Buku Renungan Harian GPA Bagian 9 – Part 40

by | Jan 31, 2024 | 0 comments

Perubahan Pemograman Bawah Sadar

Jarak sekolah saya dengan rumah kira-kira 5 km, cukup jauh  bila ditempuh dengan berjalan kaki. Bukan hanya capek, tetapi yang lebih mengganggu pikiran saya adalah perasaan “miskin” dan “malu” kalau harus jalan kaki, masa naik bus saja tidak punya uang. Saya bertekad untuk menghilangkan perasaan itu, dengan cara : kalau saya punya uang, justru saya berjalan kaki. Perasaan saya mulai berubah, mau naik bus atau tidak itu pilihan saya sendiri, entah saya punya uang atau tidak. Akhirnya saya tidak lagi merasa terbeban saat saya berjalan kaki kesekolah, kapanpun saya mau, dan dalam keadaan punya uang atau tidak

Memang perubahan pada awalnya akan mengalami pencemoohan, penentangan keras, sebelum akhirnya diterima karena telah terbuki kebenarannya. Jadi janganlah terlalu ‘risau’ apabila terjadi sabotase dan penolakan dari pikiran bawah sadar kita. Resistensi itu biasanya akan muncul dengan cara memunculkan emosi tertentu dari pikiran bawah sadar kita yang menimbulkan ketidaknyamanan, perasaan bersalah maupun ketakutan.

Manusia digerakkan oleh dimana dia meletakkan hatinya, menaruh fokus kehidupannya. Seluruh kekuatan dan daya hidupnya akan dicurahkan ditempat itu untuk menggapai hasratnya.

Jadi yang terpenting adalah dimanakah kita meletakkan keinginan yang benar-benar membuat hati kita berdebar2, penuh keingintahuan, serta membangkitkan kegairahan yang luar biasa sampai men’drive’ seluruh kelenjar hormon kita. Nggak bisa nunggu2 pingin terus bekerja dan bekerja untuk mewujudkannya.

Karena keberhasilannya sudah merupakan sebuah kepastian.

Kalau hidup kita belum menikmati sebuah keberhasilan, tanyalah terlebih dahulu….. apakah kita sudah memiliki kegairahan dan meletakkannya ditempat yang tepat ??  Jangan2 kehidupan kita, adalah kehidupan yang ‘flat’, ala kadarnya, sekedar menyelesaikan umur saja.

Memaksimalkan potensi diri adalah sebuah tanggungjawab yang memiliki resiko besar, karenakeberhasilanya menentukan seberapa besar kehendak Sang Pencipta terwujud nyata dalam kehidupan ini. Kegagalan memaksimalkan diri juga dapat berarti kegagalan perjumpaan dengan Sang Pencipta.

Artikel Terkait

Buku Renungan Harian GPA Bagian 9 – Part 43

Buku Renungan Harian GPA Bagian 9 – Part 43

“Sapa salah seleh” (bhs jawa) Pada masanya setiap orang akan menuai perbuatannya. Saat itu terjadi tidak akan ada yang sanggup mencegahnya. Selalu membuat rencana dalam 3 tahap : pendek, sedang dan panjang. Ketiganya harus sama2 berisi target ideal dan minimal yang...

Buku Renungan Harian GPA Bagian 9 – Part 42

Buku Renungan Harian GPA Bagian 9 – Part 42

Membalikkan zaman adalah kemustahilan (fenomena Jokowi). Ir. Heru Kustriyadi Wibawa MSc.  Fenomena kepemimpinan Jokowi dalam tiga tahun sudah mendunia. Menjadi salah satu pembicaraan hangat baik dikalangan politisi maupun akademisi termasuk ekonom dunia....

Buku Renungan Harian GPA Bagian 9 – Part 41

Buku Renungan Harian GPA Bagian 9 – Part 41

Stimulus-respons Proses evaluasi yang dilakukan oleh sistem pikiran kita mulai dari masuknya stimulus sampai pada respons yang kita berikan sangat bersifat komplek. Stimulus dapat diberikan melalui 6 jenis objek yaitu : objek visual, objek suara, objek bau, objek...

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *