Buku Renungan Harian FB Bagian 7 – Part 13

by | Jan 26, 2024 | 0 comments

Saya mau share ke saudara saudara semua, saya sungguh2 berharap temen2 bisa menangkap apa yang Tuhan mau kita mengerti hari hari ini.. Semoga memberkati..

Mengapa kita perlu Roh Tuhan dalam hidup kita?

Kejadian 1:1-4 => Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi.  Bumi belum berbentuk dan kosong; gelap gulita menutupi samudera raya, dan Roh Allah melayang-layang di atas permukaan air. Berfirmanlah Allah: “Jadilah terang.” Lalu terang itu jadi.  Allah melihat bahwa terang itu baik, lalu dipisahkan-Nyalah terang itu dari gelap.

Firman Tuhan mengatakan pada ayat pertama kalimat pertama “Pada mulanya Allah”. Sesuatu yang tidak bisa ditawar lagi dan itu harus menjadi sesuatu yang baku dalam hidup kita, bahwa pada mulanya bukan ide kita, bukan kekuatan kita, bukan nama yang lain, tetapi pada mulanya Allah.

Nah apa yang Dia buat? Kalau itu berasal dari Allah maka akan dasyat sekali, kata menciptakan dalam arti hurufiahnya memiliki arti recreate, dari bumi yang lama, dalam keadaan hancur, kosong dan tidak ada apa2 selama jutaan tahun, dan ternyata bumi tidak bisa memperbaiki dirinya sendiri, alam tidak bisa memperbaiki diri sendiri.

Dan manusia (kita) diciptakan dari debu tanah dari bumi ini dan kita memiliki sifat yang sama yaitu kita tidak bisa memperbaiki diri kita sendiri, sampai kejadian 1:1 berkata “Pada mulanya Allah”, ketika Allah memulai maka semua penantian itu berakhir dan tiba2 recreate itu terjadi, Dan bagaimana Allah menciptakan bumi ini yang begitu hancur dan gelap.

Pada ayat yang berikutnya dikatakan “Bumi belum berbentuk dan kosong dan Roh Allah melayang layang” dalam KJV dikatakan “And Holy Spirit move” setelah di tunggu dan tidak apa apa, ada Satu oknum yang harus bergerak lebih dulu untuk me-recreat sesuatu yang lebih baik lagi. Tanpa Pribadi itu yang bergerak pertama kali tidak akan ada perbaikan apapun di tengah2 kita. Kalau kita tidak memahami kejadian 1:1 kita tidak mungkin memahami seluruh pekerjaan Allah yang ditulis selanjutnya, kita akan selalu salah menangkap terus.

Bumi tidak bisa memperbaiki dirinya sendiri, berapa sering kita berusaha berbuat baik mungkin hanya berhasil 1-2 hari dan kemudian gagal lagi, dengan kekuatan kita, kita tidak bisa memperbaiki diri kita sendiri, dibutuhkan Allah sebagai yang pertama dan RohNya yang harus bergerak lebih dulu atas kehidupan kita.

Kerinduan hati Allah adalah memiliki umat yang bekerja dan bergerak bersama Roh Allah dalam segala aspek kehidupan bahkan sebelum gerejaNya ada, Allah selalu mencari orang2 yang bisa bekerja sama dengan RohNya, dan banyak orang2 percaya yang sebetulnya Tuhan mengharapkan kita memahami akan Dia, dan bergerak bersama Dia. Tapi justru terjadi sebaliknya.

Kita lihat sebuah pristiwa dalam 1 Samuel 1:13,15 yang menceritakan tentang seorang wanita bernama Hana, seorang mandul dan sering disakiti oleh madunya, dan apa yang terjadi? Imam yang diurapi Tuhan yang seharusnya bisa mendeteksi apa yang terjadi di dalam diri manusia melalui Roh yang hinggap padanya ternyata hanya bisa menilai orang lain dari luarnya. Dalam Amplified Bible Hana menjawab “Bahwa rohnya sedang sedih, terluka  (sorrowful spirit).

Dan sebenarnya mulai hari itu revival atas Israel mulai dihitung, karena dari rahimnya akan muncul seorang hakim yang diurapi Tuhan dan namanya Samuel, dan bagaimana imam ini yang pernah diurapi Allah tidak bisa mendekteksi bahwa Roh yang pernah mengurapi dia sedang bekerja pada wanita ini, dan ini seringkali terjadi di gereja bahwa tidak semua hamba Tuhan yang melayani bisa menangkap apa yang RohNya sedang kerjakan, dan ini yang berbahaya, karena sering kita terjebak pada penampilan luar, tapi sebenarnya sebagai Imamat yang Rajani kita bisa sensitif terhadap apa yang RohNya kerjakan.

Kita lihat Markus 6 bahwa ternyata orang yang dekat dengan Yesus pun bisa melakukan kesalahan yang sama dengan Eli.

Markus 6:45-52 => Sesudah itu Yesus segera memerintahkan murid-murid-Nya naik ke perahu dan berangkat lebih dulu ke seberang, ke Betsaida, sementara itu Ia menyuruh orang banyak pulang. Setelah Ia berpisah dari mereka, Ia pergi ke bukit untuk berdoa. Ketika hari sudah malam perahu itu sudah di tengah danau, sedang Yesus tinggal sendirian di darat. Ketika Ia melihat betapa PAYAHNYA mereka mendayung karena angin sakal, maka kira-kira jam tiga malam Ia datang kepada mereka berjalan di atas air dan Ia hendak melewati mereka. Ketika mereka melihat Dia berjalan di atas air, mereka mengira bahwa Ia adalah hantu, lalu mereka berteriak-teriak, sebab mereka semua melihat Dia dan merekapun sangat terkejut. Tetapi segera Ia berkata kepada mereka: “Tenanglah! Aku ini, jangan takut!” Lalu Ia naik ke perahu mendapatkan mereka, dan anginpun redalah. Mereka sangat tercengang dan bingung, sebab sesudah peristiwa roti itu mereka belum juga mengerti, dan hati mereka tetap degil. 

Pristiwa itu menggambarkan para murid kepayahan, dan banyak anak2 Tuhan di akhir2 ini mengalami kepayahan dalam menghadapi dunia, kalau kita hidup tanpa pewahyuan akan Yesus Kristus akan membuat hidup kita payah, tapi ketika Yesus menyatakan diriNya dan berkata I AM (AKU ini) maka angin itu redalah, nah kata reda dalam bahasa inggrisnya dikatakan “and the wind ceased ( sank to rest as if exhausted by its own beating).” Kata reda (ceased) diartikan seperti orang yang mukulin tembok dan teler sendiri, pada waktu Yesus diwahyukan dalam hidup kita, iblis kecapean ngadepin kita, tapi tanpa pengenalan akan Kristus, kita teler ngadepin dunia. Tanpa pengenalan akan Tuhan, Tuhan bisa kita anggap hantu, hantu bisa kita anggap Tuhan, selalu kebalik. Kenapa demikian? ayat ke 52 menjelaskan “For they failed to consider or understand [the teaching and meaning of the miracle of] the loaves; [in fact] their hearts had grown callous [had become dull and had lost the power of understanding].” Mereka kehilangan kuasa untuk mengerti bahkan di tengah2 mujizat yang begitu besar mereka kehilangan kuasa untuk mengerti.

Ini adalah kekuatan yang paling basic dalam hidup kita, ketidaksanggupan kita melihat RohNya bekerja, membuat kita melihat saat RohNya bekerja kita sangka itu hantu. Ini yang terjadi pada Eli. Apa yang terjadi di zaman Eli sebenarnya, mari kita lihat

1 Samuel 2 : 12 => Adapun anak-anak lelaki Eli adalah orang-orang dursila; mereka tidak mengindahkan TUHAN, (The sons of Eli were base and worthless; they did not know or regard the Lord.) 

Hidup kita akan worthless (Tidak berguna, tidak berharga) kalau kita tidak kenal dan tidak menghargai Tuhan.

Amos 6:1,6 => Celaka atas orang-orang yang merasa aman di Sion, atas orang-orang yang merasa tenteram di gunung Samaria, atas orang-orang terkemuka dari bangsa yang utama, orang-orang yang kepada mereka kaum Israel biasa datang! yang minum anggur dari bokor, dan berurap dengan minyak yang paling baik, tetapi tidak berduka karena hancurnya keturunan Yusuf! 

Apa yang bikin Tuhan berkata CELAKA? Saya mau berikan satu warning untuk kita, sepanjang hidup kita, kita sudah menikmati banyak hal, kita lihat RohNya kerja, mujizat demi mujizat, pengurapan dari minyak yang terbaik, kita minum dari bokor anggur baru, Tuhan memberkati kita.

TAPI ini yang Tuhan sesali,mereka tidak meratapi dari kehancuran orang – orang keturuan Yusuf, sebenarnya dari semua pesta yang Tuhan beri bukan untuk membuat kita berpesta pora dan selesai, Tuhan mau kita bergerak lebih banyak setelah kita minum anggurNya dan diurapi dengan minyakNya maka hal berikutnya yang  Allah rindukan adalah supaya hati kita sensitif terhadap hati Bapa, ketika hatiNya berduka atas gerejaNya biarlah hati ita mengerti akan hati Tuhan, Tuhan beri kita RohNya supaya kita ngerti akan hatiNya, kesedihan dari Allah sendiri.

Dan kalau itu terjadi maka kita akan setiap hari bisa bertemu dengan Roh Allah, yang Tuhan inginkan adalah kepekaan akan hatiNya. Amin

Pengurapan Raja dan Imam

Shallom, ijinkan saya pada malam ini membagikan sesuatu yang menurut saya sangat kita butuhkan hari hari ini untuk menyambut lawatan Tuhan yang luar biasa, beberapa bulan dan minggu ini mungkin banyak dari temen2 yang mendengar kalimat “Yobel Besar”, di satu sisi Yobel bicara soal berkat Tuhan yang luar biasa yang akan dicurahkan, dan saya percaya itu akan terjadi tapi disisi lain Yobel bicara soal tuaian dan lawatan jiwa2 terbesar sebelum Tuhan datang kedua kali, dan kita perlu mempersiapkan diri.

Kalau kita membaca alkitab sebenarnya ada 2 tokoh yang istilahnya “alfa dan omega” nya Israel  pada waktu mereka hidup di Mesir. Dan mereka itu adalah Yusuf dan Musa. Kenapa disebut alfa dan omega? Karena Yusuf itu seperti Alfanya, dimana dia adalah orang yang diutus mendahului Yakub dan anak – anaknya, dialah orang yang pertama kali masuk ke Mesir, dialah yang membawa Israel masuk ke Mesir. Tetapi Musa adalah omeganya, dimana melalui Musa, Tuhan mengeluarkan orang Israel dari Mesir. Dua tokoh ini menyimpan tanggung jawab dan beban yang sangat berat dalam hidupnya, mereka punya kewajiban bukan hanya kepada Tuhan tetapi juga kepada umat Tuhan dan sesama manusia.

Ada ciri atau persamaan yang persis dari 2 tokoh ini dan itu jarang dijumpai pada tokoh lain seperti yang mereka alami. Apa yang berbeda dari Yusuf dan Musa?  Itu adalah penggabungan antara imam dan raja dalam hidup mereka dan itu yang membuat mereka mampu sungguh – sungguh, mengerjakan akan tugas dan tanggung jawab yang Tuhan tetapkan dalam hidup mereka.

Dan saya percaya pengurapan ini yang hari hari ini Tuhan mau beri buat setiap kita anak2Nya untuk menyelesaikan panggilanNya.

Kejadian 41:43-45 => Lalu Firaun menyuruh menaikkan Yusuf dalam keretanya yang kedua, dan berserulah orang di hadapan Yusuf: “Hormat!” Demikianlah Yusuf dilantik oleh Firaun menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir. Berkatalah Firaun kepada Yusuf: “Akulah Firaun, tetapi dengan tidak setahumu, seorangpun tidak boleh bergerak di seluruh tanah Mesir.” Lalu Firaun menamai Yusuf: Zafnat-Paaneah, serta memberikan Asnat, anak Potifera, imam di On, kepadanya menjadi isterinya. Demikianlah Yusuf muncul sebagai kuasa atas seluruh tanah Mesir. 

Di ayat 45 dikatakan  Firaun menamai Yusuf Zafnat-Paaneah. Nama ini memiliki arti “God Speak and He lives” (Tuhan bicara dan Dia hidup). Dan yang ajaib, Firaun memberikan Asnat anak Potifera, Imam di On kepadanya menjadi isterinya. Yusuf ini dilantik menjadi orang kedua dan sebagai raja muda di Mesir. Tetapi tidak sampai disitu, saat Firaun memberikan Asnat anak Potifera, imam di On, maka terjadi perubahan dimana dia menggabungkan kekuatan kerajaan dan kekuatan keimaman. Istilahnya Yusuf mempunyai 2 cincin di jarinya, satu dari Firaun dan satu lagi dari Imam di On.

Kemudian alkitab memberikan sebuah gambaran yang berbeda, di ayat 43 dikatakan “Yusuf dilantik menjadi kuasa atas seluruh tanah Mesir.” Ketika dia dilantik itu menandakan dia baru menerima satu cincin. Tetapi di ayat 45 dikatakan “Yusuf muncul sebagai kuasa atas seluruh tanah mesir” Dimana bedanya ? Kalau di ayat 43 Yusuf dilantik itu seperti sarjana yang diwisuda, misal jurusan ekonomi, diwisuda menjadi sarjana ekonomi. Tetapi untuk menjadi seorang ekonom atau ahli ekonomi maka kita harus terbukti muncul dengan semua potensi kekuatan dan keilmuan di tengah masyarakat. Nah untuk Yusuf muncul sebagai kuasa atas tanah mesir, itu terjadi setelah 2 kekuatan itu digabungkan, kekuatan kerajaan dan kekuatan keimaman.

Tapi bukan hanya Yusuf yang mengalami hal ini, rupanya hal ini dialami juga oleh Musa. Dalam kisah para rasul dikatakan “Musa dididik dalam segala hikmat orang Mesir.” Di zaman Musa, Mesir itu negara yang  memiliki kebudayaan paling maju, paling canggih, sampai mengalahkan budaya babel. Dan Musa berada di tengah – tengah peradaban itu karena dia dididik sebagai anak dari puteri Firaun. Alkitab mengatakan ia berkuasa dalam perkataan dan perbuatan, kedudukannya sangat tinggi, dan dia seorang yang sangat cerdas, brilian, ilmu kerajaan diserap habis dalam hidupnya. Tapi rupanya itu tidak cukup untuk membuat dia bisa membebaskan bangsa Israel.

Keluaran 16:16-21 => Adapun imam di Midian itu mempunyai tujuh anak perempuan. Mereka datang menimba air dan mengisi palungan-palungan untuk memberi minum kambing domba ayahnya. Maka datanglah gembala-gembala yang mengusir mereka, lalu Musa bangkit menolong mereka dan memberi minum kambing domba mereka. Ketika mereka sampai kepada Rehuel, ayah mereka, berkatalah ia: “Mengapa selekas itu kamu pulang hari ini?” Jawab mereka: “Seorang Mesir menolong kami terhadap gembala-gembala, bahkan ia menimba air banyak-banyak untuk kami dan memberi minum kambing domba.” Ia berkata kepada anak-anaknya: “Di manakah ia? Mengapakah kamu tinggalkan orang itu? Panggillah dia makan.” Musa bersedia tinggal di rumah itu, lalu diberikan Rehuellah Zipora, anaknya, kepada Musa. 

Musa sudah menerima didikan yang luar biasa, dia menyerap semua ilmu kerajaan tetapi buat Tuhan, jika sampai ada satu unity dalam keimaman dalam hidupnya, dia baru lengkap di pakai Tuhan untuk mengeluarkan orang israel dari Mesir. Untuk membawa orang israel ke mesir membutuhkan penggabungan kekuatan raja dan imam, untuk mengeluarkan Israel dari Mesir juga membutuhkan  akan kekuatan yang sama yang digabungkan menjadi satu. Dan inilah saatnya dimana dua kekuatan pengurapan ini, kita harus terima.

Seringkali ada orang yang sangat hebat dalam perkara keimaman, dimana dia begitu hebat ketika berdoa, dan syafaatnya luar biasa, sampai dia tahu peperangan rohani, dan bisa menyembah dengan sangat baik. Tetapi waktu bersentuhan dengan dunia, dengan berkat Tuhan, kekuatan kerajaanya sama sekali tidak punya. Tidak bisa memanage dan mengelola dengan baik. Sementara ada orang yang secara bisnis luar biasa, bisa memanage dan mengelola dengan begitu baik, tapi begitu diajak bicara soal yang rohani, sama sekali tidak mengerti, pokoknya tugasnya kasih duit, urusan perkara rohani urusan pendeta dan full timer.”

Saat ini kita sedang masuk masa yang berbeda, Tuhan berkata raja dan imam harus jadi satu dalam satu tangan kita bukan lagi terpisah tapi satu dalam kehidupan kita. Jika kita sedang berbisnis, di hari dan di detik yang sama tiba2 syafaat bisa keluar dan peperangan rohani terjadi. Ketika sedang peperangan rohani, di hari dan detik yang sama otak kita bisa menangkap dengan kuat ada peluang yang Tuhan buka untuk menghasilkan keuntungan bagi kerajaan surga. Kita sedang memasuki masa yang luar biasa, maka apa yang dimiliki Yusuf dan Musa, dua duanya harus menjadi bagian dari kehidupan kita.

Wahyu 1:6 => dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya, –bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya. Amin. 

Dalam terjemahan lain dikatakan  Dialah yang membuat kita menjadi imam – imam dan raja raja (kings and priest) dan keduanya harus digabung. Kita punya Tuhan yang luar biasa, tidak kebetulan kita punya 2 tangan, satu tangan seorang raja dan yang kedua tangan seorang imam. Tangan seorang raja bekerja dan memberkati sesamanya dan menjadi berkat yang luar biasa. Tangan seorang imam membawa, menadahkan doa dan penyembahan dan persembahan di hadapan Tuhan, jika kedua duanya digabung itulah yang Tuhan mau, dimana Dia rindu memberikan pengurapan itu buat setiap kita. Dan mari percaya hari hari ke depan akan lebih dasyat lagi.

Masing masing kita tidak bisa bekerja sendiri, kita harus menjadi bagian dari pasukan Tuhan yang luar biasa. Firman Tuhan berkata kita ini imamat yang rajani (The royal priesthood) imam imam kerajaanNya. Karena dalam tangan kita ada pengurapan raja dan apapun yang kita sentuh akan jadi, keadilan ditegakkan,  dan kemakmuran dimana mana.   Tetapi ada juga tangan imam yang terus menengadah dihadapan Tuhan, yang berkata “Tuhan tanpa Engkau kami tidak bisa, bukan karena kekuatan kami tapi karena berkat Tuhan yang ada dalam kehidupan kami”. Dan bayangkan jika kedua tangan ini menyatu dalam kehidupan kita, dalam waktu singkat bangsa ini akan dimenangkan dan nama Tuhan akan dipermuliakan.

Amin.

(SJL)

Artikel Terkait

Buku Renungan Harian FB Bagian 7 – Part 24

Buku Renungan Harian FB Bagian 7 – Part 24

Renungan Pagi. Tempe dan Tuhan. (kisah nyata seorang ibu dari Magelang) Di suatu desa hiduplah seorg ibu penjual tempe.  Tak ada pekerjaan lain yg dpt dia lakukan sbg penyambung hidup. Meski demikian, nyaris tak pernah lahir keluhan dr bibirnya.  Ia jalani...

Buku Renungan Harian FB Bagian 7 – Part 23

Buku Renungan Harian FB Bagian 7 – Part 23

Kisah simson di alkitab sebenarnya sangat tragis. Jangan sampai karakter dan keadaan Simson ada dalam hidup kita. Kita harus menyiapkan diri agar keadaan Simson tidak sampai terjadi dalam hidup kita atau bahkan jangan ada yang seperti Simson. Dalam kitab Hakim - hakim...

Buku Renungan Harian FB Bagian 7 – Part 22

Buku Renungan Harian FB Bagian 7 – Part 22

Shalom, puji Tuhan, saya diberi kesempatan untuk sharing dengan teman2 disini, hari ini saya mau bicara tentang mungkin sebuah teguran Tuhan untuk saya, yaitu tentang sayap, dalam Amsal 1:17 => Sebab percumalah jaring dibentangkan di depan mata segala yang...

0 Comments

Submit a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *