Hari 43
III. Nafsu.
Matius 5:27-32 (TB) Kamu telah mendengar firman: Jangan berzinah.
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang memandang perempuan serta menginginkannya, sudah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
Maka jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa, dari pada tubuhmu dengan utuh dicampakkan ke dalam neraka.
Dan jika tanganmu yang kanan menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah itu, karena lebih baik bagimu jika satu dari anggota tubuhmu binasa dari pada tubuhmu dengan utuh masuk neraka.
Telah difirmankan juga: Siapa yang menceraikan isterinya harus memberi surat cerai kepadanya.
Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang menceraikan isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah.
Nafsu berawal dari Taman Eden, saat Hawa melihat buah pohon pengetahuan yang baik dan jahat itu, yang dilarang untuk dimakan oleh Allah, kelihatan sedap dan menarik hatinya (diidamkan/sangat diinginkan), Kej 3:6. Dan pelampiasan nafsu yang dilakukan manusia, berakibat kehancuran yang luar biasa yang tidak pernah mereka sadari, Rom 5:12. Jebakan nafsu, adalah tindakan sembrono menukarkan kenikmatan kekal dan mulia, dengan nikmat sesaat dan semu, ditambah ikatan dosa yang terus berkepanjangan.
Keputusan Esau menjual hak kesulungan yang begitu berharga pada Yakub, Kej 25:34 dan Amnon yang memperkosa Tamar adik ya, 2 Sam 13:1-39, adalah contoh2 begitu bodoh dan jahatnya nafsu menghancurkan masa depan manusia. Kesenangan sesaat menghancurkan masa depan ditambah2 dengan keterikatan dengan dosa dan kemarahan. Lihat betapa berlarut2nya kebencian Esau dan susahnya hidup Yakub karena nafsu. Dan Amnon yang akhirnya dibunuh Absalom saudara kandungnya sendiri. Nafsu begitu jahat dan mengerikan akibatnya bila diumbar, dan lepas kendali.
Sumber stres ke-3 ini begitu lekat pada manusia, bahkan sering dianggap sebagai kewajaran bahkan hak pribadi. Padahal dalam kebenaran Firman segala nafsu dan keinginan manusia itu telah dijaga sedemikian rupa agar saat menikmati sebuah ‘pleasure’, manusia tetap berada dalam hidup penuh kemuliaan Allah. Allah mengetahui dengan tepat bagaimana menjaga dan memberikan koridor yang sangat sesuai dengan mereka. Sayang di Taman Eden manusia memutuskan untuk keluar dari penjagaan Firman, mengambil kendali atas keputusan2 sendiri tentang apa yang boleh atau tidak bagi dirinya.
Sejak itulah lumpuhlah kemampuan roh manusia dalam bersekutu dengan Allah. Manusia memulai perjalanan baru dengan mengandalkan dirinya dalam kungkungan kuasa dosa yang telah masuk, memiliki seluruh akses dalam diri manusia akibat mengumbar nafsu. Akibatnya dosa itu terus berkembang biak dalam dirinya, keturunannya bahkan semesta berujung kehancuran.
Nafsu yang bergolak dan terus disalurkan secara bebas sangat berbahaya. Karena dalam sistem tubuh, nafsu hanya baik saat terkendali, nafsu dibutuhkan sebagai stimulasi ringan yang akan menghasilkan rasa sejahtera. Tetapi jika distimulasi berlebihan oleh nafsu yang tidak terkendali, akan menghasilkan kemurkaan, merusak keseimbangan hormon, pemicu stres dan berujung depresi. Tubuh menjadi resisten oleh kerja hormon yang berlebihan ini
Dalam bahasa Ibrani kata nafsu adalah ‘chamad’ yang berarti ‘berhasrat, menginginkan/mengidamkan, merindukan, mendambakan, merasa sangat menyukai’. Kata ini dipakai dalam Kej 3:6, mendiskripsikan pohon terlarang di Taman Eden. Kata yang sama dipakai di Kel 20:17, dalam perintah untuk tidak menginginkan apa yang bukan milik kita. Sehingga nafsu adalah hasrat yang berlebihan, tidak terkendali dan mementingkan diri sendiri, yang akan diekspresikan dalam bentuk nafsu atau amarah.
Banyak usaha untuk menutupi dan mengingkari kalau kita hidup dikuasai nafsu, disembunyikan tetapi sangat mengikat dan memikat hidup.
Bagaimana manusia mengingkarinya, bahwa…. “Saya tidak bernafsu pada……..”
- Saya hanya menyukai dan mengagumi kecantikan dan kemolekan ciptaan Allah.
- Saya diciptakan dengan nafsu sebesar ini, bukan kesalahan saya.
- Nafsu itu didalam diri saya, tidak menyakiti siapapun juga.
- Bukankah melihat dan memperhatikan adalah tindakan yang tidak salah.
- Saya hanya berhasrat/naksir saja.
- Saya hanya tidak bisa mengendalikan hasrat saya saja.
- Saya tidak akan melakukan seandainya saya sudah menikah.
- Bukankah hidup ini adalah untuk kenikmatan.
- Bukankah Allah menginginkan ciptaan-Nya bahagia.
- Nafsu yang saya lampiaskan tidak ada efeknya pada saya.
Berikut cara2 kita memperlihatkan bahwa kita diikat nafsu :
- Memandang lagi dan lagi untuk menciptakan kesenangan.
- Berpakaian dan berdandan dengan sengaja untuk tujuan menarik perhatian orang, membangkitkan nafsu diri dan orang lain.
- Menonton pornografi.
- Berperilaku sensual, yang sengaja membangkitkan nafsu sexual.
- Merespon lawan jenis dengan cinta atau benci seketika.
- Menjadi ramah secara berlebihan.
- Menyanjung-nyanjung orang2 lain secara berlebihan.
- Sentuhan secara fisik yang tidak sepantasnya.
- Banyak membawa dalam khayalan dan lamunan hal-hal sensual.10. Sulit untuk berkonsrntrasi.
- Sulit untuk berkonsrntrasi.
Saudaraku nafsu adalah sesuatu yang berada didalam diri yang begitu licik, karena disatu sisi kita menikmati dan menginginkannya, dan disisi lain segera muncul konsekuensi yang membuat ketagihan, disertai kuasa roh najis yang sangat sulit sekali diusir. Karena nafsu adalah dosa yang sangat diinginkan, ia mengikat tubuh dan jiwa.
Sehingga saat berjuang mengalahkan nafsu, adalah peperangan menyangkut secara langsung pada kesenangan dan hasrat diri. Karena itu dalam 2 minggu kedepan kita akan lebih detil memahami tentang nafsu ini dan 7 karakter yang diajarkan Kristus yang bila terus kita kembangkan maka akan mematikan roh najis dari ‘nafsu’ itu.
Meskipun kita telah lahir baru, peperangan melawan nafsu akan terjadi dalam daging dan jiwa kita. Paulus menjelaskan dalam Roma 7:18-19. Tetapi kita harus mengingat dalam 1 Yoh 5:3, dinyatakan bahwa perintah-Nya itu tidak berat, yang berarti kita akan bisa melakukan perintah Tuhan. Karena ada anugerah ada kuasa Firman dan Roh Kudus yang tersedia buat kita. Kita tidak pernah dibiarkan melakukan sendiri seperti anak yatim piatu, Yoh 14:18.
Ingatlah saudaraku, kunci hidup bergerak menjadi semakin serupa Kristus hanya bisa terjadi saat kita meninggalkan (mematikan) manusia lama (dosa), dan menghidupi (mentaati) manusia baru (Firman dan Roh Kudus). Karena yang lama berlalu, maka yang baru akan datang, 2 Kor 5:17. Hanya kematian yang memunculkan kebangkitan, hanya benih yang mati tertanam didalam tanah yang akan tumbuh.
Tuhan Yesus memberkati.
hkw
0 Comments