Iman Untuk Menerima Sebuah Mujizat

Untuk bisa menerima mujizat, maka sdh harus ada iman dahulu dlm hati kita, iman itu belum melihat – iman itu mendengar & percaya, iman itu jalan masuk kasih karunia, iman adalah koneksi Ilahi, tanpanya kita tdk bisa menyenangkan Tuhan, karena tanpa iman berarti kita tidak welcome Tuhan bekerja dlm hidup kita.

Luk 1:11-64 

Doa permohonan adalah berasal dari kita idenya tapi harus sesuai dengan FT, karena kalau permintaan kita hanya untuk menyenangkan kedagingan kita maka tidak akan dikabulkan karena efeknya buruk buat kita & merusak kita. 

Mintalah sesuai janji2 Tuhan, spt kesembuhan, kekuatan dlm mengatasi masalah, penghiburan dll,  tidak perlu tunggu mengalami hal2 spesial spt Zakharia yg dikunjungi malaikat. Jika merasa kurang mantap memohon sendirian, ajaklah saudara seiman berdoa bersama. Tentu saja jawaban Tuhan belum tentu mengikuti apa yg kita minta / sesuai waktu yg kita minta, tapi pastilah dijawab.

Ay 13 – 15 Tuhan menjawab doa Zakaria & memberikan mujizat – seorang anak dgn tugas special & tanggung jawab special – membuka jalan bagi Tuhan Yesus. Mujizat ini harus diterima dgn penuh tanggung jawab. Jangan spt raja Hizkia setelah diberi perpanjangan umur 15 tahun lagi, malah jadi sombong & membawa petaka bagi bangsa Israel. Ingat berkat terbesar itu bukanlah mujizat, tapi takut akan Tuhan.

Bapa kita gampang luluh hatinya kalau kita meminta padaNya sesuai dgn janji FT, tidak perlu buat janji2 / nazar yg tdk bisa tepati. Datang padaNya dgn rendah hati & percaya.

Ay 18 – 20 Zakaria tdk percaya pd perkataan malaikat krn ia & istrinya sdh tua – fokusnya pada keterbatasan dirinya. Beda response dgn Maria yg percaya pd perkataan malaikat & meminta penjelasan bagaimana hal itu akan terjadi – fokusnya pd janji & pemberi janji. 

Akhirnya Zakaria jadi bisu, jika mulut kita tidak bisa sepakat dgn Tuhan, lebih baik jangan berkata apapun karena kata2 kita akan melawan rencana Tuhan, akan mengacau & meruntuhkan. 

Jika hati & mulut kita tidak penuh Roh Kudus, kembalilah pd ruang doa kita, karena lidah kita dpt memberkati & menghidupkan atau dpt mematikan. 

Ay 59 – 64 orang2 heran krn Zakaria memberi nama anaknya Yohanes yg nama ini belum pernah ada pada silsilah keluarga mereka – disini berbicara agar kita tidak membanding2kan mujizat yg kita terima dgn yg diterima orang lain krn mujizat buat tiap orang itu special. Setelah Zakaria percaya, maka ia dapat berbicara lagi krn sdh tidak akan menghalangi pekerjaan Tuhan. 

Iman untuk menerima sebuah mujizat:

1. Pengakuan iman kita jangan salah 

Jangan kita mendukakan Roh Kudus dgn perkataan kita. Belajar dengankan kata2 kita sendiri, kalau kata2 kita pesimis & membuat putus asa, tentu Roh Kudus jadi berduka. 

2. Setuju dengan Tuhan, mendatangkan kuasa

Kita harus sepakat dgn Tuhan & bukan memaksa Tuhan sepakat dgn kemauan kita. 

3. Hadirat Tuhan menggenapi firmanNya

Hadirat Tuhan yg menciptakan. Datang pada Tuhan, mengundang hadiratNya, maka janji2Nya akan terjadi, karena kedekatan kita pada Tuhan.

Amin untuk Firman Tuhan!