DEBORA: TIDAK ADA YANG MUSTAHIL (2)
Baca: Hakim-Hakim 5:1-31
“Dengarlah, ya raja-raja! Pasanglah telingamu, ya pemuka-pemuka! Kalau aku, aku mau bernyanyi bagi Tuhan, bermazmur bagi Tuhan, Allah Israel.” Hakim-Hakim 5:3
Inilah respon barak: “Jika engkau turut maju akupun maju, tetapi jika engkau tidak turut maju akupun tidak maju.” (Hakim-Hakim 4:8).
Karena kepekaannya mendengar suara Tuhan dan keyakinannya bahwa Tuhan akan berperang ganti mereka, Debora beroleh keberanian untuk maju berperang bersama dengan Barak.
Dengan penuh iman Debora berkata, “’Bersiaplah, sebab inilah harinya Tuhan menyerahkan Sisera ke dalam tanganmu. Bukankah Tuhan telah maju di depan engkau?’ Lalu turunlah Barak dari gunung Tabor dan sepuluh ribu orang mengikuti dia, dan Tuhan mengacaukan Sisera serta segala keretanya dan seluruh tentaranya oleh mata pedang di depan Barak, sehingga Sisera turun dari keretanya dan melarikan diri dengan berjalan kaki.” (Hakim-Hakim 4:14-15).
Dan akhirnya Debora mampu membawa bangsa Israel kepada kemenangan yang gilang-gemilang. Itu semua bukan karena gagah dan kuat manusia, tapi semata-mata karena Tuhan yang menyertainya. “Demikianlah Allah pada hari itu menundukkan Yabin, raja Kanaan, di depan orang Israel.” (Hakim-Hakim 4:23).
Tuhan benar-benar menunjukkan kuasaNya dan menjadi Jehovah Nissi bagi bangsa Israel. Meski dipimpin seorang wanita bukan berarti Israel lemah dan mudah ditaklukkan. Israel mempunyai Tuhan yang hidup dan berkuasa. Tidak ada perkara yang mustahil bagi Tuhan!
Dia sanggup memakai Debora sebagai pahlawan bagi bangsa Israel. “Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah.” (1 Korintus 1:27-29).
Karena itu Deborah menaikkan pujian dan pengagungan bagi Tuhan, nyanyian syukur karena Tuhan telah menjadi pembela bagi bangsanya.
Sungguh, “Jika Allah di pihak kita, siapakah yang akan melawan kita?” (Roma 8:31b). Di dalam Tuhan, kita lebih daripada pemenang.
Di bawah kepemimpinan Debora amanlah bangsa Israel selama 40 tahun.
Dipanggil bukan berhenti pada diselamatkan dari dosa
Roma 8:29 (TB) Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu, menjadi yang sulung di antara banyak saudara.
Seringkali perjalanan kekristenan berhenti dengan percaya dan menerima Kristus sebagai Juru Selamat. Tetapi Firman Tuhan pagi ini mengingatkan :
Keserupaan dengan Kristus adalah tujuan akhir dari rancangan Allah atas manusia.
Pertobatan adalah gerbang masuk dalam perjuangan hidup untuk semakin taat dan setia pada Firman dan Roh Kudus, yang akan membawa kita menjadi semakin serupa dengan Kristus.
Dalam bayangan imajinasi saya, saat dihadapan tahta Allah kita hanya akan memiliki dua pilihan wajah, ingat wajah kita di bumi sudah menjadi debu saat kita meninggal
Wajah itu adalah serupa Kristus atau tidak serupa Kristus, dan seberapa kemuliaan yang akan kita peroleh, seberapa dekat kita nanti fengan Kristus adalah seberapa mirip wajah kita dengan wajah Kristus.
Jangan biarkan kesempatan yang makin terbatas sebagai seorang yang sudah senior ini, terhilang bukan untuk mewujudkan Firman dalam diri kita tetapi justru makin serupa dengan dunia.
Tetap sehat dan semangat dalam perjuangan menjadi semakin serupa dengan Kristus.
HKW
0 Comments