Buku Renungan Harian GPA Bagian 9 – Part 41

by | Jan 31, 2024 | 0 comments

Stimulus-respons

Proses evaluasi yang dilakukan oleh sistem pikiran kita mulai dari masuknya stimulus sampai pada respons yang kita berikan sangat bersifat komplek. Stimulus dapat diberikan melalui 6 jenis objek yaitu : objek visual, objek suara, objek bau, objek rasa, objek sentuhan da objek pikiran. Stimulus eksternal itu akan ditangkap oleh indra kita dan diproses dalam pikiran sadar kita. Setelah itu informasi akan melawati RAS (Reticular Activating Syatem) yang merupakan penghubung pikiran sadar dan bawah sadar kita. Jika sudah masuk kedalam pikiran bawah sadar kita, maka akan disimpan sebagai suatu program neurotic. 

Dari penjelasan diatas kita dapat melihat adanya dua jenis pikiran yang kita miliki yaitu pikiran sadar dan pikiran bawah sadar. Keduanya sebenarnya merupakan satu kesatuan, saling berkomunikasi dan bekerja pada waktu bersamaan secara parallel. Pikiran sadar memiliki 4 (empat) fungsi :

1. Mengidentifikasi informasi yang masuk.

Informasi diterima melalui indra kita.

2. Membandingkan.

Informasi yang diterima dibandingkan dengan data base (referensi dan informasi) yang ada dalam pikiran bawah sadar.

3. Menganalisis.

Melakukan pemeriksaan terhadap informasi dengan cara mebagi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil agar dapat dilakukan pemeriksaan secara lebih teliti.

4. Memutuskan.

Memutuskan respons atau tindakan yang akan dilakukan terhadap informasi yang telah masuk.

Pikiran sadar terletak pada bagian korteks (otak besar) dan mulai berkembang pada usia 3 tahun. Kemampuan berpikir manusia melalui pikiran sadar hanyalah 8 – 12 % saja. Pada saat pikiran sadar mulai aktif, maka akan terbentuk pembatas permanen dengan pikiran bawah sadar. Pembatas ini dikenal dengan RAS yaitu Reticular Activating System. RAS berfungsi untuk menjaga keteraturan dalam kehidupan kita. Karena pikiran sadar dan pikiran bawah sadar  memiliki masing-masing karakteristik yang berbeda. 

Sedangkan pikiran bawah sadar, mulai berkembang sejak kita dilahirkan. Bahkan beberapa penelitian menyimpulkan sejak 3 bulan usia kandungan, pikiran bawah sadar mulai berfungsi. Pikiran bawah sadar terletak pada bagian medulla oblongata (saraf tulang belakang) kita. Berbeda dengan pikiran sadar yang selalu menganalisis setiap informasi yang masuk, pikiran bawah sadar memiliki sifat selalu menerima apapun informasi yang masuk tidak peduli itu baik ataupun buruk. 

Untuk mempermudah memahaminya, kalau kita melihat perilaku berpikir anak diusia Batita (bawah tiga tahun) mewakili perilaku bawah sadar kita. Ia selalu percaya dengan apapun informasi yang diterimanya, dia akan menirukannya (mengikutinya) tanpa perasaan benar ataupun bersalah. Informasi yang memiliki intensitas emosi yang tinggi dan terus menerus akan terekam sangat kuat dalam pikiran bawah sadar kita. Pikiran bawah sadar seumpama Spong yang siap menyerap informasi apa saja disekitarnya. 

Pikiran bawah sadar memiliki fungsi untuk menyimpan hal-hal sebagi berikut :

1. Kebiasaan.

a. Kebiasaan baik, kebiasan yang bersinergi dengan tujuan hidup kita. Hal ini  akan membuat kita lebih percaya diri dan lebih mudah untuk mencapai tujuan hidup kita.

b. Kebiasaan buruk, kebiasaan yang mensabotase tujuan hidup kita. Hal ini akan menghambat dan cenderung untuk mensabotase tujuan hidup kita.

c. Kebiasaan reflek, kebiasan menulis, membubuhkan tanda tangan, bernafas, dll.

2. Emosi.

Bagaimana perasaan kita terhadap suatu asosiasi neural terhadap perasaan kesedihan ataupun kesenangan. Perasaan ini baik terhadap benda, orang maupun keadaan atau hal-hal tertentu.

3. Memori jangka panjang.

Memori jangka panjang adalah informasi yang sudah bersifat permanen. Termasuk juga memori yang sulit untuk diakses lagi oleh pikiran sadar kita yang baru akan muncul pada saat terjadi goncangan atau tekanan emosi yang sangat tinggi. 

4. Kepribadian.

Pola respons terhadap informasi yang terbentuk permanen dalam pikiran bawah sadar yang akan menciptakan karakter individu. Pola respons ini akan bersifat tetap dan akan semakin kuat yang akan menciptakan ‘comfort zone’.

5. Intuisi.

Kemampuan kita untuk melakukan analisa informasi secara naluriah. Hal ini juga berkaitan dengan informasi yang kita yakini dan memiliki intensitas emosi tinggi seperti kepercayaan pada bidang spiritual.

6. Kreativitas.

Kemampuan untuk merekayasa dalam pikiran kita bagaimana mengubah sebuah impian menjadi kenyataan.

7. Persepsi.

Persepsi ini mucul karena asosiasi neural yang talah terjadi berulangkali yang kemudian kita simpan sebagai bentuk keyakinan bagaimana kita melihat dunia sekitar kita. Persepsi lebih mudah dibayangkan sebagai kacamata yang selalu kita pakai saat melihat sekitar kita.

8. Belief dan value.

Belief merupakan segala seuatu yang kita anggap benar. Belief akan menjadi referensi dalam menanggapi impuls ekternal yang kita terima. Sedangkan value adalah gabungan berbagai belief yang menjadi ‘core belief’, ialah yang menentukan focus kehidupan kita.

Pikiran Sadar Pikiran Bawah Sadar

Dapat menangani 5 – 9 bit informasi dalam satu saat

Berpikir berurutan

Logis

Linier

Berpikir (pengalaman sekun-der)

Sadar

Gerakan sadar

Sadar hanya pada masa kini

Mencoba mengerti masalah

Memilih/mengarahkan tujuan

Disengaja

Verbal

Analitis

Fokus terbatas

Pemelajaran bersifat kognitif

Memproses sekitar 0,5 detik setelah kejadian

Pikiran

Konsentrasi, siaga

Pilot, navigator

Otak

Mesin pada otak

Kecerdasan 12 %

Power 1 x Dapat menangani 2,3 juta bit informasi dalam satu saat

Intuitif dan menghubungkan

Berpikiran simultan

Acak

Merasa (mengutamakan pengalaman primer)

Tidur, mimpi, dll

Gerakan tak sadar

Gudang penyimpanan informasi/memori

Mengetahui solusi

Membuat tujuan tercapai

Otomatis

Non-verbal

Sintesis

Tak terbatas dan ekspansif

Pembelajaran bersifat eksperi-mental

Memproses real time

Perasaan

Rileks, tenang

Mesin, eksekutor

Seluruh tubuh

Mesin pada jantung

Kecerdasan 88 %

Power 5000 x

Yang memiliki pengaruh dalam hidup pendek biasanya juga akan diputuskan dalam waktu pendek, sedangkan yang panjang juga dipikirkan lebih panjang. Tetapi dalam anomali masyarakat yang ‘pa(pendek akal’. Justri yang jangka panjang diputuskan dalam jangka sangat pendek. Contoh serangan fajar setiap kali pilkada, dan pilpres……

Artikel Terkait

Buku Renungan Harian GPA Bagian 9 – Part 43

Buku Renungan Harian GPA Bagian 9 – Part 43

“Sapa salah seleh” (bhs jawa) Pada masanya setiap orang akan menuai perbuatannya. Saat itu terjadi tidak akan ada yang sanggup mencegahnya. Selalu membuat rencana dalam 3 tahap : pendek, sedang dan panjang. Ketiganya harus sama2 berisi target ideal dan minimal yang...

Buku Renungan Harian GPA Bagian 9 – Part 42

Buku Renungan Harian GPA Bagian 9 – Part 42

Membalikkan zaman adalah kemustahilan (fenomena Jokowi). Ir. Heru Kustriyadi Wibawa MSc.  Fenomena kepemimpinan Jokowi dalam tiga tahun sudah mendunia. Menjadi salah satu pembicaraan hangat baik dikalangan politisi maupun akademisi termasuk ekonom dunia....

Buku Renungan Harian GPA Bagian 9 – Part 40

Buku Renungan Harian GPA Bagian 9 – Part 40

Perubahan Pemograman Bawah Sadar Jarak sekolah saya dengan rumah kira-kira 5 km, cukup jauh  bila ditempuh dengan berjalan kaki. Bukan hanya capek, tetapi yang lebih mengganggu pikiran saya adalah perasaan “miskin” dan “malu” kalau harus jalan kaki, masa naik bus...

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *