Kasih dan Kehadiran Allah lebih besar dari badai hidup apapun.
2 Korintus 4:8-9 (TB) Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;
kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.
Apakah saudara sedang merasakan berada ditengah badai kehidupan saat ini ? Sakit, penderitaan, kesusahan, kesukaran, tantangan, kehilangan, penghianatan atau perpisahan ? Kita seperti ditengah badai, sendiri, tidak tahu arah tujuan, bingung dan hampir menyerah.
Rasul Paulus mengalaminya, penyakit, tantangan alam, kebencian, penghianatan bahkan permusuhan juga penganiayaan karena mewartakan Injil. Tetapi perhatikan kesaksiannya, benar ia ditindas tapi tidak terjepit, habis akal namun tidak putus asa, dianiaya tapi tidak sendiri, dihempaskan namun tidak binasa.
Mengapa, karena ada kasih dan kehadiran Allah dalam setiap badai kehidupan Rasul. Kehadiran Tuhan mungkin tidak selalu meneduhkan badai tetapi menyertai untuk melewati badai bersama Dia. Tetapi Tuhan dan KasihNya selalu jauh lebih besar dari badai apapun. Allah datang dengan tersenyum, merangkul dan memberikan keteduhan dan menuntun kita keluar dari badai, sambil memberikan pembelajaran kehidupan yang begitu penting yang dapat kita terima melalui badai itu.
Apakah kita bisa berdoa meminta Tuhan menghindarkan badai ? Tentu bisa. tetapi hanya seorang pelaut akan menjadi handal bila sering menaklukkan badai bukan ? Tuhanpun ingin kita menjadi anak2Nya yang handal menghadapi badai dan memetik kebijaksanaan dari dalam badai hidup. Karena kitalah yang membutuhkan badai itu untuk membuat kita lebih bergantung pada Tuhan dan bukan diri sendiri.
Bila saudara sedang ditengah badai, berdoa dan mintalah kehadiran Allah, untuk datang dengan tersenyum serta segala peralatan yang dibutuhkan, dan menuntun saudara melewatinya bersama Tuhan. Tuhan sangat mengasihi saudara, dan Tuhan mau dan mampu mengubah badai menjadi sebuah perjalanan iman yang membawa kita makin serupa Kristus.
Tetap semangat dan Tuhan Yesus memberkati.
hkw
0 Comments