang mendiskripsikan apa yang sedang kita rasakan, yakini dan imani apa yang Roh Kudus tanamkan dalam hati, maka keputusasaan dan depresi biasanya mulai terangkat.
Faktor yang lebih jauh dan mendasar lagi melawan depresi adalah memaksa hati memiliki rasa syukur. Saya sering mengatakan sebagai sebuah iman dalam kepasrahan total, kalau sesuatu tidak bisa kita hindari dan lawan, berarti harus kita telan dan cobalah menemukan sari2nya yang baik buat hidup kita, dan mulai bisa bersyukur. Saya sering membayangkan seperti suatu keadaan bila kita sudah tersudut dan tidak ada pilihan lain, kecuali memandang keatas pada Allah saja. Belajarlah percaya pada-Nya, mengenal-Nya dan menyerah pada cara-Nya dengan merenungkan Firman-Nya berulang2 tanpa lagi ada perlawanan dari pikiran kita. Seperti yang dilakukan Daud ditengah2 keputuasaannya di Maz 103:2-3. Juga nasehat Rasul Paulus di 1 Tes 5:18a, serta nasehat Salomo di Amsal 15:13.
Saudaraku terkasih seluruh makhluk di bumi ini mengeluh karena dosa, dan semua menanti2kan kapan dipulihkannya keadaan dengan turunnya Kristus menjadi Penguasa dan Raja di bumi, dan saat iblis dan pasukannya dihukum kekal. Jadi siapapun yang hidup di bumi akan menjalani kesusahan, kejahatan yang bisa membawa keputusasaan dan depresi. Siapapun dapat terkena kesedihan , sakit, penderitaan termasuk anak2 Allah. Tetapi beruntung bagi kita yang memiliki Firman dan Roh Kudus yang bisa kita akses setiap waktu, dan melaluinya kita beroleh kekuatan untuk melewati tragedi sebesar apapun juga, bahkan untuk menemukan permata2 kehidupan saat berhasil melewatinya.
Terus semangat dan sukacita karena kita tidak pernah sendiri menghadapi semua tantangan itu. Kita lebih dari pemenang.
Tuhan Yesus memberkati.
hkw
0 Comments