ST1, X

Buku Saat teduh 1 Bagian 5 – Part 18

by | Feb 1, 2024 | 0 comments

Hari 18

Mengapa kita percaya kebohongan ?

Yohanes 8:44 (TB)

Iblislah yang menjadi bapamu dan kamu ingin melakukan keinginan-keinginan bapamu. Ia adalah pembunuh manusia sejak semula dan tidak hidup dalam kebenaran, sebab di dalam dia tidak ada kebenaran. Apabila ia berkata dusta, ia berkata atas kehendaknya sendiri, sebab ia adalah pendusta dan bapa segala dusta.

Perkatakan keras Tuha Yesus yang ditujukan para parisi ini menegaskan bagaimana berbahayanya hidup dalam kebohongan, berada diluar standar kebenaran Allah. Kebohongan adalah tanda kita masuk dalam perlawanan dengan Allah, menimbulkan pertentangan dengan nurani, merusak jiwa dan menyebabkan penyakit2 mematikan. Lalu mengapa kita percaya kebohongan kalau ia menyebabkan stres dan menentang Allah ?

1. Karena kita meninggikan intelek kita.

Setiap manusia telah dibekali hati nurani yang berisi standar2 moral dari Allah. Ketika pikiran intelek kita memutuskan atau melakukan hal2 yang bertentangan dengan nurani, mala.nurani kita akan membunyikan alarm. Disisi lain pikiran intelek kita ingin punya otoritas sendiri lepas dari Allah, ingat ini dasar dosa pemberontak iblis. Lihat saja, setiap kali orang menegur kesalahan/kebohongan kita, maka segera muncul dalam pikiran intelek kita seribu satu alasan pembenaran bukan ? Tanpa kehidupan didalam Firman, tanpa otoritas Roh Allah, kita pasti dikuasai ole pikiran intelek dan menikmati kebohongan.

2. Karena kita ingin percaya kebohongan.

Ketika Firman dan tuntunan Roh Kudus tidak kita hidupi, segera kita akan menyusun berbagai informasi yang mendukung keputusan diri sendiri. Contoh sederhananya, kita sudah memilih minum minuman yang tidak sehat, dan segera kita mencari informasi tentang berbagai penelitian yang menyatakan bahwa minuman itu aman dan baik bagi kesehatan. Tanpa kita berpikir jernih, apakah itu penelitian yang jujur atau disponsori oleh produsen ? Inilah liciknya manusia, untuk kebohongan yang dipilihnya, ia akan menumpuk alasan2 pembenaran yang menjawab kegelisahan nuraninya sendiri.

3. Karena budaya mendukung kebohongan.

Dasar pengembangan budaya sekuler saat ini adalah pengagungan intelek manusia, dan kepentingan manusialah yang menjadi tolok ukur kebenaran. Budaya mengelu-elukan gagasan bahwa setiap orang berhak memutuskan sendiri apa yang benar dan salah. Juga berbagai pengetahuan yang secara bebas dengan dasar kebebasan akademik, berujung pada pemikiran dan logika jahat yang berusaha mematikan suara nurani kita.

4. Karena kita terus mengulangi kebohongan kita.

Inilah prinsip paling berbahaya : kebohongan yang dilunag-ulang akan segera diterima sebagai kebenaran. Sebagai contoh berikut kebohongan2 yang turun-temurun diulang-ulang sampai kita anggap jebenaran :

manusia adalah penguasa masa depannya sendiri.

ikuti hatimu, dan lakukan apapun itu yang menyenangkannya.

semuanya berpusat pada kepentingan mu, kalau itu menguntungkan mu maka lakukan saja.

kamu muda hanya sekali, maka bersenang2lah saja. 

kalau semua orang melakukan, maka itu pasti benar.

5. Karena kebohongan menghasilkan kebohongan lebih banyak lagi.

Ketika kita berbohong, kita sedang merusak nurani, menjauhi Allah. Semakin sering kita menggemakan jebohongan maka suara Allah makin lemah, muncullah jebenaran pikiran kita sendiri yang selalu ditunggangi kepentingan iblis. Maka kita akan makin mengukai kebohongan yang menguntungkan diri, meskipun merugikan orang lain bahkan menentang Allah dan melupakan tujuan Allah atas hidup kita. Kebohongan itu seperti kuburan yang akan membenamkan kita pada kepalsuan kehidupan, meskipun pada ujungnya nanti kita akan mempertanggungjawabkan meskipun itu sudah terlambat.

Saudaraku terkasih, ingatlah bahwa satu2 jalan hidup ditengah2 zaman akhir ini hanyalah menjaga hidup kita dengan Firman, dengan mendengar, merenungkan siang dan malam, dengan sikap hirmat dan cinta hingga akan mengisi sistem kepercayaan didalam hati (roh). Hingga saat kebohongan berusaha memasuki hidup kita, maka kita akan sanggup untuk menghentikannya.

Tuhan Yesus memberkati.

hkw

Artikel Terkait

Buku Saat teduh 1 Bagian 5 – Part 101

Buku Saat teduh 1 Bagian 5 – Part 101

Allah merancangkan manusia sedemikian rupa jika hidup menentang kebenaran Firman, ia akan mengalami pertentangan dalam jiwanya seperti : kemarahan, rasa bersalah, nafsu, kepahitan, ketamakan, ketakutan dan kedengkian. Tetapi Allah berjanji bahwa semua keadaan ini bisa...

Buku Saat teduh 1 Bagian 5 – Part 100

Buku Saat teduh 1 Bagian 5 – Part 100

Hari 100 Penutup. Bagaimanakah kita bisa meraih pembaharuan kekuatan dari Allah ? Penutup. Bagaimanakah kita bisa meraih pembaharuan kekuatan dari Allah ? Yesaya 40:29-31, “Dia (Allah) memberi kekuatan kepada yang lelah dan menambah semangat kepada yang tiada...

Buku Saat teduh 1 Bagian 5 – Part 99

Buku Saat teduh 1 Bagian 5 – Part 99

Hari 99 VII. Kedengkian (Iri Hati). 7. Berdoa meminta Bapa mengirimkan pekerja, kualitas karakter yang dihasilkan : BELAS KASIH. Matius 9:38 (TB)   “Karena itu mintalah kepada tuan yang empunya tuaian, supaya Ia mengirimkan pekerja-pekerja untuk tuaian itu.”...

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *