I, ST1

Buku Saat teduh 1 Bagian 5 – Part 26

by | Feb 1, 2024 | 0 comments

Hari 26

I. Kemarahan.

2. Mengembangkan kehidupan selalu bersukacita : karakter yang dihasilkan adalah SUKACITA.

Roma 8:28 (TB)  

Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah.

Isi hati kita akan terungkap saat menghadapi orang2 atau peristiwa2 yang menjengkelkan apakah kita akan marah atau mengucap syukur. Bila kita tahu bahwa Allah peduli dan memperhatikan tiap detil kehidupan kita dan kita benar2 percaya tentang kebenaran itu, maka seharusnya apapun yang kita alami dan hadapi, kita akan menerimanya dengan sukacita. Mengapa ? Karena mata kita tertuju pada Allah yang kita tahu begitu mengasihi kita anak2-Nya, bukan pada apapun yang lain disekitar kita. Kalau Allah sudah berjanji akan turut serta dalam segala hal (termasuk kejadian2 terburuk menurut kepentingan diri), itu pasti akan mendatangkan kebaikan buat kita. Lalu siapa kita yang berani menentang cara kerja Allah.

Seharusnya setiap kali kita menghadapi sesuatu yang buruk, kita memiliki sikap hati untuk berterimakasih. Karena kita lihat ada tangan Allah yang tersembunyi dibalik peristiwa itu,dan kita dengan penuh syukur dan gairah menunggu2 saat Allah menyingkapkan maksud kebaikan-Nya atas peristiwa (buruk) itu. 

Menemukan alasan Allah membiarkan itu terjadi.

Sukacita adalah ekspresi roh (ingat buah2 Roh). Sehingga secara mendasar bagi Allah ‘manusia roh’ kitalah yang paling rindu dibentuk melalui apapun juga terutama kejadian2 fana (sementara) di bumi ini. Ingat kita hidup di bumi ini hanya setitik (70-90 tahun) dibandingkan dengan lautan (kekekalan) hidup bersama dengan Allah. Sehingga bagi Allah, tentu akan mengijinkan anak2-Nya sekalipun  harus menderita sementara waktu asalkan menumbuhkan karakter Kristus : kerendahan hati, belas kasih untuk sesama dan kesabaran. Roma 5:3b-4, mengingatkan bahwa melalui kesengsaraan akan muncul ketekunan, dan baru muncul ketahanan uji yang berujung pada pengharapan (gairah hidup). Jadi setiap kali orang2 dan peristiwa2 yang tidak sesuai dengan yang kita inginkan terjadi, tenangkan hati, lihatlah dan percayalah ada alasan mengapa itu diijinkan kita hadapi. Jangan marah, tetapi bersukacitalah, karena Allah ingin mengerjakan sesuatu yang istimewa lagi dalam ‘manusia roh’ kita. Sebuah karakter Kristus yang belum kita miliki akan segera terbentuk.

Menyadari bahwa Allah menulis di bab-bab terakhir.

Saya teringat nasehat orangtua saya : tunggulah dengan percaya, ceritanya belum tamat. Demikianlah kita harus terus yakin dan percaya kepada Allah, ujungnya adalah Allah. Ia merancangkan hidup kita untuk melakukan pekerjaan2 besar yang telah Allah persiapkan sebelumnya, Ef 2:10. Tetapi untuk siap melakukan tanggungjawab itu maka kita perlu melewati berbagai tantangan bahkan penganiayaan yang seperlunya untuk membentuk karakter kita. Paulus menuliskan di 2 Tim 2:12a, jika kita menderita, kita akan ikut memerintah bersama Kristus. Dan di Ratapan 3:27,30, cercaan dan kuk pada masa muda itu layak disandangnya. Oleh karenan itu, kita bisa terus bersukacita ketika semua orang terus melemparkan perkataan jahat dan penuh rekayasa, karena upah kita besar di dorga. Dan bukankah nabi2 juga mengalami aniaya, Mat 5:12b.

Saudaraku, kita harus belajar percaya dan memahami cara kerja Bapa kita. Karena karakter2 Kristus yang menjadi tujuan-Nya, karena itu memiliki nilai kekal, maka Allah mengijinkan berbagai peristiwa buruk terjadi. Karena hanya melalui itu, kita belajar mematikan kesombongan dan keangkuhan diri diganti dengan keyakinan, kasih, pengharapan serta campur tangan Allah. Hanya saat kita anhkat tangan maka, Allah akan turun tangan, dan itu biasanya harus dipaksa dengan tingkat masalah yang berat. Saya teringat pesan kakak rohani saya, kamu bisa memilih dengan keras atau dengan ringan kamu menyerah pada pembentukan karakter Kristus didalam dirimu.

Penerapan pribadi :

apakah saya menyakini sepenuh hati bahwa tidak ada apapun yang bisa terjadi dalam hidup saya tanpa seijin Allah yang memiliki tujuan baik atasnya ? Oleh karenanitu, saya bisa terus bersukacita dan bergairah saat menjalaninya bahkan ditengah2 situasi yang paling buruk sekalipun. Karena ujungnya belum selesai yaitu suatu keindahan yang tiada terkira tersedia diujung sana.

Allah kita sebagai Bapa telah sangat terjaga reputasinya sepanjang zaman, pernahkan saya meragukan reputasi Allah ? Dan berusaha menjalani hidup dengan kekuatan saya sendiri ?

coba lihat berbagai tantangan kehidupan yang pernah kita jalani, tuliskan daftar bagaimana Allah memakai semua itu untuk mendatangkan kebaikan yang luar biasa saat ini. Ingat saat saudara putus pacar ? Bukankah Allah justru menyediakan yang jauh lebih sempurna buat saudara? 

perhatikan dengan seksama, apakah penderitaan yang kita alami itu benar2 disebabkan oleh kesetiaan kita pada Kristus ? Bukan pada kesalahan, dosa atau kejahatan kita ? Atau bahkan sebagai akibat dari kemarahan, kejengkelan dan sikap2 salah yang tidak terkendali ?

apapun penyebabnya bila kita datang mengakui dosa dan kesalahan dan memohon pertolongan Allah, maka kita akan tetap menemukan pembelajaran kehidupan yang indah.

Saudaraku kemarahan selalu dimulai seperti api kecil, tetapi jika tidak dipadamkan, ia akan berubah menjadi kemurkaan seperti api unggun. Dan kalau terus dibiarkan pada akhirnya kemarahan menjadi kebencian, seperti kobaran api yang melalap hutan. Dan sangatlah besar kerugian yang harus ditanggung oleh diri sendiri dan orang lain. Dan memadamkan amarah hanyalah efektif dan lestari ketika kita mengembangkan karakter yang diajarkan Kristus, kita sudah belajar untuk bertobat dan bersukacita, kita akan terus melanjutkan sampai ke-7 nya tuntas. Saudaraku kita harus belajar percaya dan memahami cara kerja Bapa kita. Karena karakter2 Kristus yang menjadi tujuan-Nya, karena itu memiliki nilai kekal, maka Allah mengijinkan berbagai peristiwa buruk terjadi. Karena hanya melalui itu, kita belajar mematikan kesombongan dan keangkuhan diri diganti dengan keyakinan, kasih, pengharapan serta campur tangan Allah.

Tuhan Yesus memberkati.

hkw

Artikel Terkait

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 24

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 24

Hari 24 Jubah Kesulungan (4) Shalom hari ini kita akan membahas bagaimana cara kita memperoleh Jubah Kesulungan? Beberapa yang kita temukan didalam Alkitab : 1. Mendapatkan langsung dari Tuhan. Orang-orang tertentudalam proses hidupnya dengan Tuhan, mereka mendapatkan...

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 19

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 19

Hari 19 Membentuk Nurani yang murni. Yohanes 8:2-9 Pagi-pagi benar Ia berada lagi di Bait Allah, dan seluruh rakyat datang kepada-Nya. Ia duduk dan mengajar mereka. Maka ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi membawa kepada-Nya seorang perempuan yang kedapatan...

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 9

Seri Warna Sari Kehidupan Bersama Allah – Part 9

Hari 9 Rumah Kesukaan Tuhan Shalom, puji Tuhan yang saya mau bagikan kali ini adalah sebuah teguran dan bagaimana Tuhan membuka mata saya untuk lebih intim lagi dengan Dia. Ada sebuah tokoh di Alkitab yang saya kagumi selain Tuhan Yesus tentunya, ia adalah Daud, dan...

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *