Bagaimana lidah dapat menjadi berkat ?
Yakobus 3:9 (TB) Dengan lidah kita memuji Tuhan, Bapa kita; dan dengan lidah kita mengutuk manusia yang diciptakan menurut rupa Allah,
Dalam kenyataan kehidupan sehari2 kita selalu bertemu dengan perkataan yang menyakiti, mengutuki bahkan membunuh. Kekuatan perkataan telah merusak banyak sekali hubungan keluarga, persaudaraan bahkan peperangan besar dipicu oleh perkataan.
Kehadiran Roh Kudus didalam hati adalah sumber perkataan sebelum keluar dari mulut kita. Hanya ketika hati kita terus melekat dan tunduk pada Roh Kudus maka perkataan yang keluar dari mulut kita hanya akan selaras dengan Firman dan rancangan Allah sehingga membawa kuasa yang menghidupkan dan membawa damai.
Lalu apakah yang harus kita lakukan pada diri dan orang lain yang menggemakan lidahnya pada pimpinan diri atau iblis ?
1. Lidah jahat.
Sinis, sarkas, suka bocorkan, bunuh karakter orang. Langsung, sindir orang. Halalkan cara.
Kita harus mengucapkan berkat dan mendoakan agar ada pertobatan bila kita memiliki lidah jahat ini. Jangan biarkan iblis menguasai hati kita lagi
2. Lidah kotor.
Pornografi, bicara kotor, pancingan kenajisan, adalah lidah kotor. Sumber air akan meluber ke jalan. Sumpah serapah, bahasa kotor, jorok.
Ingatlah bahwa Yesus tinggal dalam diri kita, jangan paksa mengatakan perkataan kotor lagi.
3. Lidah bohong.
Bapa segala kebohongan adalah iblis, ia akan menyampaikan berita benar tapi alamatnya salah. Atau berita dicampur kejahatan untuk menutupi kebohongannya.
Setiap kata sembrono harus dipertanggungjawabkan dihadapan pengadilan Allah. Karena itu mohonlah ampun dari setiap kata kotor, mulailah hanya memperkatakan yang baik agar saat berdoa didengar Tuhan. Lidah harus suci Kudus agar bisa perintah dan kalahkan setan.
4. Lidah sombong
Ngomong tentang dirinya terus. Merendahkan orang lain, dan merusak potensi orang lain.
Ingatlah, ada kuasa dalam lidah kita yang meluap dari hati. Jadi kuncinya adalah bagaimana kita menghidupi hati baru dimana Roh Allah bekerja .
Ingatlah saudara, semua dimulai dari hati, apakah ada persekutuan yang lekat dengan Roh Kudus, apakah ada ketertundukan, apakah ada hormat, cinta dan taat pada Allah dihati kita. Tanpa itu maka yang meluap keluar adalah kenajisan dan kekotoran saja. Dan itu yang harus kita pertanggungjawabkan.
Marilah kita saling menolong, mengingatkan dan meneguhkan dalam menjalani tugas tanggungjawab sebagai anak-anak Allah di bumi ini.
Tuhan Yesus memberkati.
hkw
0 Comments