I, ST1

Buku Saat teduh 1 Bagian 5 – Part 30

by | Feb 1, 2024 | 0 comments

Hari 3

Kemarahan.

6. Mengembangkan hidup tunduk pada otoritas, dimulai dengan menghormati orang tua : kualitas karakter yang dihasilkan : HORMAT (ketundukan pada otoritas).

Efesus 6:2-3 (TB)  Hormatilah ayahmu dan ibumu — ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini: supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi. 

Perintah ke-5 menghormati orang tua diberikan paling awal pada deretan perintah yang mengatur relasi antar umat manusia, posisi ini menekankan keutamaan. Ini adalah pondasi, dimana bila kita bisa menghargai otoritas di rumah maka akan mampu menghargai otoritas dan hak orang lain diluar rumah. Keharmonisan hubungan didalam keluarga adalah pondasi orang2 saleh dalam masyarakat.

Sedang munculnya kemarahan secara mendasar adalah meletakkan diri dalam susunan otoritas yang salah. Orang marah karena merasa otoritasnya dilanggar, karena ia menempatkan dirinya menjadi pusat kehidupan yang menentukan benar atau salah. Ini jelas akan menimbulkan masalah. Hubungan dengan sesama  yang terkait otoritas sangat jelas ditetapkan dalam 10 perintah Allah. Dan hanya satu perintah yang sangat istimewa karena didalamnya ada janji bila dilakukan adalah menghormati orang tua kita.

Seseorang yang memiliki hubungan benar dengan orang tuanya akan berdampak baik juga hubungan dengan sesamanya, demikian bila hubungan dengan orang tua itu rusak. Inilah yang menyebabkan ada janji kita akan berbahagia dan panjang umur di bumi akan diberikan oleh Allah.

Sepanjang hidup saya menyaksikan belum pernah ada orang yang menjaga rasa hormat dan bakti pada orang tua yang hidupnya tidak diberkati Tuhan. Kesehatan dan umur panjang bahkan berkat kecukupan melimpah. Demikian sebaliknya, mereka yang tidak menghormati orang tuanya apalagi saat mereka sudah renta, berbagai hal buruk menimpa mereka, kesehatan dan harapan hidupnya memburuk.

Secara pribadi saya memegang teguh kebenaran ini, siapapun dan apapun keadaan orang tua kita, merekalah yang melaluinya kita terlahir di bumi ini. Apalagi ibu kita, dimana kita pernah 9 bulan lebih berada didalam satu tubuh terus-menerus. Sehingga tidak ada alasan apapun juga yang bisa menggantikan rasa hormat berada dibawah otoritas mereka.

Mengerti keseriusan berkat dan kutuk dalam otoritas orang tua.

Berkat dan kutuk itu keluar dari lidah, karena hidup dan mati dikuasai lidah, Amsal 18:21. Ishak mengucapkan berkat bagi Yakub, dan Allah menghargainya. Allah memberkati Yakub dan keturunannya dengan luar biasa. Samuel sebagai bapak rohani tidak dihormati otoritas nya oleh Saul, hingga Saul mati dalam perang. Tentu akan ada pertanyaan bagaimanakah bila orang tua kita hidup dalam dosa dan kejahatan? Saya tidak melihat pertentangannya sikap hormat dan menjunjung otoritas orang tua dengan perilaku orang tua itu. Karena memberikan kehormatan pada otoritas orang tua tetap bisa dilakukan meskipun kita memiliki keputusan2 yang berbeda dengan pertimbangan mengikuti  kebenaran Firman yang tentu memiliki otoritas lebih tinggi. Karena mengikuti kebenaran Firman itu berarti menghormati orang tua, meskipun disisi lain perilaku kita dalam hal lain, yang juga mengikuti kebenaran Firman, bisa tidak sesuai dengan keinginan orang tua. Artinya ketidaksesuaian pilihan kita yang berdasarkan Firman dari keinginan orang tua, seharusnya tidak nenghilangkan hormat kita pada mereka.

Allah bekerja dalam sistem otoritas yang teratur.

10 Firman Allah menjelaskan kepada kita bahwa otoritas orang tua mendapatkan sebuah kekhususan didalamnya, karena menjadi satu2nya hukum Tuhan yang mengandung janji terkait kehidupan manusia di bumi. Kita bisa menyimpulkan bahwa menghormati dan hidup dalam otoritas orang tua adalah bentuk nyata menghormati otoritas Allah. Karena Allah tentu menghendaki kita berbahagia dan berusia panjang di bumi ini bukan ? Karenanya Tuhan Yesus mengecam orang2 Farisi karena menggunakan alasan tradisi mereka untuk menghindari memberi hormat yang selayaknya pada orang tua mereka, Mat 7:10-12. Ketika kita belajar menghormati orang tua kita, maka kita sedang belajar menghormati Allah. Karenanya rusaknya hubungan dengan orang tua akan merusak semua hubungan yang lain.

Penerapan pribadi :

apakah karena kekurangan2 orang tua saya sehingga saya tidak menghormati mereka ? Sudahkan saya berdoa kepada Allah memohon untuk memberkati mereka dengan kualitas2 itu ?

apakah saya telah meminta orang tua saya mengucapkan berkat2 berisi kualitas2 karakter yang perlu saya kembangkan ?

apakah saya terpengaruh dengan contoh dan perkataan teman2 saya yang tidak menghormati orang tua mereka ?

apakah saya memilih kegiatan2, cara berpakaian yang dengan sengaja melawan apa yang diinginkan orang tua saya ?

apakah saya mengutamakan restu orang tua sebagai bagian penting dari keputusan untuk memilih pasangan hidup saya ?

Saudaraku terkasih, benar kita tidak bisa menggeneralisir kondisi dari orang tua kita masing2, tetapi sikap hormat kepada setiap orang tua adalah perintah Allah ke-5 yang terutama (pertama) dalam mengatur hubungan dengan sesama dan yang satu2nya perintah mengandung janji yang kita terima di dunia ini. Sehingga bagaimana caranya kita menghormatinya menjadi hal yang penting agar hidup kita berbahagia dan panjang umur.

Dan dengan belajar hidup dalam otoritas yang benar, kita juga belajar menempatkan diri tidak menjadi egois, liar, tidak tahu aturan, tidak menjadikan diri sebagai pusat kehidupan. Bukan apa yang menyenangkan diri kita yang menjadi ukuran benar, tetapi juga apa yang dibutuhkan orang tua kita, sesama kita dan terlebih hal2 yang menjadi rancangan Allah. Dengan demikian kita tidak menjadi mudah marah saat kepentingan kita dilanggar orang lain. Karena kita bisa melihat berbagai kepentingan dan otoritas disekitar kita yang harus kita hormati dan akui.

Demikian pula dengan memilih bapak rohani kita dalam SATU gereja, dimana kita bisa bertumbuh dan dimuridkan dengan disiplin. Ini juga tanda kehidupan yang tunduk pada otoritas. Harus saya tekankan pada mereka yang hidup ibadahnya terus berpinndah2 dari satu gereja ke gereja lain, itu tanda yang jelas bahwa mereka pada dasarnya hidup dengan menjadikan dirinya pusat kehidupan yang tidak mau diatur dan didisiplinkan. Pilihlah gereja dimana saudara bisa bertumbuh, meski tidak ada gereja yang sempurna. Periksalah apakah saudara dipimpin otoritas yang membawa karakter saudara menjadi semakin setupa Kristus ? Itu pasti gereja yang benar. Tetaplah hanya di gereja yang demikian.

Tuhan Yesus memberkati.

hkw

Artikel Terkait

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 24

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 24

Hari 24 Jubah Kesulungan (4) Shalom hari ini kita akan membahas bagaimana cara kita memperoleh Jubah Kesulungan? Beberapa yang kita temukan didalam Alkitab : 1. Mendapatkan langsung dari Tuhan. Orang-orang tertentudalam proses hidupnya dengan Tuhan, mereka mendapatkan...

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 19

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 19

Hari 19 Membentuk Nurani yang murni. Yohanes 8:2-9 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan...

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 9

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 9

Hari 9 Rumah Kesukaan Tuhan Shalom, puji Tuhan yang saya mau bagikan kali ini adalah sebuah teguran dan bagaimana Tuhan membuka mata saya untuk lebih intim lagi dengan Dia. Ada sebuah tokoh di Alkitab yang saya kagumi selain Tuhan Yesus tentunya, ia adalah Daud, dan...

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *