Hari 35
II. Rasa bersalah.
Bagaimana menggantikan rasa bersalah dengan kedamaian batin.
Mazmur 32:3-4 (TB) Selama aku berdiam diri, tulang-tulangku menjadi lesu karena aku mengeluh sepanjang hari; sebab siang malam tangan-Mu menekan aku dengan berat, sumsumku menjadi kering, seperti oleh teriknya musim panas. Sela
Kekeringan di padang gurun adalah seperti rasa bersalah dalam tulang. Semakin lama tidak diselesaikan semakin menekan kehidupan, dan banyak yang berujung depresi bahkan kematian, tercatat tahun 2005 lebih dari 6000 veteran Amerika bunuh diri, ini jauh lebih besar dari kematian perangnya sendiri. Sehingga mengganti rasa bersalah dengan kedamaian batin adalah kebutuhan yang sangat mendesak saat ini.
Rasa bersalah adalah suatu fungsi roh.
Roh manusia terdiri dari hati nurani, persekutuan dan intuisi (lihat buku Transformasi Diri). Dimana rasa bersalah adalah kerusakan yang terjadi di nurani (bagian roh), bukan jiwa (pikiran, emosi dan kehendak) apalagi fisik (tubuh) nya. Kerusakan ini terjadi pada semua manusia karena semua manusia telah terputus hubungannya dengan Allah disebabkan dosanya Rom 3:23. Hukum Allah yang dituliskan dalam roh manusia (Yes 59:21) telah dilanggarnya.
Sehingga pengobatan medis yang dilakukan hanya akan menyentuh jiwa manusia adalah sia2 saja, apalagi hanya fisiknya, karena yang harus dibenahi adalah rusaknya nurani (roh) manusia. Sebagaimana doa Daud di Maz 51:10, jadikanlah HATIku tahir, ya Allah, dan perbaharuilah BATIN ku dengan ROH yang teguh. Seharusnya roh manusialah yang harus diperbaharui.
Manusia bisa melakukan apa saja untuk meyakinkan pikirannya bahwa apa yang dilakukannya itu tidak salah. Akan tetapi, roh kita akan terus menghukum dengan rasa bersalah. Tekanan rasa bersalah ini akan menyebabkan ketidak seimbangan hormonal yang akan secara langsung mempengaruhi jiwa (pikiran, emosi dan kehendak), dan kesehatan fisik.
Penanganan yang umum dilakukan tidak efektif.
Dapatlah diperkirakan betapa tidak efektif hasil dari penanganan rasa bersalah menggunakan obat2an anti depresan. Bukan hanya kemungkinan efek samping obat2an itu, akan tetapi bidang yang ditangani adalah jiwa dan fisik bukan rohnya. Kita bisa melihat semakin negara maju, semakin keras tuntutan, semakin banyak kasus2 depresi yang berujung bunuh diri. Penelitian di Amerika oleh CBS News tahun 2005 menemukan rata2 terjadi bunuh lebih dari 120 kali.
Memang kita tidak memiliki dara untuk kasus di Indonesia, tetapi kita yakin bahwa peningkatan jumlah orang mengalami depresi semakin tinggi tiap tahunnya juga. Seharusnya ini semua memotivasi kita mengidentifikasi secara benar penyebab2 depresi yaitu masalah roh manusia. Sehingga langkah2 mengatasinya dilakukan secara benar. Kita harus memakai kebenaran Firman untuk mengatasinya, Amsal 24:11-12, panggilan kitalah mencegah mereka yang sedang menuju kematian. Dan Allah mengetahui apakah kita peduli dan mau melakukannya.
Saudaraku terkasih, inilah mengapa keadaan dunia di akhir zaman ini semakin memburuk. Masalah yang hanya bisa diselesaikan melalui karya keselamatan Kristus dengan memulihkan manusia roh telah digantikan dengan sebatas memperbaiki jiwa dan fisik. Keadaan yang seharusnya menggugah kita orang2 yang telah menerima pemulihan roh, untuk menolong mereka yang masih terikat oleh rasa bersalah dalam nurani ini.
Karena tidak akan pernah ada jalan keluar yang lain diluar Kristus. Yang memprihatinkan juga adalah banyak orang2 Kristen yang tidak mengetahui dan peduli panggilan ini. Akibatnya lingkaran kekerasan dalam masyarakat makin tinggi dan permasalahan dalam keluarga terus meningkat. Dapat dibayangkan bagaimana bila seorang sedang mengalami tekanan jiwa bahkan depresi berhadapan dengan tantangan kehidupan atau orang yang juga punya masalah sama.
Saya sering mengingatkan kalau terang dari lampu telah meredup bahkan padam, maka jangan pernah berharap akan ada penerangan, yang ada hanyalah kegelapan yang semakin pekat.
Saudaraku marilah kita terus menuntaskan 7 dosa2 mematikan ini agar kita segera bebas dan bisa nenolong orang2 yang membutuhkan, sebelum segala sesuatunya menjadi terlambat.
Tuhan Yesus memberkati.
hkw
0 Comments