Hari 53

III. Nafsu.

2. Jangan mengingini dalam hati : kualitas yang dihasilkan PENGENDALIAN DIRI.

Matius 5:28 (TB)  

Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.

Perzinahan bukan hanya suatu perbuatan fisik dari imoralitas seksual, tetapi itu juga pemuasan melalui tindakan fisik apa yang telah tertanam, diinginkan, dipuja, dianggap kebenaran didalam hati. Karena dari hatilah timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian, sumpah palsu dan hujat, Mat 15:19. Karena siapa diri kita adalah apa yang telah kita tanam sebagai ‘sistem kepercayaan’ didalam hati kita. Untuk itu berada didalam anugerah Kristus, Allah menyediakan bagi kita keinginan dan kuasa (melalui Firman dan Roh Kudus) untuk melakukan perintah2 Kristus. Oleh karena itu bila kita terus melekat (didalam) Kristus maka melakukan perintah-Nya itu tidak berat, 1 Yoh 5:3b. 

Bagaimana mekanisme hati melakukan perzinahan ?

Dalam hal seorang pria bernafsu terhadap wanita, Yesus tidak mengatakan bahwa ia hanya melakukan perzinahan dalam hati. Tetapi laki2 itu benar2 sudah melakukan perzinahan dengan wanita itu, meskipun itu masih berada didalam hatinya. Ini mengindikasikan meskipun nafsu itu masih tersimpan dalam hati, tetapi itu memiliki efek yang sama terhadap dirinya dan orang lain.

Sejak tahun 1972 telah ditemukan oleh Dr. Harold Burr adanya fakta bahwa organ heart (diterjemahkan sebagai ‘hati’ meskipun secara fisik adalah jantung), memiliki medan elektrodinamika yang kuat ke sekitarnya, yang dapat mempengaruhi orang lain. Paulus dengan cara yang berbeda menjelaskan fenomena ini. Ia menjelaskan bahwa kita memiliki efek yang nyata terhadap kehidupan orang2 lain dimana kita berada. Dalam 2 Kor 2:16, Paulus mengingatkan bahwa keberadaan Roh Allah didalam hati akan memberikan pengaruh pada orang2 disekitar kita suatu kuasa besar yang akan memberikan kehidupan bagi yang percaya, tetapi hukuman dan maut bagi yang tidak percaya.

Kita harus terus memiliki hati yang murni.

Seringkali kita dibuat heran saat ada seseorang yang sangat membenci orang tertentu bahkan saat ia berbuat sangat baik. Selalu saja ada pikiran buruk yang dikatakan. Ini tanda ia tidak lagi memiliki kemurnian hati. Karena itulah kita harus sangat berhati2 membuka hati menerima masukan2 ‘nilai kebenaran’ palsu kedalam hati kita. Saya juga perlu mengingatkan bahwa iblis juga dengan licik menggunakan berbagai hiburan lewat musik, youtube, film yang bisa langsung memasukkan ‘kebenaran palsu’ itu kedalam hati kita. Karena hiburan bisa membuat kesadaran jiwa kita lengah, hingga pesan2nya bisa secara langsung masuk kedalam hati kita.

Tuhan Yesus sendiri dengan tegas memerintahkan untuk memotong dan mencungkil tubuh yang membawa pada kekotoran hati, Mat 5:29-30. Karena Yesus tahu benar, bahwa hati yang murni jauh lebih berharga dari nilai tubuh. Dan konsekuensi jika nafsu kita terbangkitkan dalam hati adalah kehancuran bukan saja fisik tetapi juga mental, emosi dan rohani. Nafsu di hati adalah masalah paling serius.

Saudaraku terkasih, dengan menjaga kemurnian hati betapa luar biasanya buah2 kehidupan kita karena kita menjadi alat yang mulia di tangan Allah. Dengan menerima Firman dalam hati, mengisinya hanya dengan kebenaran Firman, serta peka dan taat dengan pimpinan Roh Kudus, sehingga melalui hidup kita, Allah akan mentransfer energi kehidupan bagi banyak orang. Kekuatan hati tidak dipakai untuk melakukan perzinahan tetapi perkara2 rohani. Inilah yang dimaksud dengan ucapan bahagia ( blessed)  bagi yang murni hatinya, Mat 5:8. Kata murni berasal dari ‘katharos’ yang berarti ‘bersih dan murni dari kotoran dan kesalahan dosa, dalam pengertian rohani/spiritual’. Sehingga hati yang murni adalah hati yang tanpa dosa tersembunyi atau keinginan2 rahasia yang akan mendukakan Roh Kudus (ingat Roh Kudus juga tinggal didalam hati).

Yang dikehendaki Yesus adalah, dari hati anak2-Nya akan mengalir aliran2 air hidup, Yoh 7:38. Sumber air kehidupannya bukan dari kita tetapi dari Firman dan Roh Kudus. Tetapi kitalah yang menjadi saluran, paritnya. Apakah akan kita sumbat dengan dosa dan keinginan2 nafsu dalam hati, atau saluran2 itu selalu kita bersihkan dengan mengakui dosa dan memohon pengampunan 1 Yoh 1:9. Hingga aliran kasih, kehidupan itu lancar mengalir dari tahta Allah melalui Firman dan kuasa Roh Kudus, keluar dari hati kita menyentuh sesama dan semesta bersamaan dengan kata dan perbuatan.

Penerapan pribadi :

apakah saya menyadari ketika saya berhasrat, terikat nafsu seksual dalam hati, saya akan menyebarkan nafsu itu kepada orang lain ?

apakah saya menyadari ketika bernafsu dalam hati akan merusak keseimbangan hormonal, yang akan mengurangi kapasitas saya menikmati kepuasan fisik dalam pernikahan ?

apakah ketika saya tergoda untuk sangat mengingini seseorang, saya bisa segera melakukan memotong tangan dan mencungkil mata yang menjadi penyebabnya ?

apakah saya telah menyadari betapa besar dan mulia kepercayaan Allah yang mengutus Sang Firman dan Roh Allah berada didalam hati saya, sehingga saya akan menggunakan kekuatan itu dengan memenuhi hanya rancangan Allah saja didalam dan melalui hidup saya ?

Saudaraku terkasih, kitalah yang harus mendisiplinkan tubuh kita untuk mau mendengar, merenungkan dan memeditasikan siang dan malam Firman, sehingga ada benih Illahi yang akan dipakai Roh Kudus untuk mengubah hidup kita. Kuasa itulah yang akan mengalir keluar lewat perkataan dan perbuatan kita. 

Tuhan Yesus memberkati.

hkw