III, ST1

Buku Saat teduh 1 Bagian 5 – Part 48

by | Feb 1, 2024 | 0 comments

Hari 48

III. Nafsu

Bagaimanakah mengalahkan hasrat daging.

Roma 12:1 (TB)  

Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. 

Allah telah memberikan instruksi2 yang sangat jelas tentang bagaimana mengatasi hasrat (hawa nafsu) dalam 3 tingkat yang berbeda : daging, pikiran dan hati. Dan Allah juga dengan tepat memberikan peringatan tentang apa yang akan terjadi kepada orang2 yang gagal mengatasi stres yang disebabkan nafsu ini.

Allah menciptakan manusia dari bahan debu tanah, Kej 2:7. Meski dibentuk lebih dahulu, tetapi manusi tidak hidup saat debu itu telah selesai dibentuk menjadi manusia, perhatikan hanya saat Allah menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya, maka kehidupan itu ada dan muncullah jiwa (soul) manusia yang membuat dia memiliki pribadi (identitas). Sehingga urutan yang benar adalah : 1. Roh, berasal dari nafas hidup dari Allah. 2. Soul (jiwa) saat Roh bertemu dengan daging. 3. Tubuh (daging) adalah tempat dimana Roh dan Jiwa itu berada.

Sehingga daging tidak pernah direncanakan untuk menjadi tuan tetapi hamba, bukan yang menentukan apa yang akan kita lakukan tetapi hanyalah pelaksana saja. Firman didalam 1 Kor 6:13b menegaskan bahwa tubuh bukan dirancang untuk kenikmatan sensual sementara dari percabulan, tetapi tubuh untuk Tuhan dan Tuhan untuk tubuh. Sehingga Paulus selanjutnya menulis dalam Roma 12:1, agar setiap orang mempersembahkan tubuhnya sebagai persembahan yang hidup (bukan yang mati), yang kudus dan berkenan kepada Allah. Meskipun tubuh kita masih hidup dengan segala gejolak keinginannya, Allah menghendaki tubuh kita kita diletakkan diatas mesbah, terbakar menghanguskan keinginan2 dosa didalamnya. Itu adalah satu2nya cara ‘beribadah yang benar dan berkenan (sejati)’, dihadapan Allah. Dan setelah dibakar keinginan dan dosanya, langkah berikutnya Roma 6:19, yaitu menyerahkan setiap anggota2 tubuhnya kepada Allah menjadi sarana2 kebenaran yang akan membawa kita kepada pengudusan.

Inilah keteladanan hidup Paulus, 1 Kor 9:24,27 ; Ibr 12:1-3, dimana dalam kehidupan ini adalah sebuah pertandingan yang hanya pemenangnya saja yang akan menerima mahkota.  Sehingga kita harus dengan keras penuh kedisiplinan terhadap tubuh (daging). Karena akan selalu adanya kecenderungan untuk menyerah pada hawa nafsu daging yang memang memberikan kenikmatan2 instan tetapi sebenarnya merusak. Ujungnya adalah menghancurkan potensi besar dan mulia yang dirancangkan Allah untuk memenangkan hadiah dalam pertandingan iman. Paulus juga merasakan penguasaan tubuhnya menjadi sangat penting karena jangan sampai kita terjatuh dan ditolak Tuhan dalam ujung perjalanan pelayanan. Ini sebuah perjuangan seumur hidup, karena yang kita hadapi tubuh dan jiwa kita sendiri yang secara naluri selalu menginginkan yang mudah, instan dan nikmat sesaat, dan itu adalah dosa yang merusak.

Dan konsekuensi ketika kita gagal menjaga dan mengembangkan ‘manusia Roh’ dan hidup memilih memuaskan keinginanntubuh (daging) dan keinginan jiwa, secara langsung kita sedang menentang Allah Sang Perancang tubuh kita, akibatnya tubuh akan sakit, mengalami kelemahan fisik berujung penyakit dan kematian muda (belum waktunya). Sebab apa yang kita katakan dan lakukan itu meluap dari hati bukan ? Dan bila isi hati kita kotor, hanya dipenuhi hasrat nafsu tubuh, maka kita sedang menabur dalam daging dan akan menuai maut, karena yang menabur daging menuai daging, Gal 6:8. Hanya yang menabur dari isi hatinya Firman, akan menuai Roh (ingat Allah adalah Roh).

Kitab Amsal mendiskripsikan dengan detil bagaimana seorang pemuda lugu yang didekati wanita cabul tidak bermoral. Melalui cara berpakaian yang sensual, nada bicara yang lembut, dan alasan2 memikat, ia meyakinkan pemuda itu mengikuti ke rumahnya, Amsal 7:22-23a. Luka di hati (liver) yang dialami pemuda ini punya karakteristik khusus, karena berbeda bila panah mengenai jantung atau paru2, akan menyebabkan kerusakan secara langsung yang mematikan. Tetapi mangsa yang tertembus  hati (liver)nya, ia masih bisa lari dan belum merasakan akibatnya dalam jangka pendek, panah itu akan menyebabkan pendarahan dalam yang minim rasa sakit, tetapi ujungnya adalah kematian. Persis yang dialami orang yang mengumbar nafsu dagingnya. Ia masih bisa hidup biasa bahkan menikmati dosa itu, tetapi luka dalam itu akan membawa kerusakan tubuh, hubungan dengan keluarga dan hubungan2 lain yang menghancurkan. Bahkan setelah ia matipun, penderitaan2 itu terus berlangsung.

Pergaulan bebas (sex bebas) adalah penularan berbagai penyakit yang terkait dengan hati (liver) seperti hepatitis B dan C. Pergaulan bebas juga terkait dengan kebiasaan minum alkohol yang juga membahayakan hati (liver). Alkohol bersifat racun dan menjadi sumber sirosis hati. Saya pernah mendampingi bagaimana penderitaan seorang yang tekena kanker hati ini, yang panjang dan menghancurkan seluruh hidup dan keluarganya berujung kematian.

Saudaraku terkasih, tidak akan ada yang terhindar dari hukuman, ketika kita melawan Sang Perancang tubuh kita. Tubuh kita hanya dipinjamkan untuk sementara waktu, bersama dengan petunjuk penggunaannya (Firman), kalau kita menggunakan untuk kesenangan dan hawa nafsu, maka akibat buruk pasti akan kita alami, terlebih lagi hukuman maut akan kita terima diujungnya, karena melawan Allah.

Saudaraku urutan kehidupan yang benar adalah, menghidupi manusia Roh, melaluinya kita bersekutu dengan Allah yang adalah Roh. Menghidupi Jiwa dengan memikirkan , merasakan dan menghendaki sesuai dengan pimpinan Roh. Dan mendisiplinkan Tubuh, untuk menjadi alat mulia melaksanakan kehendak Roh yang dijabarkan oleh jiwa bagi kemuliaan nama Allah. 

Tuhan Yesus memberkati.

hkw

Artikel Terkait

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 21

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 21

Hari 21 Jubah kesulungan (1) Shalom semua, hari ini dan beberapa hari kedepan kita akan sharing tentang jubah kesulungan.. 2 Raja – raja 2:9-15 => 9. Dan sesudah mereka sampai di seberang, berkatalah Elia kepada Elisa: “Mintalah apa yang hendak kulakukan kepadamu,...

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 13

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 13

Hari 13 Perzinahan Shalom, hari ini saya ingin membagikan tentang perzinahan, banyak orang terikat dosa oleh kelemahan di bidang seks atau perzinahan. Kita mau sama2 belajar kenapa seseorang bisa jatuh dalam perzinahan, bahkan tiga orang Ter ….. dalam Alkitab bisa...

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 3

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 3

Hari 3 SAYAP Shalom, puji Tuhan, hari ini saya mau berbagi tentang sebuah teguran Tuhan untuk saya, yaitu tentang sayap, dalamAmsal 1:17 => Sebab percumalah jaring dibentangkan di depan mata segala yang bersayap,Dikatakan “segala yang bersayap” itu, tidak bisa...

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *