Kita sedang ditengah penganiayaan rohani terbesar terberat.
2 Korintus 4:8-9 (TB)
Dalam segala hal kami ditindas, namun tidak terjepit; kami habis akal, namun tidak putus asa;
kami dianiaya, namun tidak ditinggalkan sendirian, kami dihempaskan, namun tidak binasa.
Umat Allah sedang memasuki babak akhir perjalanan menggelar karpet kedatangan Kristus yang kedua. Sama dengan saat kedatangan-Nya yang pertama, kehidupan ditandai dengan kerusakan, kebusukan rohani dan jasmani dimulai dari dalam komunitas umat-Nya yang mewujud pada perilaku jahat dan najis, penjajahan fisik.
Umat diperhadapkan dengan pengagungan roh agamawi, roh kemunafikan dan kenajisan ditengah pemimpin rohani dan jasmaninya. Persis sama yang kita hadapi saat ini. Para pemimpin gereja dan elit pemimpin bahkan tidak tahu mereka sudah membawa umat untuk lebih mencintai dunia bahkan menyembah apapun yang bukan Allah. Hati mereka sudah berselingkuh dengan para roh2 kenajisan paling menjijikkan menggantikan ketaatan dan kesetiaan pada Firman dan Roh Kudus.
Penganiayaan yang terjadi yang telah menghancurkan sendi2 iman ini bahkan tidak disadari, tetapi dinikmati sebagian besar gereja, bahkan didalam kenajisannya mereka merasa menikmati berkat Allah. Keadaan paling mengerikan diperjalanannya menuju neraka, tetapi mereka merasa sedang dalam perjalanan ke sorga.
Gereja sedang dianiaya iblis sampai kehilangan hati dan cintanya pada Tuhan. Disaat bersamaan mereka bisa menyembah Allah dan mamon. Dunia jauh lebih nikmat dari pada Allah, perzinahan rohani ini bahkan telah mewujud dalam kehidupan najis, tidak kudus yang dipertontonkan para pemimpinnya tanpa malu2 bahkan merasa diberkati saat hidup hedon, mewah dan menyandang berbagai gelar kepintaran dunia untuk mengagungkan dirinya lebih dari Allah.
Akankah kita bertahan tidak putus asa dan binasa ? Akankah kita tetap mencintai Allah lebih dari apapun dibanding pemuliaan diri dan kemegahan dunia ? Akankah kita rela hidup patuh dan taat pada FirmanNya? Akankah kita mau hidup sederhana, teratur, tidak mengumbar nafsu kesenangan mata, lidah, perut dan daging ? Akankah kita mau meninggalkan kenajisan, hawa nafsu, kesenangan bagi diri dan dunia ?
Agar kita bisa menjadi pasukan terakhir Allah mempersiapkan kedatangan Kristus ke dunia ini. Akan ada yang menyambut kedatangan-Nya, paling tidak masih ada umat Allah seperti Yusuf dan Maria, akan masih ada iman di bumi saat Kristus kembali.
Kiranya Allah menolong kita untuk bertahan hidup kudus, dan menjaga hati kita hanya mencintai Allah dan terpesona hanya kepada Allah. Kita didapati setia karena tidak mencintai dunia dan kenajisannya.
Tuhan Yesus memberkati.
Selamat beribadah.
hkw
0 Comments