Hari 45
III. Nafsu.
Hasrat kedagingan.
Roma 7:5, 18 (TB) Sebab waktu kita masih hidup di dalam daging, hawa nafsu dosa, yang dirangsang oleh hukum Taurat, bekerja dalam anggota-anggota tubuh kita, agar kita berbuah bagi maut.
Sebab aku tahu, bahwa di dalam aku, yaitu di dalam aku sebagai manusia, tidak ada sesuatu yang baik. Sebab kehendak memang ada di dalam aku, tetapi bukan hal berbuat apa yang baik.
Meskipun telah lahir baru, dan Roh Kudus telah tinggal didalam hati kita, peperangan yang berkobar didalam jiwa dan daging kita akan terus berlangsung. Disatu sisi, pikiran kita ingin melakukan yang benar, sementara disisi lain, hukum dosa didalam daging kita akan lebih kuat dari hukum dalam pikiran, sehingga kita akan melakukan yang jahat.
Selanjutnya di Roma 7:24,25, Firman menjelaskan betapa kita manusia yang celaka yang tidak sanggup melepaskan dari keadaan terikat tubuh maut ini. Pengharapan besar itu muncul saat Tuhan Yesus yang akan menolong. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kita dari hukum dosa dan hukum maut ini (Rom 8:2).
Sehingga meskipun kita berada dalam peperangan sengit itu, sebagai tebusan Kristus kita memiliki kuasa didalam Roh Kudus yang tinggal didalam hati kita, kita akan menang atas daging, Roma 6:12-14.
Nafsu makan yang tidak terkendali.
Stres dari nafsu tidak terkendali, dengan naiknya hormon ‘kortisol’ secara berlebihan, dapat termanifestasi dalam peningkatan nafsu makan. Yang berakibat obesitas yang menjadi penyebab utama diabetes. Dan di Indonesia hampir 21 % penduduknya terkena obesitas. Diketahui bahwa sel-sel lemak tidak hanya berfungsi menimbun cadangan makanan dan toksin dalam tubuh, tetapi juga berfungsi sebagai organ yang mengeluarkan hormon yang menjadi mediator peradangan.
Yang menarik salah satu hormon itu adalah ‘leptin’, yang berfungsi mengirim sinyal ke otak untuk menghambat pemasukan makanan. Akan tetapi, jika stres berlarut maka keseimbangan hormon terganggu, maka hormon ‘leptin’ akan meningkat secara berkelanjutan menyebabkan tubuh tidak sensitif lagi, maka peringatan mengurangi makanan, tidak lagi bisa diterima otak, karena kehilangan sensitifitasnya terhadap kerja hormon ini. Berujung pada absurpan berlebihan menyebabkan obesitas.orang makan sudah bukan disebabkan oleh kebuyuhan atapun rasa lapar lagi.
Hubungan antara makanan dengan nafsu.
Kita bisa melihat banyak sekali contoh peristiwa dalam Alkitab, seperti Adam dan Hawa jatuh kedalam dosa dimulai dengan hasrat memakan buat terlaranag, Kej 2:16-17. Pertengkaran Kain dan Habel dipicu oleh persembahan makanan, Kej 4:5,8. Ketika bangsa Israel ditinggal Musa bertemu Allah di Gunung Sinai, mereka makan dan minum, kemudian bangkit berdiri terjerumus pada penyembahan berhala, Kel 32:6. Kepala Yohanes Pembaptis dipenggal atas permintaan Salome yang menari sensual saat perjamuan makan dan minum, Mark 6:21-26. Demikian pula di zaman Nuh, manusia hidup hanya fokus pada makanan dan kawin-mawin yang meninggalkan rancangan Allah, hidup untuk kesenangan diri, Mat 24:38-39, Kej 6:1-5.
Saudaraku terkasih, saya sering mengamati betapa jahatnya nafsu daging, karena ia mengarahkan kehidupan manusia menikmati kesenangan2 yang sangat singkat saja, menukarkan kemuliaan kekal yang disediakan Allah. Dan lagi nafsu daging itu akhirnya merusak tubuh, jiwa dan menghancurkan masa depan dirinya bahkan sampai menghancurkan anak keturunan. Lihatlah mereka yang melampiaskan nafsu makannya berujung obesitas, diabetes yang menggerogoti tubuhnya dengan berbagai penyakit. Perhatikan pula orang yang mengumbar nafsu seksualnya, saya tidak pernah melihat satu orangpun yang hidup demikian akan berakhir bahagia. Tubuhnya rusak terkena berbagai penyakit bahkan mati muda, sedang anak keturunannya bermusuhan di saling menjegal bahkan membunuh dan tanpa kedamaian generasi ke generasi.
Saudaraku terkasih, saya harus mengingatkan dengan sangat jeras betapa mengerikannya akibat dari nafsu daging ini. Hingga kuasa untuk mematahkannya hanya dapat dilakukan dengan darah Kristus yang mahal itu. Kalau kita sudah didalam Kristus, marilah saling meneguhkan agar kita tidak terjatuh, dan terus berbuah karakter Kristus.
Tuhan Yesus memberkati.
hkw
0 Comments