PERGUMULAN PEMIKIRAN
Inilah Negeri yang disebut Indonesia.
Ketika tulisan ini sedang dibuat, hampir semua orang telah begitu lelah, penat dan marah terhadap lambatnya perbaikan di negeri ini. Setiap hari yang terpampang diberita koran dan televisi adalah perilaku dan kebijakan para petinggi negeri yang semakin jauh dari kepentingan rakyat yang semakin merana. Sepertinya semua orang asyik dengan kepentingannya sendiri tanpa harus peduli pada penderitaan sesamanya.
Masih adakah cara untuk memperbiki negeri ini ? Apakah dengan memotong ‘satu generasi’ atau bahkan ‘dua generasi’ seperti yang diyakini sekelompok orang yang ditempel pada spanduk-spanduk di pinggir jalan Jakarta beberapa waktu silam ? Tidur panjang seluruh penghuni negeri berbuah kesesatan, kehilangan jati diri dan kemanusiaan, berujungkan pemutarbalikan bukan saja sejarah tetapi juga norma-norma kehidupan. Masih adakah harapan negeri ini menjadi negeri yang aman, tenteram, sejahtera dengan masyarakatnya yang santun dan saling menghormati ?
Mulai dari mana ? Dari siapa ? Emang bisa tahan ?
Begitulah terus meneru pertanyaan itu bergulir dikepala.
Ketika perselingkuhan telah terjadi secara bebas dan terbuka antara penguasa, pengusaha, penegak hukum, penegak keadilan, agamawan, seniman maka sempurnalah kejahatan itu.
Tidak ada peluang sama sekali untuk memperbaikinya
kalau berdasarkan akal sehat dan kemampuan manusia.
Tetapi bukankah hidup ini, bumi ini, bangsa ini bahkan diri ini bukan milik kita ?
Bukankah kita hany dititipi olehNya ?
Tuhan turunlah, utuslah, bekerjalah di sini di bumi Indonesia ini.
Kami walaupun sedikit juga masih ada dengan sisa-sia iman dan percaya kami.
Tubuh yang lebam dan secarik kain menempel dibadan kami.
Tapi hati kami massih milikMu Tuhan….
Bantulah kami untuk membersihkan hati dan jiwa mereka.
Serta memenangkanMu.
Amien
0 Comments